BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
A.
Dalam melaksanakan pengelolaan suatu
perusahaan, diperlukan kebijakan-kebijakan yang tepat dilakukan oleh
orang-orang dalam perusahaan tersebut. Dalam pelaksanaannya, kebijakan
manajemen memerlukan suatu pengetahuan yang dipadukan dengan keterampilan dan
pengalaman orang-orang dalam perusahaan tersebut. Perusahaan juga memerlukan
suatu cara yang dapat memberikan informasi sebagai bahan
pertimbangan dalam
pengambilan keputusan, yaitu adanya perencanaan dan pengawasan. Perencanaan
merupakan proses penelusuran atas peluang dan ancaman dari luar, penetapan
tujuan yang diinginkan dan pemanfaatan sumber daya guna pencapaian tujuan
tersebut.
B.
Perencanaan yang baik harus lah meliputi
aktivitas yang akan dilakukan untuk masa yang akan datang oleh
personil-personil dari perusahaan tersebut. Dukungan pengawasan merupakan suatu
usaha yang sistematis perusahaan serta suatu alat nilai yang akan dicapai dari
suatu prestasi kerja yang terencana yang dilakukan, terutama dalam hal biaya
produksi. Anggaran berfungsi sebagai perencanaan yaitu dikatakan sebagai
pedoman kerja dan memberikan arah serta sekaligus memberikan memberikan
target-target yang harus dicapai oleh kegiatan-kegiatan perusahaan di waktu
yang akan datang. Perencanaan anggaran juga berkaitan dengan penyusunan
anggaran.
C.
Untuk merencanakan anggaran biaya operasi
biasanya dilakukan dengan melihat realisasi pemakaian biaya operasional tahun
sebelumnya. Sedangkan pengawasan dilakukan pihak manajemen melalui anggaran dengan
membandingkan biaya aktual yang telah dikeluarkan dengan anggaran yang telah
disusun. Dengan melakukan perbandingan ini akan dapat dilihat perbedaannya yang
dinamakan sebagai penyimpangan. Penyimpangan tersebut dijadikan sebagai dasar
atau pedoman bagi penyusunan anggaran tahun berikutnya.
PT.Beton Central Abadi merupakan
perusahaan yang bergerak dalam bidang penyedia bahan kontruksi yang khususnya
Beton Ready Mix. Biaya yang besar maupun kecil akan
berpengaruh langsung pada perolehan laba atau rugi. Dalam pengawasan biaya
operasi perlu dimasukkan kedalam suatu rencana atau anggaran terlebih dahulu,
untuk memperoleh suatu daya guna yang tepat, dimana anggaran semula didasarkan
atas daya guna masa lalu, perkembangan biaya di masa yang akan datang, perubahan
kebijakan operasi dan lain-lain.
Fungsi anggaran biaya
operasi sebagai alat pengawasan merupakan satu bagian yang tidak terpisahkan
dalam kegiatan operasi perusahaan. Dengan memanfaatkan anggaran biaya operasi
maka pengawasan terhadap biaya operasi akan efektif dan efisien. Analisis dan
perbandingan antara biaya aktual dan estimasi atau standar digunakan untuk
mengidentifikasikan sebab-sebab timbulnya perbedaan. Manajemen perusahaan
kemudian dapat merumuskan suatu rencana operasional yang tepat guna mencapai
tujuan organisasi perusahaan. Namun kondisi yang kini terjadi di perusahaan
menunjukkan bahwa realisasi biaya operasi selalu lebih besar dari yang
dianggarkan, hal ini terlihat dari perbedaan antara anggaran yang disusun
dengan realisasi yang terjadi. Penyimpangan biaya operasi yang tidak
menguntungkan tersebut sebagai indikasi perencanaan biaya yang kurang
memperhatikan kondisi anggaran yang terjadi pada tahun sebelumnya dan
pengawasan biaya operasi kurang optimal dalam meminimalisasikan penyimpangan.
1.2 Tujuan Penyusunan
v Untuk mengetahui fungsi serta peran Manajemen Umum dan Perkantoran di
dalam organisasi dalam mencapai sasaran serta melaksanakan strategi
organisasi yang telah ditetapkan.
v Untuk memberikan semua keterangan yang lengkap dan
diperlukan siapa saja, kapan dan di mana kegiatan-kegiatan untuk pelaksanaan
manajemen perkantoran PT Beton Central
Abadi secara efisien.
v Menjelaskan
dan membahas tentang permasalahan office management bahwa dengan ruang kerja
yang tidak terbatas perusahaan harus mampu memberikan pelayanan yang relatif
tidak terbatas.
v Menjelaskan
proses kinerja PT Beton Central Abadi dari awal pemesanan beton dan kemudian
beton sampai ke tangan konsumen.
1.3 Pokok Bahasan
v Pengenalan PT Beton Central Abadi dan proses
kinerja serta produk yang di hasilkan.
v Peran Manajemen perkantoran dalam
menyelenggarakan fungsi pelayanan.
v Proses pemasaran dari pemesanan hingga proses
pengiriman beton.
v Daerah pemasaran dimana beton-beton yang
telah di hasilkan akan di distribusikan.
1.4 Ruang Lingkup
Ruang lingkup
permasalahan dalam makalah ini adalah tentang penerapan manajemen umum dan
manajemen perkantoran dalam PT.Beton Central Abadi. Yang meliputi Proses
perencanaan,pengorganisasian,pengarahan,dan pengawasan dalam manejemennya.
