WINBIE GENESIS: BAHASA INDONESIA (PARAGRAF) winbie genesis

Pages

Thursday, November 22, 2012

BAHASA INDONESIA (PARAGRAF)


PARAGRAF  (ALINEA)
Oleh
Rati Riana

Paragraf adalah satuan bahasa yang membicarakan suatu topik atau gagasan atau pokok pembicaraan. Paragraf  terdiri atas beberapa kalimat dan biasanya cara penulisannya menjorok ke dalam (indensi). Paragraf disebut juga karangan mini karena pada dasarnya paragraf merupakan miniatur sebuah karangan. Tujuan paragraf dinyatakan dalam kalimat topik.
Berdasarkan  uraian tersebut dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut.
1.     Paragraf mempunyai gagasan utama yang dituangkan dalam bentuk kalimat topik. Bagi penulis, gagasan utama dalam paragraf merupakan pengendali isi paragraf, sedangkan bagi pembaca, paragraf menjadi kunci pemahaman karena merupakan rangkuman isi paragraf.
2.     Paragraf terdiri atas beberapa kalimat.
3.     Gagasan utama dinyatakan dalam kalimat topik.
4.     Salah satu kalimat dalam paragraf merupakan kalimat topik, selebihnya merupakan kalimat pengembangan yang berfungsi untuk memperluas keterangan, memperjelas, menganalisis, atau menerangkan kalimat topik
.

Berdasarkan fungsi dan kandungan isinya, kalimat dalam paragraf  terdiri atas
1.     kalimat topik,
2.     kalimat pengembangan,
3.     kalimat penutup, dan
4.     kalimat penghubung.
Kalimat topik merupakan kalimat yang mengungkapkan gagasan utama atau gagasan pokok dalam paragraf  yang bersangkutan. Bagian ini merupakan bagian yang penting, berfungsi sebagai sarana mengarahkan dan sekaligus mengontrol pengembangan  paragraf, juga menuntun pembaca untuk menelusuri paragraf. Biasanya, kalimat topik terletak pada awal atau tengah paragraf. Karena kalimat topik merupakan kalimat yang terpenting, hendaknya merupakan kalimat yang efektif dan menarik, susunannya runtut dan logis, rumusannya tidak terlalu umum, namun juga tidak terlalu spesifik.
Kalimat pengembangan merupakan kalimat-kalimat yang menguaraikan hal-hal yang terkandung dalam kalimat topik. Kalimat ini hendaknya berpusat pada kalimat topik dan cara merumuskan butir-butir pengembangan secara ringkas di bawah kalimat topik, sehingga terbentuk semacam kerangka paragraf.
Kalimat penutup merupakan kalimat yang mengakhiri paragraf. Kalimat penutup berupa penekanan kembali hal-hal yang dianggap penting, dapat berupa simpulan, rangkuman, yang dapat menimbulkan banyak kesan dalam hati pembaca.
Kalimat penghubung yaitu kata atau frasa yang menyatakan hubungan dengan paragraf lain. Kalimat ini berfungsi menjaga terwujudnya kesatuan dan kepaduan paragraf.

Macam-macam Paragraf Dilihat dari Sifat dan Tujuannya
1.     Paragraf pembuka
Bagian ini berfungsi membimbing pembaca untuk memasuki inti permasalahan atau ide pokok yang akan dibicarakan yang berupa keterangan permulaan. Paragraf pembuka merupakan bagian permulaan yang ditemui pembaca, sehingga harus dapat menarik minat dan perhatian pembaca. Ada beberapa cara untuk menarik perhatian pembaca.                                               
a. Membuat garis besar karangan dengan menonjolkan bagian yang penting.
b.     Memaparkan isi dan maksud judul karangan.
c.                              Mengutip pendapat dari pakar.
d.     Menyitir suatu pendapat.
e.      Membatasi subjek dan objek permasalahan.
f.       Memaparkan arti pentingnya masalah tersebut.
g.     Menceritakan pengalaman pribadi.

2.     Paragraf isi, yaitu paragraf yang bertugas mengungkapkan ide pokok beserta pengembangannya. Bagian ini merupakan bagian yang esensial dalam karangan. Oleh karena itu, susunan kalimatnya harus runtut dan sesuai dengan asas-asas penalaran yang logis.
Ada beberapa pola pengembangan paragraf, yaitu pola urutan waktu, pola urutan tingkat, pola urutan apresiatif, pola urutan tempat, pola urutan klimaks, pola urutan antiklimaks, pola urutan khusus-umum, pola urutan sebab-akibat, dan pola urutan tanya-jawab.

