TQM (TOTAL QUALITY MANAGEMENT)
Dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan kualitas, maka
banyak peryusahaan menerapkan konsep yang dikenal dengan TQM (Total Quality
Management) yaitu Manajemen organisasi keseluruhan yang menjadikannya unggul
dalam semua aspek produk barang dan jasa yang penting bagi konsumen.
TQM penting karena keputusan kualitas mempengaruhi setiap
keputusan utama dalam manajemen operasional yang dibuat. Adapun konsep ini
sebetulnya mengacu pada 14 prinsip dari W. Edwards Deming yang kemudian
dikembangkan menjadi enam konsep program TQM yang efektif.
Adapun 14 Poin Deming adalah sbb:
1. Membuat tujuan yang konsisten
2. Memimpin dalam mempromosikan prubhan.
3. Membangun kualitas pda produk,
menghentikan ketergantungan pada inspeksi untuk menangkap permasalahan.
4. Membangun hubungan jangka
panjangberdasarkan kinerja bukan pada harga.
5. Meningkatkan produk, kualitas, dan jasa
secara terus menerus.
6. Memulai pelatihan.
7. Menekankan kepemimpinan.
8. Membuang rasa takut.
9. Mendobrak batasan antar departemen.
10. Menghentikan pidato panjang lebar pada
pekerja.
11. Mendukung, membantu, memperbaiki.
12. Mendobrak penghalang untuk bangga atar
kinerja masing-masing.
13. Mendidikan program pendidikan yang kuat
dan perbaikan mandiri.
14. Menempatkan orang di perusahaan untuk
bekerja pada suatu transformasi.
Sedangkan enam konsep program TQM yang
efektif adalah:
1. Perbaikan terus menerus, menggunakan model
diantaranya:
a. PDCA (Plan Do Check Act) yaitu model dalam
melakukan perbaikan terus menerus dengan merencanakan, melakukan, memeriksa ,
dan melakukan tindakan.
b. Six Sigma atau Kaizen yaitu menjelaskan
proses dari suatu perbaikan yang tidak pernah berhenti dengan penetapan pada
pencapaian tujuan yang lebih tinggi. Konsep ini banyak diterapkan di Amerika
maupun Jepang.
c. Zero defect yaitu prosedur produk tanpa
cacat yang juga digunakan untuk menjelaskan usaha perbaikan yang terus menerus.
Konsep ini banyak diterapkan di Amerika Serikat.
2. Pemberdayaan Karyawan
Adalah memperluas pekerjaan karyawan
sehingga tanggung jawab dan kewenangan tambahan dipindahkan sedapat mungkin
pada tingkat terendah dalam organisasi. Teknik
yang digunakan termasuk:
a. membangun jaringan komunikasi yang
melibatkan karyawan.
b. Membentuk penyelia yang terbuka dan
mendukung.
c. Memindahkan tanggung jawab dari manajer
dan staf pada karyawan di bagian operasi.
d. Membangun organisasi yang memiliki moral
yang tinggi.
e. Menciptakan struktur organisasi formal
sebagai tim dan lingkaran kualitas.
3. Benchmarking
Yaitu pemilihan standard kinerja yang
mewakili kinerja terbaik sebuah proses atau aktifitas.
4. Just in Time (JIT)
JIT berkaitan dengan tiga hal yaitu:
a. JIT memangkas biaya kualitas
b. JIT meningkatkan kualitas
c. Kualitas yang lebih baik berarti persediaan
yang lebih sedikit, serta system JIT yang lebih baik dan mudah digunakan.
5. Konsep Taguchi
Dalam konsep ini disediakan tiga hal
yang bertujuan memperbaikai kualitas produk dan proses yaitu:
a.
Ketangguhan kualitas (quality robustness)
b.
Fungsi kerugian kualitas (quality loss function-QLF)
c.
Kualitas berorientasi target (target oriented quality)
6.
Pengetahuan mengenai Alat-alat TQM , yang paling umum ada tujuh macam yaitu:
a.
Lembar Pengecekan (Check Sheet), yaitu formulir yang didisain untuk mencatat
data.
b. Diagram Sebar (Scatter Diagram), Menunjukkan
hubungan antar-dua perhitungan
c. Diagram Sebab Akibat (Cause and Effect Diagram)
atau diagram ishikawa atau diagram tulang ikan (Fish Bone Diagram), yaitu teknik
skematis yang digunakan untuk menemukan lokasi yang mungkin pada permasalahan
kualitas.
d. Diagram Pareto (Pareto Chart), yaitu sebuah
cara menggunakan diagram untuk mengidentifikasi masalah yang sedikit tetapi
kritis tertentu dibandingkan dengan masalah yang banyak tetapi tidak penting.
e. Diagram Alir (Flow Chart), yaitu diagram
balok yang secara grafis menerangkan sebuah proses atau system.
f. Histogram, menunjukkan cakupan nilai
sebuah perhitungan dan frekuensi dari setiap nilai yang terjadi.
g. Statistical Process Control (SPC), yaitu sebuah
proses yang digunakan untuk mengawasi standar, membuat pengukuran dan mengambil
tindakan perbaikan selagi sebuah produk atau jasa sedang diproduksi.
0 comments:
Post a Comment