6 LaLaporan
Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Analisa ini yaitu untuk
mengetahui darimana sumber modal dan untuk apa modal kerja digunakan. Laporan
sumber dan penggunaan modal kerja suatu perusahaan sangat penting artinya bagi
Bank dalam menilai permintaan kredit yang diajukan kepadanya.
Adapun langkah-langkah
dalam penyusunan laporan sumber dan penggunaan modal kerja adalah sebagai
berikut :
a. Menyusun
laporan perubahan modal, laporan ini menggambarkan perubahan dari masing-masing
unsur modal kerja antara dua titik waktu. Dengan laporan tersebut dapat diketahui
adanya kenaikan atau penurunan modal kerja beserta besarnya modal kerja
b. Mengelompokan
perubahan-perubahan dari unsur-unsur non-current account antara dua titik waktu
tersebut ke dalam golongan yang mempunyai efek memperbesar modal kerja dan
golongan yang mempunyai efek memperkecil modal kerja.
c. Mengelompokan
unsur-unsur dalam laporan laba ditahan ke dalam golongan yang perubahannya
mempunyai efek memperbesar modal kerja dan golongan yang mempunyai efek
memperkecil modal kerja
d. Berdasarkan
hal tersebut barulah dapat disusun laporan sumber dan penggunaan modal kerja
2.1.3 Analisis Laporan
Keuangan
Laporan
keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting bagi para pemakai
laporan keuangan dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi. Pada sisi lain,
ternyata bahwa karena karakteristiknya, laporan keuangan bukanlah
segala-galanya, karena laporan keuangan memiliki keterbatasan.
Laporan
keuangan akan menjadi lebih bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi
apabila dengan informasi laporan keuangan tersebut dapat diprediksi apa yang
akan terjadi di masa mendatang. Dengan mengolah lebih lanjut laporan keuangan
melalui proses perbandingan, evaluasi dan analisis trend, akan diperoleh
prediksi tentang apa yang mungkin akan terjadi di masa mendatang.
2.1.3.1
Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Berikut ini beberapa
pengertian mengenai analisis
laporan keuangan yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain:
Harnanto (1991:155) menjelaskan analisis
laporan keuangan adalah “Analisis
laporan keuangan tidak lain merupakan suatu studi terhadap saling hubungan dari
rekening-rekening di dalam laporan keuangan tersebut, baik hubungan struktural
maupun hubungan-hubungan trendnya.”
Menurut Dwi Prastowo (2002:52) analisis
laporan keuangan sebagai
berikut: “Analisis
laporan keuangan merupakan suatu proses untuk membedah laporan keuangan ke
dalam unsur-unsurnya, menelaah masing-masing unsur-unsur tersebut, dan menelaah
hubungan di antara unsur-unsur tersebut, dengan tujuan untuk memperoleh
pengertian dan pemahaman yang baik dan tepat atas laporan keuangan itu
sendiri.”
Dari
berbagai pengertian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa pengertian dari
analisis laporan keuangan adalah suatu proses yang dapat digunakan untuk
memahami hubungan-hubungan yang terdapat dalam laporan keuangan pada suatu saat
tertentu dan kecenderungan-kecenderungannya.
2.1.3.2 Teknik Analisis Laporan
Keuangan
Menurut
S. Munawir (2004:36) teknik analisis yang
biasa digunakan dalam analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut:
1. Analisis Perbandingan Laporan Keuangan, adalah
metode atau teknik analisis dengan cara memperbandingkan laporan keuangan untuk
dua
periode atau lebih dengan menunjukkan:
a. Data
absolut atau jumlah-jumlah dalam rupiah.
b. Kenaikan
atau penurunan dalam jumlah rupiah.
c. Kenaikan
atau penurunan dalam persentase.
d. Perbandingan
yang dinyatakan dalam ratio.
e. Persentase
dari total.
2. Analisis Trend atau
tendensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam
persentase (trend percentage analysis),
adalah suatu metode atau teknik analisis untuk mengetahui tendensi daripada
keadaan keuangannya, apakah menunjukkan tendensi tetap, naik atau bahkan turun.
