Pengertian laba
Pengertian laba
menurut Earl K. Stiece,phd, James D.
stice,phd, K. Fred Skousen, phd, cpa, dalam bukunya “ Intermediate accounting”
Edisi 15
“ Gains
(laba) adalah jumlah yang dapat diberikan kepada investor (sebagai hasil dari
investasi) dan kondisi perusahaan di akhir periode masih sama baiknya atau
kayanya yang diawal periode “ (2004;226)
Pengertian laba Menurut Theodorus M. Tuanakotta, dalam bukunya “Teori
Akuntansi “ Edisi kesatu menyatakan : “ Gains (laba) adalah berupa pemberian
atau hiba yang diterima perusahaan,
maupun dari penjual atau pertukaran asset yang bukan inventori (2000;177)
Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka penulis mengambil kesimpulan
bahwa pada dasarnya laba adalah merupakan selisih lebih dari pendapatan, penjualan bersih dengan harga pokok
penjualan.
2.2.2 Jenis-Jenis Laba
M.Tuanakotta
Mengungkapkan jenis-jenis Laba dalam hubungannya dengan perhitungan laba yaitu
:
1.
Laba kotor yaitu perbedaan antara pendapatan bersih dan
penjualan dengan harga pokok penjualan.
2.
Laba operasi yaitu selisih antara laba kotor dengan
total beban operasi.
3.
Laba bersih yaitu angka terakhir dari perhitungan
laba-rugi dimana untuk mencarinya laba operasi ditambah pendapatan lain-lain dikurangi dengan
beban-beban lain.
2.2.3 Pengklasifikasian
Laba
Dalam menyajikan laporan laba-rugi akan terlihat pengklasifikasian dalam
penetapan pengukuran laba sebagai berikut :
1.
Laba kotor atas penjualan, merupakan selisih dari
penjualan bersih dan harga pokok penjualan laba ini dinamakan laba kotor hasil
penjualan bersih dikurangi dengan beban operasi lainnya untuk periode tertentu.
2.
Laba bersih operasi perusahaan yaitu laba kotor
dikurangi dengan sejumlah biaya penjualan, biaya administrasi dan umum.
3.
Laba bersih sebelum potongan pajak, merupakan
pendapatan perusahaan secara keseluruhan sebelum potongan pajak perseroan,
yaitu perolehan apabila laba operasi dikurangi atau ditambah dengan selisih
pendapatan dan biaya-biaya lain.
4.
Laba kotor sesudah potongan pajak yaitu laba bersih
setelah diambil atau dikurangi dengan pendapatan dan biaya non operasional dan
dikurangi dengan pajak perseroan.
2.2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Laba
Menurut Mulyadi, Dalam bukunya “Akuntansi Manajemen” mengemukakan bahwa
Faktor-Faktor yang mempengaruhi laba antara lain :
1.
Biaya
Biaya yang timbul dari perolehan atau mengelolah suatu
produk atau jasa akan mempengaruhi harga jual yang bersangkutan.
2.
Harga Jual
Harga jual produk atau jasa akan mempengaruhi besarnya
volume penjualan produk atau jasa yang bersangkutan.
3.
Volume Penjualan dan Produksi
Besarnya volume penjualan berpengaruh terhadap volume
produksi produk atau jasa tersebut, selanjutnya volume produksi akan
mempengaruhi besar kecilnya biaya produksi.
2.2.5 Konsep laba
Menurut Sofyan S. Harahap dalam buku “Teori Akuntansi” dimana konsep ini
sebagi pedoman dalam pembuatan laporan keuangan bagi pihak-pihak tertentu, dan
berguna dalam pengambilan keputusan atau kebijakan yang akan dikeluarkan.
Salah satu sarana penting bagi organisasi yang berorientasi pada profit orientied adalah menghasilkan
laba. Oleh karena itu jumlah laba yang dihasilkan dapat dipakai sebagi salah
satu alat ukur efektifitas, karena laba adalah selisih antara pendapatan (yang
merupakan ukuran keluaran) dan pengeluaran (yang merupakan ukuran masukan).
Laba merupakan keuntungan yang diterima perusahaan karena perusahaan
telah melakukan pengorbanan untuk
kepentingan pihak lain.
Konsep laba terdiri dari
beberapa macam bentuk atau jenis diantaranya :
1.
Konsep laba Akuntansi, dimana konsep ini menyatakan 5 (lima) ciri khas laba
akuntansi diantaranya :
a
Laba akuntansi didasarkan pada transaksi aktual yang
dilakukan oleh sebuah perusahaan (terutama pendapatan yang diambil dari
penjualan barang atau jasa dikurangi biaya yang diperlukan untuk mencapai
tujuan tersebut)
b
Didasarkan pada postulatperiodic dan hubungan dengan prestasi pada prinsif
keuangan perusahaan selama periode tertentu.
c
Didasarkan pada prinsif pendapatan dan membutuhkan
definisi, pengukuran dan pengakuan pendapatan.
d
Membutuhkan pengukuran biaya dalam bentuk biaya histories yang dikeluarkan perusahaan
untuk mendaptakan hasil tertentu.
e
Didasarkan pada prinsif “matching” artinya hasil dikurangi biaya yang diterima atau
dikeluarkan dalam periode yang sama.
