KENDALA-KENDALA DALAM PERENCANAAN
Agar rencana yang telah dibuat dapat
terlaksana dengan efektif, manajer harus mampu mengidentifikasikan beberapa
kendala potensial dalam perencanaan dan berusaha mengatasinya. Kendala-kendala
tersebut umumnya adalah :
1. Ketidakmampuan membuat Rencana atau
Rencana yang tidak cukup Baik. Tentu saja tidak semua manajer otomatis memiliki
kemampuan membuat perencanaan. Faktor penyebabnya adalah kurangnya pengalaman,
pendidikan atau bahkan karena diajari atau tidak memiliki pengetahuan tentang
bagaimana membuat rencana yang benar.
2. Kurangnya Komitmen dalam proses pembuatan
rencana. Mengembangkan sebuah rencana adalah pekerjaan yang membutuhkan
pemikiran yang cukup banyak dan menyita waktu. Kebanyakan manajer beralasan
mereka tidak cukup punya waktu untuk mengikuti proses pembuatan rencana yang
cukup panjang, atau bahkan mereka tidak membuat rencana yang memadai karena
sebenarnya mereka takut gagal tidak mencapai yang mereka targetkan dalam
rencana tersebut.
3. Lemahnya informasi. Karena yang menjadi
dasar dari sebuah rencana adalah informasi, maka bagaimanapun canggihnya
seorang manajer dalam teknik pembuatan rencana, namun apabila informasi yang
digunakan dalam penyusunan rencana tersebut kurang memadai (informasi kurang
akurat, kurang lengkap, basi), maka rencana tersebut juga akan kurang bermutu
atau bahkan rencana yang gagal.
4. Terlalu berfokus
pada masa kini. Kegagalan mempertimbangkan efek jangka panjang sebuah rencana
karena terlalu menekankan pada penanganan persoalan-persoalan jangka pendek,
justru dapat menyebabkan kegagalan organisasi mempersiapkan masadepan. Seorang
manajer seharusnya memiliki gambaran besar dalam benaknya tentang masa depan
dan sasaran-sasaran jangka panjang yang
ingin diraih saat menyusun sebuah rencana.
5. Terlalu mengandalkan diri pada
unit/Bagian Perencanaan. Banyak organisasi/perusahaan yang memiliki bagian
perencanaan atau bagian perencanaan dan pengembangan tersendiri. Bagian ini
yang melakukan penelitian, studi, membangun model, percobaan, dll, tapi
sesungguhnya tidak mengembangkan perencanaan itu sendiri. Hasil dari bagian ini
hanyalah merupakan alat bantu yang dapat dimanfaatkan oleh manajer dalam
membuat rencana, apalagi menyusun sebuah rencana organisasi tetaplah
tanggung-jawab manajer.
6. Memusatkan perhatian pada faktor-faktor yang
dapat dikuasainya. Kebanyakan manajer hanya berkonsentrasi pada hal-hal yang
paling dikuasai dan menghindarkan diri hal yang kurang dikuasasi karena
khawatir dianggap kurang mampu. Misalnya memusatkan perhatian pada pembuatan
gagasan-gagasan dan ide-ide baru, namun mengabaikan bagaimana cara menjadikan
gagasan/ide tersebut teraplikasikan karena kurang menguasai operasional
organisasinya.
Kendala-kendala tersebut
pastilah dapat diatasi manakala manajer
menginginkan sebuah rencana berkualitas yang tersusun. Cara termudah dan
termurah tentu saja melalui komunikasi yang efektif dengan karyawan dan
melibatkan mereka dalam penyusunan rencana. Komunikasi yang efektif menjamin
manajer memperoleh informasi yang berkualitas, dan melibatkan karyawan dalam
proses pembuatan rencana akan memperluas dan memperdalam perspektif rencana itu
serta mengurangi resiko kurang ketidak-berhasilan rencana tersebut saat
dilaksanakan
0 comments:
Post a Comment