3. Analisis
Laporan dengan persentase per komponen atau Common
Size Statement Analysis adalah suatu metode analisis untuk mengetahui
persentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap total aktivanya, juga
untuk mengetahui struktur permodalannya dan komposisi perongkosan yang terjadi
dihubungkan dengan jumlah penjualannya.
4. Analisis Sumber dan
Penggunaan Modal Kerja, adalah suatu analisis untuk mengetahui sumber-sumber
serta penggunaan modal kerja atau untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya modal
kerja dalam periode tertentu.
5. Analisis Sumber dan Penggunaan Kas atau Cash Flow Statement Analysis adalah suatu analisis untuk mengetahui
sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber-sumber
serta penggunaan uang kas selama periode tertentu.
6. Analisis ratio adalah suatu metode analisis untuk mengetahui
hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba-rugi secara
individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.
7. Analisis Perubahan Laba Kotor
(Gross Profit Analysis) adalah
suatu analisis untuk mengetahui sebab-sebab perubahan laba kotor suatu
perusahaan dari periode ke periode yang lain atau perubahan laba kotor suatu
periode dengan laba yang dibudgetkan
untuk periode tersebut.
8. Analisis Break-Even,
adalah suatu analisis untuk menentukan tingkat penjualan yang harus dicapai
oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak menderita kerugian, tetapi
juga belum memperoleh keuntungan. Dengan analisis break-even ini juga akan diketahui berbagai tingkat keuntungan atau
kerugian untuk berbagai tingkat penjualan.
Sedangkan
menurut Dwi Prastowo (2002:54),
secara umum metode analisis laporan keuangan dapat diklasifikan menjadi dua
klasifikasi, yaitu:
1.
Metode analisis
horizontal (dinamis) adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara
membandingkan laporan keuangan untuk beberapa tahun (periode), sehingga dapat
diketahui perkembangan dan kecenderungannya. Disebut metode analisis horizontal
karena analisis ini membandingkan pos yang sama untuk periode yang berbeda.
Disebut metode analisis dinamis karena metode ini bergerak dari tahun ke tahun
(periode).
2.
Metode analisis
vertikal (statis) adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara
menganalisis laporan keuangan pada tahun (periode) tertentu, yaitu dengan
membandingkan antara pos yang satu dengan pos lainnya pada laporan keuangan
yang sama untuk tahun (priode) yang sama. Oleh karena membandingkan antara pos
yang satu dengan pos lainnya pada laporan keuangan yang sama, maka disebut
metode vertikal. Disebut metode statis karena metode ini hanya membandingkan
pos-pos laporan keuangan pada tahun (periode) yang sama.
2.1.3.3 Analisis Horizontal (Trend Analysis)
Dengan teknik
analisa dengan memperbandingkan laporan keuangan seperti diterangkan dimuka
akan diketahui perubahan masing- masing pos dan dapat diketahui perubahan mana
yang cukup penting untuk dianalisa lebih lanjut. Teknik analisa tersebut sering juga disebut dengan
Analisa Naik Turun; karena dengan analisa tersebut diketahui kenaikkan atau
penurunan dari masing- masing pos. Teknik analisa tersebut hanya akan praktis
bila digunakan untuk menganilsa dua atau tiga periode laporan keuangan.
2.1.3.4
Pengertian Analisa Horisontal (Trend Analysis)
Gambaran situasi perusahaan pada suatu waktu tertentu dan dari gambaran
ini sebenarnya dapat kita bayangkan kecendrungan (trend) situasi perusahaan dimasa yang akan datang melalui gerakan
yang terjadi pada masa lalu sampai kini melalui indeks, number, dan lain-lain.
Menurut Kasmir analisa horisontal (Trend
Analysis) adalah ”Trend Analysis adalah merupakan analisis laporan
keuangan yang biasa dinyatakan dalam persentasi tertentu, dalam analisis Trend
perbandingan analisis dapat dilakukan dengan menggunakan analisis
horisontal atau dinamis.”