Dimana PT.Beton Central Abadi merupakan perusahaan yang cukup besar yang membutuhkan manejemen yang baik dalam
mengelola faktor fisik,personal,maupun fungsi-fungsi didalam perusahaan untuk
mewujudkan tujuan yang dininginkan perusahaaan. Perusahaan yang baik akan
mempunyai manajemen yang baik pula,hal ini sesuai dengan PT.Beton Central Abadi
yang sangat kompeten dalam penyedian beton ready mix dipasaran,karena dalam
perusahaan didukung oleh manajemen yang mampu mengoptimalkan potensi –potensi
perusahaan. Manajemen yang cepat dan tanggap dalam meliat perkembangan
persaingan akan terus memacu diri untuk
mengerahkan segala upanya demi menjaga eksistensinya dalam dunia
usaha,khususnya usaha pengadaan beton cor atau ready mix bagi pembangunan
proyek.
Manajemen di PT.Beton
Central Abadi dapat berjalan dengan baik karena didukung manajemen informasi
yang baik pula.Informasi adalah hal yang sangat penting,karena dengan informasi
manajemen dapat melakukan fungsi-fungsi manajemen sesuai dengan standard yang telah ditetapkan. U ntuk lebih jauhnya
penulis akan mebahasnya dalam makalah ini sehingga kita akan dapat memahami
tentang pentingnya manajemen dalam suatu perusahaan khususnya di PT.Beton Central
Abadi.
1.5 Perumusan Masalah
Mengingat bahwa
peranan manajemen perkantoran adalah suatu peranan yang luas dan dibutuhkan
dalam mencapai tujuan perusahaan agar dapat mengalami perkembangan kearah yang
lebih maju, maka penulis akan membatasi pokok yang akan dibahas agar tidak
terjadi penyimpangan.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1 PENGERTIAN MANAJEMEN UMUM
Definisi tentang
manajemen yang dikemukakan para ahli seperti Fayol, Terry, Taylor adalah
berbeda-beda, tetapi pada pokoknya semua memiliki pengertian yang sama.
Perbedaan yang ada hanyalah terletak pada latar belakang keahlian
masing-masing, sehingga tinjauan manajemennya berasal dari segi yang berbeda
pula.
Berikut ini dikemukakan definisi
tentang manajemen yang diberikan oleh Profesor Oei Liang Lee.
Manajemen adalah
ilmu dan seni merencanakan mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasikan,
serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
Dari definisi manajemen tersebut,
dapatlah diambil kesimpulan bahwa manajemen mempunyai lima fungsi, yaitu :
1.
Perencanaan
2.
Pengorganisasian
3.
Pengarahan
4.
Pengkoordinasian
5.
Pengawasan
Kelima macam fungsi manajemen ini
sangat penting dalam menjalankan semua kegiatan. Semua ini dimaksudkan
agarkegiatan apapun yang dilakukan dapat berjalan dengan baik.
v JENJANG MANAJEMEN
Perusahaan-perusahaan
besar biasanya mempunyai paling sedikit tiga jenjang manajemen. Ketiga jenjang
tersebut adalah :
a.
Manajemen puncak
Jenjang tertinggi
adalah manajemen puncak sering disebut manajer senior atau eksekutif kunci.
Jenjang ini meliputi dewan direktur, direktur utama atau chief eksekutif
officer (CEO). Manajemen puncak ini bertugas menyusun rencana umum perusahaan
dan mengambil keputusan-keputusan penting tentang hal-hal seperti penggabungan,
produk baru, dan pengeluaran saham.
b.
Manajemen madya
Disebut manajemen
madya atau manajemen administratif meliputi pimpinan pabrik dan atau manajer
divisi. Para manajer ini mempunyai tanggung jawab dalam enyusunan rencana
operasi yang melaksanakan rencana-rencana umum dari manajer puncak.
c.
Manajer operasional
Manajemen
operasional ini merupakan jenjang terendah dalam piramida. Tugasnya menyangkut
pelaksanaan rencana yang dibuat oleh para manajer Madya. Manajer operasional
sering disebut “supervisor” garis pertama, karena mereka bertanggung jawab
melakukan super visi kepada para karyawan yang mengerjakan kegiatan harian.
v PERENCANAAN
Perencanaan
merupakan fungsi terpenting diantara fungsi-funfsi manajemen yang ada.
Perencanaan ini merupakan pedoman yang harus dipakai untuk mengarahkan suatu
organisasi dalam mencapai tujuan.
I.
Bentuk-bentuk perencanaan seperti yang diuraikan
dimuka, bahwa perencanaan ditetapkan sekarang dan dilaksanakan serta digunakan
untuk waktu yang akan datang. Dengan mendasarkan diri kepada pengertian ini
maka perencanaan memiliki bentuk-bentuk sebagai berikut : a. Tujuan (objektif),
b. Kebijakan (policy), c. Strategi, d. Prosedur, e. Aturan, f. Program.
II.
Kegunaan perencanaan
Perencanaa sangat
penting sebab merupakan fungsi dasar bagi funsi-funsi yang lain. Adapun
kegunaan dari perencanaan adalah :
a.
Mengurangi ketidak pastian serta perubahan pada
waktu mendatang.
b.
Mengarahkan perhatian pada tujuan.
c.
Memperingan biaya
d.
Merupakan sarana untuk mengadakan pengawasan.
III.
