WINBIE GENESIS: MAKALAH WARALABA BAKSO CAK MAN winbie genesis

Pages

Thursday, November 22, 2012

MAKALAH WARALABA BAKSO CAK MAN




DA­FTAR ISI

DAFTAR ISI ………………………………………………………………….…1
BAB I                    PENDAHULUAN
·         Latar Belakang Masalah………………………….………….. 2
·         Maksud dan Tujuan Penelitian……………….…………..….. 3


BAB II                  PEMBAHASAN  WARALABA
  • Profil dan Reputasi “Bakso Kota Cak Man”…………………3
  • Potensi Pasar Terbesar………………………………………..4
  • Alamat  Outlet………………………………………………..5
  • Keunggulan Waralaba “Bakso Kota Cak Man”……………...7



DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….9
























Pendahuluan.

Latar Belakang : Bisnis Yang Selalu Untung

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik  (BPS) dapat dicatat bahwa di Indonesia terdapat kurang lebih 40 juta pengusaha, di mana sekitar 90% merupakan pengusaha kecil. Dalam kenyataannya, kelompok usaha kecil ini merupakan salah satu pelaku ekonomi yang terbukti dapat survive bahkan tidak sedikit yang justru semakin berkembang di tengah krisis multidemensial sejak tahun 1998. Bahkan banyak pengamat mengatakan bahwa  Indonesia  terhindar dari keterpurukan yang lebih dalam tidak lain berkat peranan pengusaha kecil ini yang lebih tahan (resistant) terhadap gempuran gelombang krisis yang bertubi-tubi. Mengapa mereka mampu bertahan? Jelas jawabannya adalah karena mereka tidak rugi, dengan kata lain mereka masih menikmati keuntungan di tengah kebangkrutan para pengusaha berskala besar. Kemudian timbul pertanyaan : mengapa mereka masih bisa menuai keuntungan? Jawabannya : Dengan skala usaha dan permodalan yang kecil, maka secara alami (by nature), mereka lebih fleksibel dalam mengantisipasi perubahan pasar. Di samping itu, pada umumnya jenis kegiatan para pengusaha kecil adalah berhubungan langsung dengan kebutuhan masyarakat yang tetap harus hidup, contohnya: industri bahan kebutuhan pokok, pengelohan makanan dan minuman, serta restoran.
Khususnya usaha restoran, dapat kita amati bahwa sektor ini senantiasa tumbuh dari waktu ke waktu. Para pemain lama, pada umumnya semakin besar dan  mengembangkan sayapnya menjadi berskala nasional bahkan internasional. Hal inilah yang menyebabkan banyak orang tertarik terjun di sektor usaha restoran, meskipun akhirnya tidak sedikit yang gulung tikar. Mengapa demikian? Memang diakui, usaha restoran memberikan keuntungan (profit margin) yang cukup tinggi, bahkan ada yang mengatakan di atas 50% dari hasil penjualan kotor. Namun perlu diperhatikan oleh para pemain baru bahwa usaha restoran adalah berpotensi resiko kegagalan yang sangat tinggi karena hanya di hadapkan pada 2 alternatif, yaitu apakah produknya disukai atau tidak disukai oleh masyarakat. Jika memang demikian, lalu bagaimana menginvestasikan modal di sektor usaha ini? Cara terbaik adalah dengan bertindak selaku terwaralaba (franchisee) dari usaha para pemilik restoran (franchisor) yang terbukti telah mapan, karena :
a.     Memperkecil resiko kegagalan usaha mengingat produk dan namanya yang telah dikenal masyarakat luas;
b.     Dukungan manajemen produksi, pelayanan,  dan pemasaran yang telah teruji;
c.     Menghemat waktu, tenaga dan biaya untuk proses trial and errors;
d.     Jangka waktu pengembalian modal yang relatif pendek
e.     Hasil investasi yang menarik, khususnya waralaba restoran.




    Tujuan dan Manfaat Penulisan
Menggambarkan perencanaan bisnis di masa depan dengan cara memahami usaha waralaba dengan baik. Memenuhi salah satu tugas pengantar bisnis. Manfaat yang dapat kita peroleh adalah menambah wawasan mengenai dunia usaha waralaba di indonesia.