3.     Paragraf penutup, merupakan paragraf yang menutup atau mengakhiri sebuah karangan. Paragraf ini merupakan kebulatan dari masalah-masalah yang dikemukakan sebelumnya. Paragaraf ini hendaknya memperkuat gagasan pokok dan sekaligus menggambarkan isi karangan. Bagian penutup ini merupakan bagian terakhir yang dibaca oleh pembaca. Oleh karena itu, susunan kalimatnya harus diolah sedemikian rupa sehingga berkesan bagi pembaca. Kalimat penutup berupa simpulan, ringkasan, penekanan kembali hal yang penting, atau saran, dan harapan.

4.     Paragraf penghubung, yaitu paragraf yang bertugas menghubungkan paragraf yang satu dengan paragraf yang lain, atau bagian karangan yang satu dengan bagian yang lain. Disebut pula dengan paragraf peralihan atau transisi. Paragraf ini berupa kalimat kompleks dan terletak pada awal paragraf penutup, atau bagian penutup paragraf.

Syarat Paragraf yang Baik
1.     Kesatuan paragraf
Kalimat-kalimat yang membentuk paragraf itu disusun sedemikian rupa sehingga tidak satu kalimat pun yang menyimpang. Apabila dalam satu paragraf terdapat kalimat yang menyimpang, paragraf tersebut tidak utuh. Oleh karena itu, harus dibuat paragraf baru.
2.     Kepaduan atau kekompakan paragraf
     Dapat terlihat melalui penyusunan kalimat secara logis dan melalui kata-kata pengait anatarkalimat (misalnya  selanjutnya, di samping itu, pendek kata, pada umumnya, dengan demikian, sehubungan dengan itu, oleh karena itu,).

Struktur Paragaraf
1.     Kalimat utama atau kalimat topik, yaitu kalimat yang mengungkapkan gagasan utama.
2.     Kalimat penjelas, yaitu kalimat yang menjelaskan atau menguraikan kalimat utama.

Berdasarkan letak kalimat utamanya, paragraf dibagi menjadi tiga macam.
1.     Kalimat utamanya terletak pada awal paragraf, disebut paragraf deduktif.
2.     Kalimat utamanya terletak pada akhir paragraf, disebut paragraf induktif.
3.     Kalimat utamanya  terletak pada awal dan akhir paragraf, disebut paragraf campuran (deduktif-induktif).

Contoh paragraf deduktif :
Eceng gondok termasuk gulma atau tumbuhan pengganggu. Eceng gondok menyebar dengan cepat lewat angin dan arus bawah air, serta mampu mempercepat penguapan air tenang seperti danau. Perairan yang ditumbuhi eceng gondok akan menjadi cepat dangkal, kotor, dan lumpur melekat pada akar-akar tumbuhan tersebut akan menganggu lalu lintas air. Sungai pun tampak kotor.

          Kalimat utama pada kalimat tersebut terletak pada awal paragraf, yaitu “Eceng gondok termasuk gulma atau tumbuhan pengganggu”. Kalimat utama tersebut dikembangkan lagi oleh beberapa kalimat penjelas. Seluruh isi kalimat penjelas itu harus mendukung pokok pikiran utama.
         
          Contoh paragraf induktif :
          DNA (Deoxyribo Nucleid Acid) disebut juga asam dioksiribonukleat, yaitu asam protein dalam darah yang mengandung informasi tentang sifat dan karakteristik makhluk hidup yang khas dan tidak disamai oleh makhluk lain. Informasi ini terangkum dalam kode genetis berupa ikatan kimiawi. Jadi, DNA  digunakan untuk memastikan siapa orang tua dari seorang anak.

          Paragraf tersebut diawali oleh kalimat-kalimat penjelas terlebih dahulu, yaitu penjelas pokok pikiran utama tentang DNA. Keseluruhan kalimat penjelas ini disimpulkan oleh kalimat utama pada akhir paragraf. Jadi, kalimat utama dalam paragraf tersebut, “DNA dapat digunakan untuk memastikan siapa orang tua dari seorang anak.

          Contoh paragraf campuran (deduktif-induktif) :
          Seorang anak perlu menyenangi dan menikmati kegiatan kreatif. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengajak si anak melakukan kegiatan tersebut bersama-sama orang tua atau pendidik. Kegiatan seperti ini  sebaiknya dilakukan sejak usia dini. Semangat dan kegembiraan orang tua dan pendidik dalam melakukan hal-hal kreatif akan menular kepada si anak. Jadi, ia pun akan menyenangi dan menikmati kegiatan kreatif itu.

Kalimat utama pada paragraf tersebut terletak pada awal dan diulang pada akhir paragraf. Kalimat-kalimat yang terletak di antara kedua kalimat utama, merupakan kalimat penjelas yang berfungsi mengembangkan pokok pikiran utama.



















