WINBIE GENESIS: Pengertian Pengendalian Kualitas. winbie genesis

Pages

Friday, May 29, 2015

Pengertian Pengendalian Kualitas.



Pengertian Pengendalian Kualitas.

Untuk  menjaga konsistensi kualitas produk  dan  jasa  yang  dihasilkan dan sesuai dengan tuntutan kebutuhan pasar, perlu dilakukan pengendalian kualitas (quality control) atas aktivitas proses yang dijalani. Dari pengendalian kualitas yang berdasarkan inspeksi dengan penerimaan produk yang memenuhi syarat dan penolakan  yang  tidak  memenuhi syarat  sehingga  banyak  bahan,  tenaga,  dan waktu yang terbuang, muncul pemikiran untuk menciptakan sistem yang dapat mencegah timbulnya masalah mengenai kualitas agar kesalahan yang terjadi tidak terulang lagi.

Menurut Vincent Gaspersz, pengendalian kualitas merupakan aktivitas teknik dan manajemen, melalui mana kita mengukur karakteristik kualitas dari output kemudian membandingkan hasil pengukuran itu dengan spesifikasi output yang diinginkan pelanggan, serta mengambil tindakan perbaikan yang tepat apabila ditemukan perbedaan antara perfomansi aktual dan standar.
Pengendalian kualitas statistik merupakan teknik penyelesaian masalah yang digunakan untuk memonitor, mengendalikan, menganalisis, mengelola, dan memperbaiki produk dan proses menggunakan metode-metode statistik.
Pada dasarnya perfomansi kualitas dapat ditentukan dan diukur berdasarkan karakteristik kualitas yang terdiri dari beberapa sifat atau dimensi berikut:
1.   Fisik: Panjang, berat, diameter, tegangan, kekentalan, dan lain- lain.







2.   Sensory (berkaitan dengan panca indera): rasa, penampilan, warna, bentuk, model, dan lain- lain.
3.   Orientasi waktu: reliability, serviceability, maintainability, dan lain- lain.

4.   Orientasi biaya: berkaitan dengan dimensi biaya yang menggambarkan harga atau ongkos dari suatu produk yang harus dibayarkan oleh konsumen.



Pada dasarnya suatu pengukuran perfomansi kualitas dapat dilakukan pada tiga tingkat, yaitu:
1.   Pengukuran  pada  tingkat  proses,  yang  mengukur  setiap  langkah  atau aktivitas dalam proses dan karakteristik input yang diserahkan oleh pemasok (supplier) yang mengendalikan karakteristik output yang diinginkan. Tujuan dari pengukuran pada tingkat ini adalah mengidentifikasi perilaku yang mengatur setiap langkah dalam proses dan menggunakan ukuran-ukuran ini untuk mengendalikan operasi serta memperkirakan output yang akan dihasilkan sebelum output itu diproduksi atau diserahkan ke pelanggan. Beberapa contoh ukuran pada tingkat proses adalah: lama waktu menjawab panggilan telepon, banyaknya panggilan telepon yang tidak dikembalikan ke pelanggan,    konformasi   terhadap   waktu   penyerahan   yang   dijanjikan, persentase material cacat yang diterima dari pemasok, siklus waktu produk (product cycle times), banyaknya inventori setengah jadi (work in process inventory), dan lain-lain.







2.   Pengukuran pada tingkat output, yang mengukur karakteristik output yang dihasilkan dibandingkan terhadap spesifikasi karakteristik yang diinginkan pelanggan. Beberapa contoh ukuran pada tingkat output adalah: banyaknya unit produk yang tidak memenuhi spesifikasi tertentu yang ditetapkan (banyak    produk   cacat),   tingkat   efektivitas   dan   efisiensi   produksi, karakteristik kualitas dari produk yang dihasilkan, dan lain-lain.
3.   Pengukuran pada tingkat outcome, yang mengukur bagaimana baiknya suatu produk memenuhi kebutuhan dan ekspektasi pelanggan. Pengukuran pada tingkat outcome merupakan tingkat tertinggi dalam pengukuran performansi kualitas. Beberapa contoh pengukuran pada tingkat outcome adalah: banyaknya keluhan pelanggan yang diterima, banyaknya produk yang dikembalikan oleh pelanggan, tingkat ketepatan waktu penyerahan produk tepat waktu sesuai dengan waktu yang dijanjikan, dan lain-lain.

0 comments:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com