Langkah-langkah penyusunan perencanaan
Langkah-langkah
yang harus diambil untuk menyusu suatu perencanaan
Antara lain :
a.
Menetapkan tujuan
b.
Penyusunan anggapan-anggapan
c.
Menentukan berbagai alternatif tindakan
d.
Mengadakan penilaian terhadap
alternatif-alternatif tindakan yang sudah dipilih
e.
Mengambil keputusan
f.
Menyusun rencana pendukung
IV.
Jangka waktu perencanaan
Menurut jangka
waktunya perencanaan dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan :
a.
Perencanaan jangka panjang
b.
Perencanaan jangka menengah
c.
Perencanaan jangka pendek
v PENGORGANISASIAN
Setiap organisasi
memiliki tiga komponen pokok yaitu : personalia, fungsi dan faktor-faktor
fisik, yang kesemuanya ini merupakan sarana untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Ditinjau dari prosesnya, pengorganisasian merupakan usaha untuk
menyusun komponen-komponen pokok sedemikian rupa sehingga dapat dipakai sebagai
sarana untuk mencapai tujuan. Dalam kegiatan tersebut diharapkan akan tercipta
hubungan-hubungan diantara masing-masing komponen. Dengan demikian
fungsipengorganisasian dapat dikatakan sebagai proses menciptakan hubungan
antara berbagai fungsi, personalia dan faktor-faktor fisik agar semua pekerjaan
yang dilakukan dapat bermanfaat serta terarah pada tujuan.
i.
Pola
hubungan antar komponen organisasi
Semua tugas-tugas
yang dilaksanakan diorganisir untuk mencapai tujuan, dalam mana tujuan tersebut
merupakan titik tolak proses pengorganisasian. Jadi penentuan tugas-tugas yang
hendak dijalankan haruslah dijalankan pada suatu tujuan sehingga antara tujuan
fungsi, tanggung jawab, wewenang serta pertanggung jawaban mempunyai hubungan
yang erat dan berkaitan satu sama lain
ii.
Rentangan kekuasaan
Munculnya rentangan
kekuasaan ini disebabkan oleh adanya keterbatasan pada kemampuan seseorang.
Dalam setiap organisasi, rentangan kekuasaan ini harus ditetapkan untuk
mengetahui sampai seberapa jauh seseorang dapat memimpin dan mengatur sejumlah
bawahan dengan efektif dan sfisien. Banyak sedikitnya frekuensi hubungan antara
pimpinan dan bawahan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
a.
Latihan dari bawahan
b.
Pendelegasian wewenang
c.
Perencanaan
d.
Tekhnik komunikasi
v DASAR-DASAR PENGGOLONGAN DALAM ORGINASASI
Terbatasnya
kemampuan seseorang akan membatasi pula jumlah bawahan atau bagian-bagian yang
dipimpinnya. Hal ini akan berpengaruh pula pada ruang lingkup organisasi. Namun
demikian kesempatan untuk berkembang bagi suatu organisasi tetap ada, yaitu
dengan mengadakan pengelompokan kegiatan atau aktifitas serta tenaga kerja
kedalam bagian-bagian. Jadi pembagian kerja dan spesialisasi perlu dilakukan.
Pengelompokan menjadi bagian-bagian
didalam sebuah organisasi dapat didasarkan pada beberapa faktor, antara lain :
a.
Didasarakan pada suatu angka
b.
Didasarkan pada waktu
c.
Didasarkan pada fungsi perusahaan
d.
Didasarkan pada luas daerah operasi
e.
didasarkan pada jenis barang yang dihasilkan
f.
didasarkan pada jenis langganan
v PENGARAHAN
Prinsip-prinsip
pengarahan
Pengarahan merupakan aspek hubungan
manusiawi dalam kepemimpinan yang mengikat para bawahan untuk bersedia mengerti
dan menyumbangkan tenaganya secara efektif serta efisien untuk mencapai tujuan.
Oleh karena itu pengarahan yang dilakukan oleh pimpinan harus berpegang pada
beberapa prinsip yaitu :
a.
Prinsip pada tujuan
b.
Prinsip keharmonisan dengan tujuan
c.
Prinsip kesatuan komando
I.
Cara-cara pengarahan
Pada umumnya,
pimpinan menginginkan pengarahan kepada bawahan dengan maksud agar mereka
bersedia untuk bekerja sebaik mungkin dan diharapkan tidak menyimpang dari
prinsip-prinsip dimuka. Adapun cara-cara pengarahan yang dilakukan dapat berupa
:
a.
Orientasi
Orientasi
merupakan cara pengarahan dengan memberika informasi yang perlu agar kegiatan
dapat dilakukan dengan baik.
b.
Perintah merupakan permintaan dari pimpinan
kepada orang yang berada dibawahnya untuk melakukan atau mengulang suatu
kegiatan tertentu pada keadaan tertentu
c.
Delegasi wewenng
Pendelegasian
wewenang bersifat lebih umum jika dibandingkan dengan pemberian perintah. Dalam
pendelegasian wewenang pimpinan melimpahkan sebagian dari wewenang yang
dimilikinya kepada bawahan.
II.
Motivasi
Keberasilan yang
dapat dicapai akan semakin besar jika para manajer mampu memberi dorongan
(motivasi) kepada karyawannya, meskipun perencanaan dan organisasi tidak begitu
sempurna. Selain metode faktor manusianya sangat menentukan. Biarpun metode
yang digunakan kurang sempurna, tetapi jika masing-masing individu mempunyai
keinginan yang besar untuk bekerja dengan baik maka kemungkinan mencapai sukses
akan semakin besar.