KALIMAT EFEKTIF
0leh
Rati Riana

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili gagasan penulis atau pembicara dan sanggup menimbulkan gagasan yang sama dalam pikiran pembaca atau pendengar seperti yang dipikirkan oleh penulis atau pembicara.
Kalimat efektif adalah kalimat yang mudah dipahami orang lain. Terpahaminya kalimat harus memenuhi unsur, yaitu
1.     memenuhi unsur gramatikal (S, P, O, K, Pel),
2.     diksi (pilihan kata) harus tepat makna, cocok dengan situasi,
dan lazim dipergunakan, dan
3.     menggunakan ejaan yang disempurnakan.

Syarat keefektifan kalimat
1.     Kesepadanan, yaitu keseimbangan antara gagasan dan struktur kalimat yang dipakai.
2.     Kehematan, yaitu menghemat kata atau frasa yang tidak diperlukan.
3.     Kesejajaran bentuk, yaitu menempatkan gagasan yang sama penting dan sama fungsinya ke dalam struktur atau konstruksi gramatikal yang sama.
4.     Ketegasan atau penekanan, yaitu penekanan atau penonjolan ide kalimat. Penekanan dapat berupa penekanan subjek, predikat, atau keterangan.
5.     Kevariasian, yaitu variasi dalam menggunakan kosakata dan pola kalimat atau unsur-unsur penting dengan berbagai variasi.
6.     Kecermatan adalah bahwa kalimat tersebut tidak menimbulkan tafsir ganda dan tepat dalam pilihan kata.
7.     Kelogisan, yaitu bahwa ide kalimat dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang disempurnakan.

Ciri kesepadanan
1.     Tidak meletakkan kata depan (bagi, di, dalam, di dalam, untuk, menurut, tentang, pada, kepada, dari, daripada) di depan subjek yang predikatnya bentuk aktif (me-).
Contoh:
a.     Bagi yang tidak berkepentingan dilarang masuk.
b.     Pada rapat tersebut membicarakan keringanan SPP bagi mahasiswa yang kurang mampu.
c.      Untuk memperlancar komunikasi membutuhkan bahasa yang mudah dipahami oleh pembicara dan pendengar.
Kalimat tersebut salah, pembetulannya sebagai berikut.
a. Yang tidak berkepentingan dilarang masuk.
b. Rapat tersebut membicarakan keringanan SPP  bagi mahasiswa yang kurang mampu.
atau
     Pada rapat tersebut dibicarakan keringanan SPP  bagi mahasiswa yang kurang mampu.
c. Untuk memperlancar komunikasi dibutuhkan bahasa yang mudah dipahami oleh pembicara dan pendengar.
2.     Tidak meletakkan kata depan di depan objek.
a.     Pada pertemuan tersebut membicarakan tentang kenaikan harga bahan bakar minyak.
b.     Mengkonsumsi narkoba membahayakan bagi diri sendiri, bangsa, dan negara.
Kalimat tersebut salah, pembetulannya sebagai berikut.
a.     Pada pertemuan tersebut dibicarakan kenaikan harga bahan bakar minyak.
 atau
Pertemuan tersebut membicarakan kenaikan harga bahan bakar minyak.
b.     Mengkonsumsi narkoba membahayakan  diri sendiri, bangsa, dan negara.
atau
Mengkonsumsi narkoba berbahaya bagi  diri sendiri, bangsa, dan negara.         
3.     Tidak terdapat subjek ganda.
a.     Masalah itu saya kurang jelas.
b.     Proposal itu saya buat bersama teman.
Kalimat tersebut salah, pembetulannya sebagai berikut.
a.     Saya kurang jelas akan masalah itu.
b.     Saya membuat proposal itu bersama dengan teman.
4.     Tidak terpengaruh unsur asing, khususnya which (yang mana) dan where (di mana) yang tidak pada tempatnya.
a.                             Dompet yang mana berisi surat-surat penting hilang di kampus.
b.                             Rumah di mana saya tinggal jauh dari keramaian.
Kalimat tersebut salah, pembetulannya sebagai berikut.
a.                                                           Dompet yang  berisi surat-surat penting hilang di kampus.
b.   Tempat tinggal saya jauh dari keramaian.
atau
     Rumah saya jauh dari keramaian.
5.     Kata penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal.
a.     Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti mata kuliah Bahasa Indonesia.
b.     Saya menyenangi permainan sepak bola. Sedangkan mereka menyenangi permainan bulu tangkis.
Kalimat tersebut salah, pembetulannya sebagai berikut.
a.     Kami datang agak terlambat, sehingga  tidak dapat mengikuti mata kuliah Bahasa Indonesia.
atau
Kami datang agak terlambat. Oleh karena itu, kami  tidak dapat mengikuti mata kuliah Bahasa Indonesia.
b.     Saya menyenangi permainan sepak bola, sedangkan mereka menyenangi permainan bulu tangkis.