Pembahasan Waralaba
Profil dan Reputasi “Bakso Kota Cak Man”

       Jika orang mengenal rendang Padang, pempek Palembang, dan gudeg Jogya, maka untuk bakso, masyarakat akan mengatakan ada dua jenis, yakni bakso-Malang dan bakso-Solo. Memang sejak lama kedua daerah ini dikenal dengan makanan khasnya berupa bakso, terutama Malang. Berbicara mengenai bakso-Malang, ada beberapa nama usaha bakso yang pernah dikenal masyarakat, namun untuk kurun waktu sepuluh tahun belakangan  ini  orang  akan  mengatakan “BaksoKota Cak Man” telah memiliki brand-name yang kuat. Hal ini terbukti dari : a) Satu-satunya perusahaan penjual bakso yang memiliki 6 outlet hanya di Malang saja, yang kotanya relatif tidak besar. Hal ini menunjukkan bahwa produknya telah memenuhi cita-rasa masyarakat luas, b) Masyarakat Malang pada umumnya menjamu tamu, kerabat atau relasi bisnisnya yang berasal dari daerah lain untuk menikmati kelezatan Bakso Kota Cak Man, termasuk beberapa selebritis ibukota (komentar dan tanda-tangan para selebritis diabadikan dalam beberapa pigora ditempelkan pada dinding di gerai-pusat), dan c) Banyak mahasiswa berasal dari berbagai daerah lain yang telah menyelesaikan kuliah pada 3 PTN (Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, Universitas Islam Malang) dan beberapa PTS terkenal termasuk beberapa Balai Pendidikan & Latihan Kerja (BPLK) milik pemerintah yang pulang kembali ke daerahnya masing-masing atau mereka bekerja tersebar di kota-kota besar seluruh Indonesia telah mengenal rasa dan menjadi fanatik terhadap “Bakso Kota Cak Man” meskipun berasal dari berbagai etnis. Artinya, kelezatan “Bakso Kota Cak Man” telah terbukti dapat memenuhi selera konsumen dari berbagai kalangan baik tua-muda, beragam profesi dari mulai pelajar-mahasiswa, pebisnis sampai selebritis. Dengan kata lain, peluang pasar Bakso Kota Cak Man adalah tidak diragukan lagi terutama untuk ibu kota provinsi atau kota besar  lainnya, kota-dagang dan kota-pelajar.
Hal ini terbukti dari kenyataan bahwa ketika perusahaan ini memulai melakukan usahanya dalam bentuk penjualan berformat waralaba pada akhir 2004, dalam waktu kurang dari satu tahun yakni sampai dengan pertengahan 2005, ada beberapa pemilik modal yang telah membeli hak waralaba dengan membuka di Jakarta, Jogya, Kediri, Samarinda dan di Malang sendiri. Sementara itu, sampai sekarang, ada beberapa permohonan dari kota-kota di P. Jawa maupun di luar P. Jawa yang sedang dalam proses seleksi dan penyelesaian perjanjiannya.
Sesuatu yang menarik adalah ada beberapa pemodal di Jakarta yang telah memiliki satu outlet ternyata ingin mengajukan permohonan lagi untuk membuka outlet baru di tempat yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa memang benar investasi dalam bentuk memegang hak penjualan “Bakso Kota Cak Man” memberikan imbal-hasil (returns) yang memuaskan bagi para terwaralaba (franchisee).


Potensi Pasar Terbesar adalah :

Ibukota Provinsi :
Medan, Banda Aceh, Padang, Pekanbaru, Pangkalpinang, Bengkulu, Jambi, Palembang, Bandar Lampung, Serang,  Bandung, Semarang, Surabaya, Pontianak, Banjarmasin, Samarinda, Palangkaraya, Manado, Gorontalo, Kendari, Palu, Kupang  Makassar, Kupang,  Mataram, Denpasar



Ibukota kabupaten/kotamadya/kota pariwisata/kota pelajar :
Magelang, Batam, Tanjungpinang, Jember, Banyuwangi, Cirebon, Solo, Cilegon, Tangerang, Puncak-Bogor, Purwokerto, Balikpapan, Gresik, Tarakan, Madiun, Mojokerto, Pekalongan, Serang, Tangerang dan Bukittinggi
 
Luar Negeri :
Kualalumpur, Singapore, Bandar Seri Begawan dan Mekkah 


Alamat  Outlet :
(per awal November 2006 -38 Outlet)

JAKARTA :
1.     Food Court Plaza Semanggi Lantai 3A
2.     Jalan Margonda Raya Depok
3.     Jalan Tebet Dalem
4.     Ambasador Mall
5.     Cibubur Junction
6.     Jalan Bintaro Raya No. 49
7.     Jalan Dr. Cipto Mangunkusumo 1 Ciledug
8.   Jalan Kemang Raya 19C
9.   SuperMega Mall Bekasi
10. ITC Cempaka Emas
11. ITC Mangga Dua
12. Jalan Dr Saharjo No. 100 C
13. Jalan Raya Cinere No. 99 A
14. Boulevard Raya Blok K.4 No. 6 Kelapa Gading
15. Jalan Dewi Sartika  No.160 (dalam persiapan pembukaan)

TANGERANG
1. Super Mall Lippo Karawaci

KEDIRI
1.     Jalan Pahlawan Kusumabangsa (Depan Polsek Kota Kediri)

SAMARINDA
1.     Jalan Kadrie Oening No. 98 A

MALANG
1.     Jalan S. Parman A-2/56
2.     Jalan Ciliwung No.1
3.     Jalan Soekarno-Hatta No. 20
4.     Jalan Zainul Arifin No. 9
5.     Jalan Terusan Surabaya No. 53
6.     Jalan Mayjend Wiyono No. 20
7.   Ruko Depan SMPN 5, Jalan Panglima Sudirman Kav. 14

