BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perusahaan pada
umumnya bertujuan memperoleh laba secara optimal dari pemanfaatan potensi yang
dimilikinya dengan baik, terutama berkaitan dengan pengelolaan modal kerja. Hal
ini karena modal kerja merupakan faktor utama penggerak operasional perusahaan
dimana lebih separuh dari jumlah aktiva perusahaan adalah aktiva lancar yang
merupakan unsur modal kerja. Pengelolaan dan peggunaan modal kerja yang efisien
merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang pencapaian laba bersih secara
optimal. Pengelolaan modal kerja meliputi pengelolaan masing-masing pos aktiva
lancar dan hutang lancar sedemikian rupa. Sehingga jumlah net working capital
yang diinginkan tetap dapat dipertahankan.
Menurut
Syamsuddin (2004: 201) modal kerja merupakan salah satu aspek terpenting dari
keseluruhan manajemen pembelanjaan perusahaan. Apabila perusahaan tidak dapat
mempertahankan “tingkat modal kerja yang memuaskan”, maka kemungkinan perusahaan
tidak mampu membayar kewajiban-kewajiban yang sudah jatuh tempo dan bahkan
mungkin dilikuidasi. Aktiva lancar harus cukup besar untuk dapat menutup hutang
sedemikian rupa, sehingga menggambarkan
adanya tingkat keamanan
yang memuaskan. Pos-pos utama dalam aktiva lancar adalah kas, surat-surat
berharga jangka pendek, piutang dan persediaan. Masing-masing pos tersebut
harus dikelola secara baik dan efisien untuk dapat mempertahankan likuiditas
perusahaan dan pada saat yang sama jumlah dari masing-masing pos tersebut tidak
terlalu besar. Pos-pos utama dalam hutang lancar meliputi hutang usaha, hutang
surat-surat berharga, dan biaya-biaya yang masih harus dibayar. Masing-masing
pos hutang lancar tersebut harus dikelola dengan baik untuk menjamin bahwa
sumber-sumber modal jangka pendek tersebut diperoleh dan dipergunakan dengan
cara sebaik mungkin. SELENGKAPNYA BACA DAN DOWNLOAD DI SINI
0 comments:
Post a Comment