Motivasi memiliki
dua macam bentuk, yaitu motivasi positif dan motivasi negatif.
a.
Motivasi positif
Motivasi positif
merupakan proses untuk mempengaruhi oarang lain dengan cara memberikan
penambahan tingkat kepuasan tertentu, misalnya : dengan memberikan promosi,
memberikan insentif, menciptakan kondisi kerja yang baik, dsb.
b.
Motivasi negatif
Motivasi negatif
merupakan proses untuk mempengaruhi orang lain dengan cara menakut-nakuti atau
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu secara terpaksa.
v PENGKOORDINASIAN
Koordinasi yang
baik dapat dilakukan jika masing-masing individu menyadari dan memahami akan
tugas-tugas mereka. Untuk itu mereka perlu mengetahui lebih dulu tentang tujuan
organisasi.
I.
Prinsip-prinsip koordinasi
Dalam mengadakan
koordinasi diperlukan suatu pegangan yang berupa prinsip-prinsip. Didapat tiga
prinsip dalam prngkoordinasian sbb :
a.
Prinsip kontak langsung.
Prinsip ini
menyatakan bahwa koordinasi harus dicapai melalui hubungan antar manusia baik
hubungan secara horisontal maupun vertikal.
b.
Prinsip penekanan pada pentingnya koordinasi.
Koordinasi perlu
dilakukan sejak membuat perencanaan sampai melaksanakan kebijakan. Jika suatu
perencanaan sudah dilaksanakan maka sulit untuk menarik atau mencabut kembali.
c.
Hubungan timbal balik diantara faktor-faktor
yang ada.
Masing-masing individu
yang bekerja sama dalam kondisi pekerjaan tertentu akan saling memberikan
pengaruh antara satu dengan yang lain. Kondisi, tujuan, dan macam pekerjaan
yang sama memungkinkan bagi mereka untuk mengadakan hubungan secara rutin, baik
didalam bagian maupun kantor bagian.
v PENGAWASAN
Pengawasan
merupakan fungsi terakhir yang harus dilaksanakan dalam manajemen. Dengan
pengawasan dapat diketahui tentang hasil yang dicapai. Cara yang dilakukan
dalam pengawasan yaitu membandingkan segala sesuatu yang telah dijalankan
dengan standart atau rencananya, serta melakukan perbaikan-perbaikan bila mana
terjadi penyimpangan.
I.
Langkah-langkah pengawasan
Pengawasan perlu
dilakukan pada tahap demi tahap agar penyimpangan yang terjadi dapat segera
diperbaiki. Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengadakan pengawasan
adalah :
a.
Menciptakan standart
Standart merupakan
suatu kriteria untuk mengukur suatu hasil pekerjaan yang sudah dilakukan.
Standart yang dilakukan biasanya didasarkan pada suatu kondisi pada kemampuan
kerja yang normal.
b.
Membandingka kegiatan yang dilakukan dengan
standart.
Langkah kdedua ini
dilakukan untuk mengetahui sampai seberapa jauh pennyimpangan yang telah
terjadi.
c.
Melakukan tindakan koreksi
Langkah ketiga ini
dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan segala
kegiatannya.
v SYARAT-SYARAT PENGAWASAN YANG BAIK
Untuk menjalankan
pengawasan yang baik dipelukan beberapa syarat :
a.
Pengawasan harus mendukung sifat dan kebutuhan
kegiatan.
b.
Pengawasan harus melakukan setiap penyimpangan
yang terjadi dengan segera.
c.
Pengawasan harus mempunyai pandangan kedepan.
d.
Pengawasan harus obyektif, teliti, dan sesuai
standart yang digunakan.
e.
Pengawasan harus luwes atau fleksibel
2.2
PENGERTIAN MANAJEMEN PERKANTORAN
Banyak
tokoh yang memberikan definisi yang berbeda tentang manajemen umum dan
perkantoran, tetapi pada dasarnya memberikan kesimpulan yang sama. Diantara
tokoh-tokoh tersebut antara lain :
George R. Terry
Manajemen
perkantoran adalah perencanaan, pengendalian dan pengorganosaslan pekerjaan
perkantoran, serta oenggerakan mereka yang melaksanakan agar mencapai
tujuan-tujuan yang telah ditentukan.
William
Leffingwell & Edwin Robinson
Manajemen
Perkantoran dapat didefinisikan sebagai perencanaan, pengendalian, dan
pengorganisasian pekerjaan perkantoran, serta penggerakkan mereka yang
melaksanakannya agar mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan lebih dahulu.
Millis Geoffrey
Manajemen kantor
adalah seni membimbing personel kantor dalam menggunakan sarana yang sesuai
dengan lingkungannya demi mencapai tujuan yang ditetapkan.
Dengan demikian, pada pokoknya manajemen
perkantoran merupakan rangkaian aktivitas merencanakan, mengorganisasi
(mengatur dan menyusun), mengarahkan (memberikan arah dan petunjuk), mengawasi
dan mengendalikan (melakukan kontrol) sampai menyelenggarakan secara tertib
sesuai tujuan mengenai sesuatu hal atau kegiatan. Hal atau sasaran yang terkena
oleh rangkaian kegiatan itu pada umumnya ialah pekerjaan perkantoran (office
work). Yang termasuk pekerjaan perkantoran diantaranya:
·
mengetik (typing)
·
menghitung (calculating)
·
memeriksa (checking)
·
menyimpan warkat/arsip (filing)
·
menelepon (telephoning)
·
menggandakan (duplicating)
·
mengirim surat (mailing) dan kegiatan
lain.