MOJOKERTO
1. Jalan Pahlawan

SURABAYA
1.     Jalan Indragiri 48 C
2.   Jalan Manyar, Kertajaya  
3.   ITC Pasar Atom

PANDAAN
1.   Food-Terrace  - Taman Dayu  

SIDOARJO
1.     Jl. Pahlawan – Seberang Mc.D

GRESIK
1.     Jl. Panglima Sudirman 8

B A T A M
1.     Kompleks Penuin Center Blok F No. 11
2.     Food-court Panbil Mall
3.   Mega Mall Batam Center

PASURUAN 
1.   Komplek Ruko Panglima Sudirman No.115

MEDAN 
1.Jalan Setiabudi


MAKASSAR
1. Komplek Panakukkang Emas, Jalan Pengayoman H5 No. 6
   



Keunggulan Waralaba “Bakso Kota Cak Man”

A.    Aspek Ekonomis
  1. Produk bakso dan variannya memiliki keunggulan spesifik sehingga menempatkan posisinya sebagai  Nomor 1 di pasar bakso-Malang, dengan memiliki brand-name dan brand equity yang tinggi serta telah memperoleh sertifikat hak atas merek dagang dari pemerintah tgl.14-3-2002 No.JOO-O1-O4385;
  2. Harga jual-bakso dan variannya adalah kompetitif sehingga terjangkau oleh daya-beli masyarakat luas
  3. Kebutuhan modal yang tidak terlalu besar;
  4. Investasi yang beresiko rendah, namun dengan imbal-hasil (rate of returns) yang          tinggi.
  5. Franchise fee sebesar Rp.50 juta untuk masa 5 tahun adalah relatif murah dibandingkan franchise fee untuk waralaba usaha penjualan makanan lainnya;
  6. Royalty fee sebesar 5% dari hasil-penjualan kotor per bulan adalah relatif murah        dibandingkan royalty fee untuk waralaba usaha penjualan makanan lainnya;
  7. Untuk menjaga keunggulan spesifik, pihak manajemen senantiasa melakukan riset pengembangan produk, sehingga sampai sekarang telah ada lebih dari 14 item varian dari produk utama bakso sehingga memberikan pilihan yang beragam bagi konsumen;
  8. Secara resmi, produk bakso dan variannya telah memperoleh sertifikat halal.    
  9. Semua produk bakso tidak mengandung borax, formalin atau bahan pengawet lainnya, serta tidak mengandung bahan pengenyal seperti fosfat atau sodium tripoliphospate (SP2);
  10. Untuk menjaga kesegaran, bakso diproduksi dan dimasak di setiap outlet, tidak dipasok dari kantor pusat dalam bentuk bakso–beku (frozen meat ball).

B. Aspek Keamanan dan Kepastian

Perjanjian Waralaba (franchise-agreement) dibuat berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku di hadapan Notaris sehingga dapat melindungi kepentingan semua pihak;

a.     Materi perjanjian memuat hak dan kewajiban yang jelas dan menguntungkan kepada semua pihak (a positive sum transactions).
b.     Masa perikatan yang cukup panjang, yakni sampai dengan 5 tahun dan dapat diperpanjang, sehingga memberikan kesempatan yang lebih lama bagi franchisee untuk menikmati hasil-usaha;
c.      Berdasarkan azas kebersamaan, kesamaan visi dan misi, serta fleksibelitas.

C. Aspek Teknis Operasional
a.       Bahan baku yang diperlukan adalah banyak tersedia di setiap pasar di seluruh  wilayah Indonesia sehingga terjamin kelangsungan produksinya;
b.       Kantor-pusat akan mengirim tenaga-ahli di bidang produksi dan tenaga ahli manajemen ke setiap outlet;
c.        Sebelum beroperasi terlebih dahulu dilakukan pelatihan terhadap pihak terwaralaba (franchisee) beserta seluruh pegawainya;
d.       Sifat kegiatan produksi dan penjualan bakso adalah sederhana dan tidak rumit sehingga  relatif mudah untuk dijalankan apabila dibandingkan kegiatan usaha makanan lainnya.

D. Aspek Manajerial
  1. Memiliki Tim Manajemen yang kuat didukung oleh tenaga professional;
  2. Tersedia buku panduan untuk kegiatan produksi, persediaan, manajemen pelayanan dan keuangan, serta promosi;
  3. Tim Manajemen menyediakan program asistensi;
  4. Tim Manajemen secara aktif melakukan riset pasar dan mengembangkan program pemasaran; Menyediakan forum komunikassi antara franchisor dan franchisee dalam bentuk buletin berkala.



















                            







DAFTAR PUSTAKA
http://www.google.com

0 comments:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com