Data keuangan
yang akan digunakan untuk mengadakan analisis trend dengan persentase adalah
data yang paling awal. Kemudian, data tersebut dibandingkan dengan data
selanjutnya. Artinya data paling awal dianggap sebagai tahun dasar sebagai awal
perhitungan. Data awal yang akan dianalisis kita anggap data normal antara
tahun yang akan dianalisis. Sebagai contoh kita memiliki data dari tahun 2004
sampai dengan 2008.
Angka indeks
yang digunakan untuk tiap pos tahun dasar dalam laporan keuangan diberi angka
100%. Kemudian, pos yang sama dalam periode dihubungkan dengan pos yang sama
pula pada tahun berikutnya. Caranya adalah dengan membagikan jumlah rupiah pos
yang sama tahun yang akan dianalisis dengan pos yang sama dengan tahun dasar.
Dalam analisis
horizontal, perubahan hasil kegiatan perusahaan dan posisi keuangan dalam
jangka waktu tertentu dinyatakan dalam persentase ataupun jumlah (Rupiah). Rumus persentase
kenaikan atau penurunan dari periode dasar adalah sebagai berikut:
Jumlah Tahun Sekarang – Jumlah Tahun Dasar
Jumlah Tahun Dasar
2.2
Kerangka Pemikiran
Pelaku ekonomi
Indonesia disamping Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah
(BUMN), Perbankan dan Perusahaan Swasta lainnya, adalah Koperasi. Koperasi
termasuk salah satu lembaga bukan bank yang ikut serta memajukan kesejahteraan
ekonomi nasional, juga ikut serta dalam pemerataan di segala bidang yang dilakukan
Indonesia dengan tujuan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Koperasi mempunyai
peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Bentuk usaha ini dicita-citakan
oleh bangsa Indonesia sebagai bangun usaha yang cocok. Hal ini dijelaskan dalam
Undang-Undang Dasar 1945, sedangkan kehidupan koperasi Indonesia diatur dalam
undang-undang No.25 tahun 1992.
Pada umumnya yang
dimaksud dengan modal adalah sejumlah uang yang dipergunakan untuk usaha.
Apabila seseorang bermaksud menjalankan usaha maka ia akan memerlukan uang
untuk membeli barang-barang yang bakan dipergunakan dalam usahanya itu. Dalam
pengertian diatas modal dikatakan sebagai sejumlah uang, sebenarnya pengertian
modal tidak hanya terbatas pada uang saja, melainkan juga termasuk
barang-barang yang digunakan untuk usaha.
Menurut Lukas Setia
Atmaja (1999:115) yang dimaksud dengan modal adalah “Dana yang digunakan untuk
membiayai pengadaan aktiva dan operasi perusahaan. Modal terdiri dari item-item
yang ada disisi kanan suatu neraca yaitu hutang, saham biasa. Saham preferensi,
laba ditahan.”
Dari modal yang terhimpun, maka
perusahaan akan mengalokasikan dana ke dalam berbagai bentuk aktiva, salah
satunya adalah modal kerja. Modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhadap
hutang jangka pendek (net working capital), yaitu jumlah aktiva lancar yang
berasal dari pinjaman jangka panjang maupun dari para pemilik perusahaan.
Definisi ini bersifat kwalitatif karena menunjukan tersedianya aktiva lancar
yang lebih besar daripada hutang lancarnya (hutang jangka pendek) dan
menunjukan pula margin of protection atau tingkat keamanan bagi para kreditur
jangka pendek, serta menjamin kelangsungan operasi di masa yang akan datang dan
kemampuan perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman jangka pendek dengan
jaminan aktiva lancarnya.
Analisa
terhadap sumber dan penggunaan modal kerja sangat penting bagi penganalisa
intern maupun ekstern, disamping masalah modal kerja ini erat hubungannya
dengan operasi perusahaan sehari-hari juga menunjukan tingkat keamanan para
kreditur terutama kreditur jangka pendek.
Tujuan yang paling
penting dari analisis sumber modal dan
penggunaan modal kerja yaitu untuk mengetahui bagaimana kebutuhan modal
tersebut dipenuhi dan bagaimana modal tersebut digunakan.
0 comments:
Post a Comment