Edwin Robinson (1953)
Manajemen
Perkantoran berkenaan dengan pengarahan dan pengawasan pekerjaan perkantoran.
Mills (1990)
Manajemen kantor
adalah seni membimbing personel katnor dalam menggunakan sarana yang sesuai
dengan lingkungan demi mencapai tujuannya yang sudah ditentukan.
2.3 SEJARAH BERDIRI
PT.Beton
Central Abadi adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang ready mix di dirikan
pada tanggal 19 April tahun 2007 dengan misi awal sebagai penyedia bahan
bangunan, khususnya ready mix yang siap digunakan untuk pengecoran bangunan.
Perusahaan
ini didirikan oleh Bapak Ir.Suhariyanto. Sebelum mendirikan PT.Beton Central
Abadi beliau pernah menjabat sebagai kepala cabang dari PT.Varia Usaha Beton. Setelah
beliau keluar dari PT.Varia Usaha Beton beliau bekerja sama dengan PT.Calvari
Abadi dan mendirikan perusahaan sendiri yaitu PT.Beton Central Abadi dengan
PT.Calvari sebagai suplyer bahan baku Ready Mix.
PT.Beton Central Abadi beralamatkan di jalan raya
Semarang-Demak km8 Genuk Semarang Jawa Tengah. Dengan letak yang strategis di
jalan pantura memudahkan pengiriman barang produksi ready mix di sekitar
kawasan industri Semarang-Demak dan sekitarnya yang membutuhkan ready mix untuk
pembangunan proyek.
Untuk mendukung bisnis produksinya PT.Beton Central
Abadi melakukan kerja sama bisnis dengan beberapa perusahaan penyediaan bahan
baku seperti PT.Semen Gresik, PT.Calvary Abadi, PT.Langsa, dan PT.Sika
Indonesia. Dengan kerja sama tersebut membuat PT.Beton Central Abadi dapat
membuat produk yang berkwalitas dan mempunyai daya bersaing produk khususnya
dibidang ready mix.
Banyak pembangunan proyek gedung dan pabrik yang telah
menggunakan produk ready mix dari PT.Beto Central Abadi. Hal ini membuktikan
bahwa konsumen telah mengakui kwalitas produk yang dihasilkan.
2.4
BENTUK ORGANISASI
STRUKTUR ORGANISASI
2.5
BENTUK BADAN USAHA
PT.Beton Central Abadi
merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan bahan bangunan
khususnya ready mix atau beton cor. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2007
dengan akta pendiriaan No.19 Tanggal !9 April 2007, SIUP :
064/11.101/PM/X/2OO7. Perusahaan ini berbentuk PT (perseroan terbatas) karena
modal yang di miliki berasal dari beberapa orang yang menanamkan sahamnya di
perusahaan ini.
PT Beton Central Abadi
beralamatkan di jalan raya Semarang Demak KM 8 Genuk Semarang. Perusahaan ini
di pimpin oleh Ir. Suharyanto sebagai direksi utama.
2.6
BIDANG USAHA
PT.Beton
Central Abadi bergerak dibidang penyedia bahan bangunan khususnya ready mix
(Beton). Ready Mix merupakan batu buatan yang diciptakan dengan bahan-bahan
pilihan dan berkwalitas untuk keperluan cor diantaranya rumah tinggal, jalan,
gedung pabrikan, dsb. Beton ready mix yang diproduksi secara masal dikirim
kelokasi proyek dengan menggunakan truk mixer dengan kapasitas 5 m3 – 7 m3.
Beton yang dihasilkan sesuai dengan standart ASTN, ACI, dan PBI.
·
Berbagai jenis mutu dan penggunaannya
antara lain:
B-0, K-100, K-125, K-150, K-175, K-200 adalah mutu beton untuk konstruksi Non Stuktual.
B-0, K-100, K-125, K-150, K-175, K-200 adalah mutu beton untuk konstruksi Non Stuktual.
·
K-225, K-250, K-275, K-300 adalah mutu beton
untuk Konstuksi Struktural ( misal: lantai, jalan, kolom, dsb)
·
K-350, K-325, K-375, K-400, K-450, K-500
adalah beton khusus pratekan ( misal: balok, jembatan, dsb)
Keunggulan
dari penggunaan beton yang diproduksi oleh PT. Beton Central Abadi antara lain
:
1.
Mutu selalu terjamin dan berkualitas
2. Efisiensi bahan karena pemesanan tepat sesuai volume kebutuhan
3. Pekerjaan lebih cepat karena pengecoran menggunakan Pompa beton/ concrete pump
4. Bisa dikirim ke berbagai tempat
5. Tidak perlu menyediakan tempat dan alat yang banyak
6. Anda tidak perlu menyediakan tenaga supervisi yang banyak
7. Prosedur yang mudah
2. Efisiensi bahan karena pemesanan tepat sesuai volume kebutuhan
3. Pekerjaan lebih cepat karena pengecoran menggunakan Pompa beton/ concrete pump
4. Bisa dikirim ke berbagai tempat
5. Tidak perlu menyediakan tempat dan alat yang banyak
6. Anda tidak perlu menyediakan tenaga supervisi yang banyak
7. Prosedur yang mudah
Dengan
kwalitas produk yang dihasilkan menjadikan PT.Beton Central Abadi mampu
bersaing dipasaran beton ready mix sehingga sangat berkontribusi dalam
pembangunan proyek, sehingga secara tidak langsung turut serta membangun
fasilitas dalam peningkatan perekonomian.
