WINBIE GENESIS: DOWNLOAD SKRIPSI (Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental dan Risiko Sistematis (Beta) Terhadap Return Saham LQ 45 di Bursa Efek Indonesia) winbie genesis

Pages

Wednesday, May 20, 2015

DOWNLOAD SKRIPSI (Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental dan Risiko Sistematis (Beta) Terhadap Return Saham LQ 45 di Bursa Efek Indonesia)



1.1   Latar Belakang Masalah

Tujuan utama manajemen keuangan adalah memaksimalkan nilai pemegang saham dengan cara memaksimalkan harga saham perusahaan tersebut (Brigham dan Houston, 2004).  Oleh karena itu perusahaan perlu memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi return saham karena dengan mengetahui faktor-faktor tersebut perusahaan dapat memaksimalkan harga sahamnya.

Dari sisi investor, tujuan umum seorang investor dalam melakukan investasi adalah untuk mendapatkan keuntungan. Investasi sendiri mempunyai pengertian komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang (Tandelilin, 2001). Dalam berinvestasi di pasar modal tentu investor ingin mendapatkan return yang semaksimal mungkin. Agar investor dapat melakukan investasi dengan tepat maka investor tersebut membutuhkan informasi yang terkait dengan investasi yang akan dilakukannya. Oleh karena itu informasi menjadi hal yang sangat penting karena ini terkait dengan pengambilan keputusan yang akan investor lakukan. Informasi tersebut dibutuhkan agar investor dapat menginvestasikan modal  yang dimilikinya  dengan tepat.
Untuk dapat memilih investasi dengan tepat maka diperlukan suatu analisis yang  cermat,  teliti,  dan  mendukung  dengan  risiko  yang  akurat  menggunakan informasi yang ada. Pemilihan teknik yang benar dalam analisis akan dapat memaksimalkan tingkat keuntungan dan mengurangi risiko investor dalam melakukan investasi  karena  pada  dasarnya  dalam  berinvestasi  terdapat  dua  hal  yang  harus


diperhatikan yaitu tingkat keuntungan yang diperoleh dan kemungkinan risiko yang akan dihadapi.
Dalam melakukan analisis terhadap tingkat keuntungan yang ingin diperoleh terdapat dua aspek yang harus diperhatikan yaitu aspek fundamental dan aspek teknikal.   Pada   penelitian   kali   ini   kita   akan   menitikberatkan   terhadap   aspek fundamental karena analisis fundamental menyatakan bahwa investor bersifat rasional dalam mengambil keputusan investasi dalam saham. Investor berusaha untuk menghubungkan antara harga saham dengan kondisi atau kinerja perusahaan ketika akan                     melakukan           investasi.         Analisis           fundamental merupakan  analisis      yang memperkirakan harga saham dengan melihat pada kondisi perusahaan. Dalam melakukan analisis fundamental terdapat dua hal yang perlu diperhatikan yaitu faktor internal dan faktor eksternal perusahaan (Husnan 2001:337).
Untuk menganalisis faktor internal perusahaan dapat digunakan data keuangan dengan melihat rasio-rasio yang berasal dari laporan keuangan perusahaan tersebut. Menurut Hanafi (Kelola, 1997) laporan keuangan mempunyai pengaruh terhadap kegiatan perdagangan saham dan varibialitas tingkat keuntungan. Chan et al (1991), Mukherji  et  al  (1997) dan  Yakubu  (2008)  menyatakan  terdapat  hubungan  antara variabel  fundamental  yang  dalam  hal  ini  berupa  rasio-rasio  keuangan  yang  ada dengan return dari suatu saham.
Analisis fundamental juga merupakan analisis yang digunakan untuk menghitung nilai intrinsik saham dengan menggunakan data keuangan perusahaan (Jogiyanto, 2000). Dengan menggunakan aspek fundamental kita dapat mengetahui nilai intrinsik suatu saham sehingga kita dapat mengetahui prospek dari suatu saham dan menganalisis tingkat keuntungan yang mungkin dapat kita peroleh. Dengan mengetahui nilai intrinsiknya maka kita dapat mengetahui saham manakah yang harga