Ciri kehematan
1.     Tidak mengulang subjek
a.     Saya tidak kuliah karena saya sakit.
b.     Hadirin serentak berdiri ketika mereka melihat Rektor datang.
Kalimat tersebut salah, pembetulannya sebagai berikut.
a.     Saya tidak kuliah karena  sakit.
atau
Karena  sakit, saya tidak kuliah.
b.     Hadirin serentak berdiri ketika  melihat Rektor datang.
atau
Ketika  melihat Rektor datang, hadirin serentak berdiri.

2.     Menghindarkan kesinoniman.
a.     Agar supaya lulus ujian dengan nilai baik, rajinlah belajar.
b.     Demi untuk menjaga keamanan lingkungan, siskamling perlu digalakkan.
Kalimat tersebut salah, pembetulannya sebagai berikut.
a.     Agar  lulus ujian dengan nilai baik, rajinlah belajar.
b. Untuk menjaga keamanan lingkungan, siskamling perlu digalakkan.
3.     Tidak menjamakkan kata-kata yang sudah jamak
a.       Para hadirin dipersilakan mengisi daftar riwayat hidup lebih dahulu.
b.     Banyak para mahasiswa berdemonstrasi menentang kenaikan harga BBM.
Kalimat tersebut salah, pembetulannya sebagai berikut.
a.     Hadirin dipersilakan mengisi daftar riwayat hidup lebih dahulu.
b.     Banyak  mahasiswa berdemonstrasi menentang kenaikan harga BBM.
atau
Para undangan dipersilakan mengisi daftar riwayat hidup lebih dahulu.
Para  mahasiswa berdemonstrasi menentang kenaikan harga BBM.

Contoh kesejajaran bentuk
a.     Tahapan penelitian ada tiga: mengumpulkan, mengklarifikasi, dan  menganalisis data.
b.     Pengecatan tembok dan pemasangan listrik sudah selesai dilakukan.

Cara memberi ketegasan atau penekanan ide kalimat
1.     Mengulang kata atau bagian-bagian kalimat yang dianggap penting.
a.   Alat penangkap ikan antara daerah satu dengan daerah lain berbeda.
b.  Saya menyenangi permainan bulu tangkis, sedangkan dia menyenangi permainan sepak bola.


2.     Mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif.
a.                             Saya sedang mengerjakan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. (aktif)
b.                             Tugas mata kuliah Bahasa Indonesia sedang saya kerjakan. (pasif)
3.     Unsur yang dipentingkan diletakkan pada awal kalimat.
a.  Kemarin, Gubernur Bibit Waluyo mengadakan kunjungan kerja ke Jawa Timur.
b. Gubernur Bibit Waluyo kemarin mengadakan kunjungan kerja ke Jawa Timur.
4.     Mengurutkan peristiwa secara kronologis.
a.     Tidak hanya sekali, tetapi sudah berkali-kali saya memperingatkan dia agar selalu berbuat adil terhadap anak-anaknya.
b.     Bukan hanya sejuta, dua juta, bahkan sudah berjuta-juta rupiah biaya yang ia keluarkan untuk menyelesaikan sekolahnya.
5.     Menggunakan partikel penegas.
a.                             Dialah yang bersalah dalam masalah ini.
b.                             Saudaralah yang harus bertanggung jawab.

Cara membuat variasi kalimat
1.     Membuat kalimat bentuk inversi, pola subjek-predikat menjadi pola predikat-subjek.
2.     Variasi kalimat aktif menjadi kalimat pasif.
a.     Perjuangan menggelora dengan hebat  pada waktu itu. (S-P-K)
b.     Menggelora dengan hebat perjuangan pada waktu itu. (P-S-K)
3.     Variasi panjang-pendeknya kata.

Contoh  Kecermatan dalam kalimat
a.     Mahasiswa perguruan tinggi terkenal itu menerima hadiah.
b.     Saya menerima uang sebanyak dua puluh lima ribuan.
Kalimat tersebut multitafsir atau mempunyai tafsiran lebih dari satu, sehingga tidak efektif, pembetulannya sebagai berikut.
a.     Mahasiswa yang terkenal di perguruan tinggi  itu menerima hadiah.
b.     Saya menerima uang sebanyak dua- puluh lima -ribuan.
atau
a.  Mahasiswa dari perguruan tinggi  yang terkenal itu menerima hadiah.
b. Saya menerima uang sebanyak dua -puluh -lima ribuan.

Contoh kelogisan dalam kalimat
a.                                                           Waktu dan tempat kami persilakan.
b.                                                           Susi Susanti menduduki juara pertama pertandingan bulu tangkis.
Kalimat tersebut salah, pembetulannya sebagai berikut.
a.     Bapak Agus Pambudi, kami persilakan.
b.     Susi Susanti  juara pertama pertandingan bulu tangkis.










0 comments:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com