2.7
BIDANG PEMASARAN
DAERAH PEMASARAN
Proses
produksi PT.Beton Central Abadi dilakukan berdasarkan dari pesanan konsumen
(job order). Pesanan ini sudah diatur oleh unit logistik central sehingga
jumlahh pesanan akan disampaikan ke PT.Beton Central Abadi untuk kemudian di
rencanakan jadwal produksinya
BAB
III
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN MASALAH
Manajemen umum dan
perkantoran sangat diperlukan untuk membantu organisasi dalam pengelolaan
usahanya. Tidak terkecuali pada PT.Beton Central Abadi dimana dalam kegiatan
sehari-harinya menerapkan proses manajemen umum ataupun perkantoran. Ini dapat
dilihat dari adanya proses pengawasan, pengorganisasian, pengarangan, dan
pengawasan. Yang selanjutnya akan kami bahas dalam makalah ini.
·
Proses
Perencanaan pada PT.Beton Central Abadi
Proses
perencanaan pada PT.Beton Central Abadi. Proses perencanaan merupakan proses
yang sangat mendasar dalam suatu organisasi, tanpa proses perencanaan suatu
organisasi tidak akan punya arah dan tujuan dalam mengembangkan usahanya. Bila
suatu usaha direncanakan dengan matang akan mempermudah pengerjaannya,
sebaliknya bila tanpa perencanaan akan menimbulkan kesalahan-kesalahan yang
berujung pada kegagalan untuk mencapai tujuan.
Pada PT.Beton Central
Abadi perencanaan dilakukan oleh bagian manajer yang meliputi peren canaan
produksi, perencanaan pemasaran, dan perencanaan umum atau personalia. Pada
divisi produksi merupakan bagian yang paling awal dalam proses perencanaan
mulai tahap pembelian bahan baku, perencanaan pencampuran bahan yang berupa
pasir, semen, koral, air, dan zat akdiktif yang nantinya akan dicampur menjadi
beton Mix untuk digunakan dalam proyek pembangunan.
Perencanaan pada
bagian pemasaran pada PT.Beton Central Abadi meliputi perencanaan tentang
pengembangan pangsa pasar, pengembangan promosi, dan perencanaan dalam
pengawasan dipasaran. Sejauh ini PT.Beton Central Abadi telah mampu melakukan
perencanaan dengan baik dalam pemasaranya. Ini dibuktikan dengan jangkauan luas
produknya yang meliputi jawa tengah dan sekitarnya.
Perencanaan pada
personalia meliputi pemilihan SDM yang terampil menjadi prioritas utama untuk
menunjang kinerja perusahaan. Pemilihan SDM yang sesuai dan mempunyai kopetensi
pada proses pembuatan Betin Miix akan seakin menjadikan perusahaan mempunyai
daya saing dalam produksi produk yang berkualitas.
Pengorganisasian
pada PT.Beton Central Abadi
Pengorganisasian
merupakan usaha untuk menyusun komponen-komponen pokok seperti personalia,
fungsi dan faktor-faktor fisik. Hal ini membuat pengorganisasian sangat penting
untuk menciptakan hubungan antara berbagai fungsi, personalia dan faktor-faktor
dapat bemanfaat serta terarah.
Proses
pengorganisasian telah dilaksanakan dengan baik didalam PT.Beton Central Abadi.
Hal ini tampak dengan adanya hubungan formal maupun informal dalam perusahaan.
Hubungan formal tampak dengan adanya bagan organisasi atau diskripsi jabatan
yang ada. Pada puncak terdapat jajaran direksi, manajer produksi, manajer
pemasaran, manajer umum (personalia). Setiap manajer tersebut membawai
supervisor dan supervisor membawai beberapa karyawan.
Adapun
dasar-dasar penggolongan bagian di PT.Beton Central Abadi didasarkan pada
fungsi perusahaan sehingga terdapat tiga bagian atau divisi, yaitu : bagian
produksi, bagian pemasaran, bagian umum dan keuangan. Setiap karyawan disuatu
bagian mempunyai tugas masing-masing dan tidak bertanggung jawab pada tugas
bagian lain. Sehingga proses pemerintahannya satu komando.
Pengarahan
Pengarahan
merupakan suatu proses yang sangat kompleks karena menyangkut tingkah laku
manusia dan manusia itu sendiri. Proses pengarahan pada PT.Beton Central Abadi
menerapkan prinsip pengarahan untuk mencapai tujuan dengan tetap memikirkan
keharmonisan antara tujuan perusahaan dan kepentingan individu. Sehingga
individu-individu tersebut dapat memberikan seluruh kemampuannya demi
tercapainya tujuan perusahaan yang secara tidak langsung akan memberikan
keejahteraan individu tersebut.
Pengarahan
dilakukan dengan kesatuan komando sehingga tidak terjadi pertentangan antar
divisi. Tanggung jawab pun akan diemban secara maksimal untuk mencapai tujuan
yang diharapkan.