2. Konsep Laba Ekonomi, yang menyatakan bahwa laba adalah kenaikan dalam kekayaan dan
dikaitkan dengan praktis bisnis. Laba ekonomi sebagi deretan peristiwa yang
dihubungkan dengan 3 (tiga) tahapan yaitu :
a
Physical income yaitu konsumsi barang dan jasa pribadi yang sebenarnya memberikan kesenangan fisik dan memenuhi
kebutuhan, laba jenis ini tidak dapat diukur.
b
Real income
yaitu ungkapan kejadian yang memberikan peningkatan terhadap kesenangan fisik,
ukurannya digunakan adalah “biaya hidup” (cost
of living)
c
Money income
merupakan hasil uang yang diterima dan dimaksudkan untuk konsumsi dan memenuhi
kebutuhan hidup.
3.
Konsep laba “Capital
Maintenance” menurut Belkaoli ada 3 (tiga) konsep utama pemeliharaan modal
atau pemulihan biaya yaitu :
a
Financial capital
(dalam satuan unit uang) yang terdiri dari :
1)
Money maintenance
yaitu modal keuangan di investasikan, dipelihara dan laba yang dihasilkan sama
dengan perubahan aktiva bersih yang disesuaikan dengan transaksi modal yang
dinyatakan dalam satuan uang.
2)
General
purchasing power money maintenance yaitu modal keuangan diukur dengan
jumlah unit daya beli yang sama. Daya beli modal keuangan yang
diinvestasikan dipelihara, laba yang
dihasilakan sama dengan perubahan dalam aktiva bersih diselesaikan dengan transaksi modal yang dinyatakan dalam
jumlah unit daya beli.
b
Physical capacity
(dalam satuan unit daya beli umum) terdiri dari :
1)
Productive
capacity maintenance yaitu modal fisik diukur dalam jumlah unit uang.
Kapasitas produksi yang digunakan dipelihara kapasitas fisik produksi dapat
diartikan sebagai kapasitas fisik
kapasitas untuk produksi, volume barang dan jasa yang sama dengan kapasitas
atau memproduksi nilai barang dan jasa yang sama.
2)
General
Purchasing power productive capacity maintenance, yaitu modal fisik diukur
dalam jumlah unit daya beli yang sama konsep ini disesuakian dengan tingkat
harga umum.
2.2.6 Analisa Perubahan Laba Kotor
Analisa perubahan laba kotor adalah suatu analisis untuk mengetahui
sebab-sebab perubahan laba kotor suatu perusahaan dari satu periode ke periode
yang lain atau perubahan laba kotor suatu periode dengan laba yang di budgetkan
untuk periode tersebut.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap laba kotor adalah sebagai
berikut :
1.
Perubahan harga jual (sales price variance) yaitu ada perubahan dengan harga jual
anggaran. Perubahan laba kotor yang disebabkan adanya perubahan harga jual
dikumpulkan dengan rumus :
(Hjr-Hja)KR
Dimana : Hjr : Harga jual realisasi (tahun yang berlaku sekarang)
Hja : Harga jual anggaran
tahun lalu
KR : Kuantitas realisasi
Apabila (Hjr-Hja) hasilnya positif berarti ada
kenaikan harga yang menunjukan keadaan yang menguntungkan, sebaliknya bila
hasilnya negatif berarti ada penurunan haraga jual dan menunjukan keadaan yang
merugikan.
2.
Perubahn kuantitas produk yang dijual (sales volume variance) yaitu ada
perbedaan antara kuantitas produk anggaran (tahun lalu) dengan kuantitas produk
realisasi. Perubahan laba kotor yang disebabkan adanya perubahan kuantitas
produk yang dijual ditentukan denga rumus :
(KR-KA) HJa
Apabila (KR-KA) hasilnya menunjukkan positif bahwa
kuantitas produk yang sesungguhnya dijual lebih dari kuantitas yang dianggarkan
hal ini menunjukkan keadaan yang menguntungkan atau bagian penjualan bekerjanya
lebih baik. Sebaliknya bila hasilnya negatif berarti penjualan turun dan
menunjukkan keadaan yang merugikan.
3.
Perubahan harga pokok penjualan persatuan produk (cost price variance) yaitu adanya
perbedaan antara harga pokok penjualan persatuan dengan produk menurut
perencanaan tahun sebelumnya dengan harga pokok penjualan, realisasi perubahan
laba kotor yang disebabkan adanya perubahan harga pokok penjualan atau satuan
produk yang dijual ditentukan dengan rumus :
(HPRr-HPPa)KR
Apabila hasil (HPRr-HPPa) positif maka harga pokok
penjualan mengalami kenaikan dalam sektor biaya dan sebaliknya bila hasilnya
negatif maka menunjukkan keadaan yang merugikan.
4.
Perubahan kuantitas harga pokok penjualan (cost volume variance) yaitu ada
perubahan harga pokok penjualan, karena perubahan kuantitas atau volume
penjualan. Perubahan laba kotor yang disebabkan adanya kuantitas harga pokok
penjualan persatuan produk yang dijual ditentukan dengan rumus
(KR-KA)HPPa
Apabila (KR-KA) hasilnya positif berarti kuantitas
yang dijual atau yang diproduksi bertambah (mengalami kenaikan), juka kuantitas
bertambah maka harga pokok penjualan akan mengalami kenaikan pula, hal ini
menunjukan keadaan yang merugikan
0 comments:
Post a Comment