WINBIE GENESIS: DEFINISI MODAL KERJA winbie genesis

Pages

Tuesday, May 26, 2015

DEFINISI MODAL KERJA



DD
DEFINISI MODAL KERJA
Perusahaan yang bergerak di bidang apapun baik itu perusahan jasa maupun perusahaan produksi selalu membutuhkan modal kerja untuk membiayai kegiatan usahanya, dengan harapan dana yang telah dikeluarkan dapat kembali masuk ke dalam perusahaan dengan jangka waktu yang relatif pendek.

Belum terdapat satu kesatuan pendapat tentang pengertian modal diantara para ahli ekonomi. Untuk melihat pengertian modal itu, maka penulis mengemukakan pendapat dari beberapa ahli ekonomi yang memberikan defenisi dari modal.
Menurut Lukas Setia Atmaja (2003:19) mendefinisikan modal sebagai “Dana yang digunakan untuk membiayai pengadaan aktiva dan operasi perusahaan. Modal terdiri dari item-item yang ada di sisi kanan suatu nearaca, yaitu hutang, saham biasa, saham preferen, dan laba ditahan”.
Kemudian Agnes Sawir (2005:129) menyebutkan bahwa “Modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari”.
Sementara S. Munawir (2004:116) menyebutkan “modal kerja berarti net working capital atau kelebihan aktiva lancar terhadap hutang lancar, sedang untuk modal kerja sebagai aktiva lancar digunakan istilah modal kerja bruto (gross working capital)”.
Tidak jauh berbeda dengan Amin Widjaja Tunggal (1997:90) ada dua defenisi modal kerja adalah:
a. Modal kerja adalah selisih lebih antara aktiva lancar dan hutang lancar.
b. Modal kerja adalah aktiva lancar.
Setiap perusahaan akan selalu memerlukan modal kerja yang akan digunakan untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari. Kekurangan uang tunai (kas) akan menyebabkan perusahaan tidak mampu membayar kewajiban jangka pendeknya sedangkan kekurangan persediaan akan menyebabkan perusahaan tidak memperoleh keuntungan karena pembeli tidak jadi membeli produk perusahaan sehingga tidak terjadi piutang tersebut.
Mengenai pengertian modal kerja kemudian Bambang Riyanto (2001:57) mengememukakan adanya beberapa konsep yaitu:
a.       Konsep Kuantitatif mendasarkan pada kuantitas dari dana yang tertanam dalam unsur-unsur aktiva lancar di mana aktiva ini merupakan aktiva yang sekali berputar kembali dalam bentuk semula atau aktiva di mana dana yang tertanam didalamnya akan bebas lagi dalam waktu yang pendek. Dengan demikian modal kerja menurut konsep ini adalah keseluruhan dari jumlah aktiva lancar. Modal kerja dalam pengertian ini sering disebut modal kerja bruto (gross working capital).
b.      Konsep Kualitatif, apabila pada konsep kuantitatif modal kerja itu hanya dikaitkan dengan besarnya jumlah aktiva lancar saja, maka pada konsep kualitatif ini pengertian modal kerja juga dikaitkan dengan besarnya jumlah utang lancar atau utang yang segera harus dibayar. Dengan demikian maka sebagian dari aktiva lancar ini harus disediakan untuk memenuhi kewajiban finansial yang segera harus dilakukan, dimana bagian aktiva lancar ini tidak boleh digunakan untuk membiayai operasinya dalam menjaga likuiditas perusahaan. Oleh karenanya maka modal kerja menurut konsep ini adalah sebagian dari aktiva lancar yang benar-benar dapat digunakan untuk membiayai operasinya perusahaan tanpa mengganggu likuiditasnya, yaitu yang merupakan kelebihan aktiva lancar di atas utang lancarnya. Modal kerja dalam pengertian ini sering disebut modal kerja neto (net working capital).
c.       Konsep Fungsionil, konsep ini mendasarkan pada fungsi dari dana dalam menghasilkan pendapatan (income). Setiap dana yang dikerjakan atau digunakan dalam perusahaan adalah dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan. Ada sebagian dana yang digunakan dalam suatu periode akuntansi tertentu yang seluruhnya langsung menghasilkan pendapatan bagi periode tersebut (current income) dan ada sebagian dana lain yang juga digunakan selama periode tersebut tetapi tidak seluruhnya digunakan untuk menghasilkan current income.

0 comments:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com