Pengarahan di
PT.Beton Central Abadi dilakukan dengan orientasi perintah maupun pendelegasian
wewenang. Orientasi dbiasanya dilakukan kepada pegawai baru dimana dengan
orientasi akan mencetak mental pegawai baru untuk selalu loyal dan
mendedikasikan tenaga serta fikirannya kepada perusahaan.
Untuk menunjukan
tugas dan tanggung jawab kepada para bawahannya para manajer membuat perintah
yang berupa lisan ataupun tertulis. Pemberian perintah secara lisan dilakukan
bila tugas yang diberika tidak terlalu penting. Sedangkan pemberian perintah
secara tertulis dilakukan bila tugas yang diberikan sangat penting seperti
surat penugasan dan memo yang bersifat rahasia.
Pendelegasian
wewenang pada PT.Beton Central Abadi terlihat dengan adanya pengutusan bawahan
untuk menghadiri rapat lelang proyek tanpa harus pimpinan yang datang untuk
melakukan kegiatan tersebut.
Untuk
meningkatkan dan menjaga kinerja karyawan agar selau prima manajemen memberikan
motivasi baik yang positif maupun yang bersifat negatif. Motivasi positif
dilaksanakan melalui pemberian intensif kepada para karyawan stiap tiga bulan
sekali atau bila volume pengecoran lebih dari 70 m3. Dan pemberian motivasi
yang bersifat negatif dilakukan kepada karyawan yang mengalami penurunan
kinerja seperti tidak masuk kerja selama tiga hari berturut-turut akan
mendapatkan SP ataupun pemecatan bila hal itu diulang terus-menerus.
Pengawasan
Pengawasan
merupakan fungsi terakhir yang harus dilaksanakan dalam manajemen. Pengawasan
dilakukan agar perusahaan tetap bergerak sesuai dengan tujuan awal yang telah
ditetapkan.
PT.Betaon Central
Abadi menetapkan standart dalam menjalankan proses produksinya yaitu dengan
menggunakan mesin-mesin canggih yang terbaru dan pengoprasiannya dilakukan
secara maksimal. Jam kerja karyawan ditetapkan sedemikian rupa sehingga tidak
ada karyawan yang membolos pada saat jam kerja.
Pengawasan pada
setiap produk sangat dijaga mulai dari volume produksi, kualitas beton,
penggunaan yang akdiktif harus sesuai dengan standart agar kualitas beton yang
dihasilkan mempunyai kualitas yang baik.
Koreksi terhadap
kinerja selalu dilakukan. Semua bidang akan dinilai baik itu bidang produksi,
bidang pemasaran maupun bagian umum dan keuangan.
MANAJEMEN PERKANTORAN
Pada
PT.beton central abadi informasi sangat diperlukan dalam usaha pengembangan
perusahaan. Perusahaan memerlukan informasi
untuk meningkatkan disiplin . Dengan informasi para pegawai akan
mengetahui akan tugas yang akan dikerjakan . Pemberian informasi dapat berguna
sebagai suatu laporan mengenai kinerja dari pegawai sehingga dapat dijadikan
alat untuk meningkatkan disiplin. Informasi juga digunakan untuk memberiakan
dasar –dasar bagi pengambilan keputusan seperti yang terjadi di PT.beton
central abadi,informasi digunakan dalam proses produksi tentang banyaknya beton
yang harus diproduksi,pengirimannya ke daerah tujuan,pengkoordinasian para
pegawai dan masih banyak lagi. Tender yang masuk harus diolah dulu apakah bisa
diterima,yaitu dengan memcari informasi mengenai lokasi proyek apakah bisa
dilalui truck pengangkut beton,kemudian dengan proses pembayaran dan
dilanjutkan dengan proses pengiriman beton ready mix ke proyek pembangunan.
Informasi
didapat tidak saja dari internal perusahaan tetapi juga dari eksternal.
Informasi internal berupa jumlah produk yang dihasilkan,karateristik
produk,gaji pegawai,kapasitas produksi dan sebagainya.sedangkan informasi
eksternal menyangkut jumlah produksi dari pesaing, pesanan dari
langganan,kebijakan harga,peraturan-peraturan perpajakan dll.
PT.Beton
Central Abadi melakukan pengolahan
informasi yang meliputi :
penciptaan,pengumpulan,pengolahan,pengarsipan,pencarian,penyebaran,dan
penghancuran informasi dalam berbagai bentuk. Semua itu dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan akan informasi dalam
usaha pengembangan perusahaan. Pada perusahaan ini pimpinan atau direksi
mempunyai spesialisasi dalam menerapakan prinsip-prinsip manajemen.
Prinsip-prinsip
yang dilakukan dalam manajemen perkantoran seperti halnya dalam manajemen umum,
terdiri dari proses perencanaan,pengorganisasian,pengarahan dan pengawasan.
Perencanaan dilakukan oleh para pemimpin di PT.Beton Central Abadi. Proses
perencanan digunakan untuk menentukan volume
produksi,penjualan,periklanan,personel dan sebagainya. Kegiatan perusahaan
mengakibatakan pekerjaan kantor berubah-ubah sesuai dengan kondisi
pekerjaan.Sehingga para pemimpin harus membuat rencana-rencana kerja yang
sesuai untuk mencegah terjadinya masalah dan menjaga kegiatan perusahaan sesuai
tujuan.
