Klasifikasi Biaya Kualitas
Dilihat dari sumbernya biaya kualitas dapat berasal dari dalam
perusahaan, yaitu biaya yang terjadi untuk menjaga agar kualitas produk yang
dihasilkan dan pelayanan yang diberikan sesuai dengan standar yang telah ditentukan,
biaya yang berasal dari luar perusahaan, yaitu biaya yang timbul setelah produk
dan jasa sampai kepada konsumen.
Menurut Mulyadi (2005:73), Biaya Kualitas dapat diklasifikasikan menjadi
empat kategori yaitu:
Yaitu biaya
yang terjadi untuk mengindentifikasikan dan menghilangkan penyebab kerusakan
agar tidak terulang kembali kesalahan yang sama dalam setiap produk dan jasa
pelayanan.
- Biaya Penilaian (Appraisal Cost)
Yaitu biaya
yang terjadi untuk menentukan apakah produk dan jasa pelayanan sesuai dengan
standar kualitas yang telah ditentukan.
- Biaya Kegagalan Internal (Internal Failuere Cost)
Yaitu biaya
yang terjadi untuk menentukan apakah produk atau jasa pelayanan sesuai dengan
standar kualitas yang telah ditentukan dan terdeteksi sebelum produk dikirim ke
konsumen.
- Biaya Kegagalan Eksternal (External Failure Cost)
Yaitu biaya
yang terjadi karena ketidaksesuaian produk dan jasa yang dihasilkan dengan
standar yang telah ditentukan dan terdeteksi setelah produk dikirim ke
konsumen.”
Berikut penjelasan keempat kategori tersebut:
1. Biaya Pencegahan (Preventive Costs)
Biaya ini merupakan biaya yang terjadi untuk mencegah
kerusakan produk yang dihasilkan. Biaya ini meliputi biaya yang berhubungan
dengan perancangan, pelaksanaan, dan pemeliharaan sistem kualitas.
Biaya-biaya yang termasuk dalam kelompok biaya
pencegahan yaitu teknik dan perencanaan kualitas, tinjauan produk baru,
rancangan proses atau produk, pengendalian proses, pelatihan kualitas, audit
kualitas.
2. Biaya Penilaian (Appraisal Costs)
Biaya penilaian merupakan biaya yang terjadi untuk
menentukan apakah produk atau jasa sesuai dengan persyaratan-persyaratan
kualitas. Tujuan utama fungsi deteksi ini adalah untuk menghindari terjadinya
kesalahan dan kerusakan sepanjang proses perusahaan, misalnya mencegah
pegiriman barang-barang yang tidak sesuai dengan persyaratan kepada para
pelanggan.
Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya penilaian yaitu
pemeriksaan dan pengujian produk, pemeriksan kualitas produk, evaluasi persediaan.
3. Biaya Kegagalan Internal (Internal Failure Costs)
Biaya kegagalan Internal adalah biaya yang terjadi
karena ada ketidaksesuaian dengan persyaratan dan terdeteksi sebelum barang
atau jasa tersebut dikirim kepada pihak luar (pelanggan). Pengukuran biaya
kegagalan internal dilakukan dengan menghitung kerusakan produk sebelum
meninggalkan pabrik.
Biaya yang termasuk dalam katagori biaya kagagalan
internal ini adalah : sisa bahan (scarp),
pengerjaan ulang, biaya untuk memperoleh material / bahan baku (faktory contect engineering).
4.
Biaya kegagalan Eksternal (Eksternal
Failure Costs)
Biaya kegagalan eksternal adalah biaya yang terjadi
karena produk atau jasa gagal memenuhi persyaratan-persyaratan, yang baru
diketahui setelah produk tersebut dikirimkan kepada pelanggan. Biaya ini
merupakan biaya yang paling membahayakan, karena dapat menyebabkan reputasi
yang buruk bagi perusahaan, kehilangan pelanggan dan penurunan pangsa pasar.
Biaya yang termasuk dalam katagori biaya kegagalan
eksternal adalah biaya penanganan keluhan selama garansi, biaya penanganan
keluhan di luar masa garansi, pelayanan (service)
produk, produk liability, dan biaya penarikan kembali produk.
Sedangkan menurut Hansen dan Mowen yang dialihbahasakan oleh Dewi
Fitriasari dan Deny Arnos Kwary (2005:7), biaya kualitas dapat dikategorikan
menjadi dua sub kategori kegiatan yaitu:
1.
Kegiatan pengendalian (Kontrol Activies) dilakukan oleh suatu perusahaan untuk mencegah
atau mendeteksi kualitas yang buruk (karena kualitas yang buruk memungkinkan
dan dapat terjadi). Jadi kegiatan pengendalian terdiri dari kegiatan-kegiatan
pencegahan dan penilaian. Biaya pengendalian (Kontrol Costs) adalah biaya-biaya yang dilakukan untuk menjalankan
kegiatan pengendalian.
Kegiatan karena kegagalan (Failure Activities) dilakukan oleh perusahaan atau oleh
pelanggannya untuk merespons kualitas yang buruk (kualitas buruk memang telah
terjadi). Jika respons terhadap kualitas yang buruk dilakukan sebelum produk
cacat (tidak memiliki kesesuaian, tidak bisa diandalkan, tidak tahan lama, dan
seterusnya) sampai ke pelanggan, maka kegiatannya diklasifikasikan sebagai
kegiatan kegagalan internal. Sebaliknya kegiatannya diklasifikasikan sebagai
kegiatan kegagalan eksternal. Biaya kegagalan
(Failure Cost) adalah biaya-biaya
yang dikeluarkan oleh perusahaan karena telah terjadinya kegiatan karena
kegagalan. Dari hal tersebut kegiatan kegagalan biaya kegagalan menujukan bahwa
respons pelanggan atas kualitas yang buruk dapat memperbesar biaya bagi
perusahaan.”
0 comments:
Post a Comment