Untuk
mencegah terjadinya penumpukan pekerjaan
pada satu orang dan seorang lagi menganggur karena tidak punya
pekerjaan,maka manajemen melakukan pengorganisasian . pengorganisasian menjaga
fungsi-fungsi penting dapat diatur
ditetapkan untuk menggunakan personalia serta fasilitas fisik yang ada
secara efektif . Kepala kantor mempunyai tugas menyangkut masalah-masalah
organisasi dan koordinasi baik dalam perusahaanya. Ia harus memngkoordinir staf
yang ada di kantornya untuk mempertinggi produktifitas kerjanya.
Pencapain
efektitas kerja di PT.Beton Central Abadi tidak akan terwujud tanpa adanya
pengawasan di setiap bagiannya. Pengawasan tidak hanya dilakukan untuk personel
tetapi juga terhadap faktor-faktor yang lain seperti biaya. Biaya merupakan hal
yang sangat vital dan penting dalam manajemen perkantoran, karea biasa
merupakan tenaga pendorong bergeraknya usaha perusahaan. Maka dari itu perlu
dibuat standard dalam proses
pengawasan.Standard Pengawasan di PT.Beton Central Abadi meliputi, standard
biaya,proyeksi beban kerja,dan penyusunan anggaran. Biaya standard merupakan
perkiraan sementara biaya yang akan
dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Standard biaya yang diterapkan
di PT.Beton Central Abadi angat erat hubungannya dengan masalah kuantitas dan kualitas
beton ready mix yang dibuat serta jangkauan pengiriman produk ke sejumlah
daerah. Setelah standard ditetapkan,manajemen akan membandingkan dengan biaya
yang sesunggungnya yang dipakai dalam
pengerjaan suatu proyek. Hal ini penting dilakukan agar dikemudian hari
manajemen dapat mengetahuai perkiraan biaya suatu proyek sehingga mempermudah
dalam membuat suatu keputusan proyek dikemudian hari.
PT.beton
central abadi melakukan proyeksi beban kerja yaitu dengan membagi pekerjaan
menurut batas- batas jam kerja standard
per minggu. Bersamaan dengan ini bagian umum (administrasi) merencanakan untuk
membuat proyeksi beban kerja untuk satu tahun. Dan penyusunan anggaran dibuat
untuk mempermudah manajemen dalam mengelola keuangan dan beban yang harus ditanggung
perusahan. Anggaran merupakan freferensi bagi perusahaan untuk menentukan
rencana dan mejaga tujuan perusahaan agar dapat tercapai.
Aktifitas
manajemen informasi di PT.Beton Central abadi meliputi
a.
Menetapkan informasi.
Untuk menetapkan informasi para
manajer melakuakn penyederhanaan kerja pad pekerjaan kantor.Mendesain terlebih
dahulu format laporan,formulir-formulir dan surat_surat yang akan dipakai dan
memgkoordinir pekerjaan kantor dan pekerjaan-pekerjaan lain.
b.
Menetapkan tipe pemprosesan yang
dilakukan.
Penggunaan jaringan komputer berbasis internet telah dijalankan pada
manajemen. Data-data bagi perusahaan disimpan di dalam data base dan bila
sewaktu-waktu dibutuhkan dapat langsung diakses.
C. Menganut dan Mengikuti manajemen pencatatan yang efektif
Arsip-arsip yang mempunyai
informasi penting disimpan dan sebagian dimusnahkan agar pihak luar tidak
mengetahuinya.
D. menciptakan serta memelihara organisasi
kantor dengan baik
PT.Beton Central Abadi menyadari
perlunya menjaga hubungan yang harmonis dalam perusahaan. Maka dari itu
manajemen berusaha dekat dengan para karyawan melalui pengadaan acara wisata
atau acar kumpul bareng antara manajer dan karyawan. Serta penyelesain konflik
dengan baik bila terjadi perselisihan antar individu
e. Mencari dan menggunakan tenaga kerja yang
mamapu serta dapat bekerja dengan baik.
Dalam hal ini manajemen PT.Beton
Central Abadi melakukan usaha-usaha dengan cara pemberian motivasi,pemberian
informasi yang baik serta mendorong para pekerja untuk berpartisipasi secara
aktif.
f. Mengukur dan mengadakan evaluasi kerja informasi
evaluasi kerja dilakukan dengan
membuat suatu standard kerja,menyusun pedoman kantor dan menyusun dan
menggunakan anggaran dengan baik.
BAB
IV
PENUTUP
·
Kesimpulan
1. Manajemen
Umum adalah sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan
efesien.
2. Efektif
berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien
berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan
sesuai dengan jadwal.
3. Manajemen
kantor adalah sebagai perencanaan pengawasan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian pekerjaan kantor serta menggerakkan pegawai dengan
sebaik-baiknya untuk melaksanakan pekerjaan kantor tersebut serta mencapai
tujuan-tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu.
4. Manajemen Kantor
merupakan seluruh kegiatan penataan yang berhubungan dengan pelaksanaan tatausaha
sebuah organisasi agar proses tersebut mampu menyediakan informasi yang
bermakna bagi proses pembuatan keputusan.
5. Manajemen
Umum dan Perkantoran telah dilaksanakan dengan baik pada PT.Beton Central
Abadi. Ini dibuktikan dengan adanya proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengawasan, dan pengolahan informasi yang terpadu dalam manajemennya.
Sehingga manajemen perusahaan tersebut dapat menjaga agar tujuan perusahaan
dapat tercapai, untuk mewujudkan kesejahteraan bagi semua elemen perusahaan.
·
Saran
·
Pesan
0 comments:
Post a Comment