pasarnya  lebih  rendah  dari  nilai  intrinsiknya  (undervalued)  sehingga  layak  untuk dibeli dan saham mana yang harga pasarnya lebih tinggi dari nilai intrinsiknya (overvalued), sehingga tepat untuk dijual (Tandelilin, 2001).
Aspek fundamental merupakan faktor yang diidentifikasi dapat mempengaruhi harga      saham  yang   dapat   mencerminkan              kondisi                perusahaan                   emiten    dengan menggunakan data dari laporan keuangan perusahaan untuk menghitung nilai intrinsik saham, oleh karena itu laporan keuangan merupakan informasi yang sangat penting. Investor perlu memiliki sejumlah informasi yang kuat sebelum melakukan transaksi di pasar modal agar dapat mengambil keputusan tentang saham perusahaan  yang layak dipilih.
Analisis fundamental ini sangat berhubungan dengan kondisi perusahaan dengan data yang dipakai adalah data historis yaitu risiko yang telah lewat. Alat yang dipakai untuk melakukan analisis adalah rasio keuangan yang pada dasarnya melihat hubungan  antara  pos  dalam  laporan  keuangan  perusahaan  yang  mencerminkan keadaan keuangan serta operasional perusahaan. Analisis fundamental menitik beratkan    pada     data-data         kunci                 dalam laporan       keuangan           perusahaan                 untuk memperhitungkan  apakah harga saham  sudah  di  apresiasi  secara  akurat  sehingga dengan demikian kita dapat menganalisis return yang dapat kita peroleh dengan mengetahui prospek dari saham tersebut.
Dalam  hal  berkaitan  dengan  return  yang seorang investor harapkan  maka dapat dikaitkan dengan kinerja keuangan perusahaan tersebut dengan melihat dari net income   perusahaan           tersebut.          Husnan                                    (2001:317)   mengemukakan   bahwa   jika kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba meningkat, maka harga saham akan meningkat. Dengan meningkatnya harga saham perusahaan, maka return  saham yang akan diperoleh investor juga akan semakin tinggi. Perusahaan yang menghasilkan


tingkat net income yang tinggi menjadi menarik bagi seorang investor untuk menanamkan  investasinya  pada  saham  perusahaan  tersebut.  Hal  ini  dikarenakan saham dari perusahaan tersebut mempunyai prospek yang bagus karena dengan net income yang tinggi maka akan tinggi pula kemungkinan dividen yang akan dibagikan atau perusahaan tersebut mempunyai prospek yang bagus karena dapat melakukan ekspansi dari net income yang dihasilkan sehingga saham perusahaan tersebut mempunyai prospek yang bagus pula.
Saham  dengan  prospek  yang  bagus  cenderung  mempunyai  tingkat  return yang tinggi. Dalam hal ini faktor-faktor fundamental yang dapat dianalisis berkaitan dengan return  saham yang dillihat dari rasio keuangan yang memperhatikan tingkat laba perusahaan tersebut adalah Return  on equity (ROE), Price earning ratio (PER), Earning per share (EPS), dan Price to Book Value (PBV).
Selain faktor internal dari perusahaan tersebut, terdapat faktor eksternal yang perlu diperhatikan oleh investor yang dalam hal ini berkaitan dengan risiko pasar yang ada. Konsep risiko tidak terlepas kaitannya dengan return, karena menurut Markowitz  (1959),  investor  selalu  mengharapkan  tingkat  return  yang  sesuai  atas setiap risiko investasi yang dihadapinya. Terdapat teori yang sudah sering kita dengar mengenai risiko berkatian dengan pernyataan diatas  yaitu High risk, High return. Dalam   hal   ini   tingkat   investasi                                                             yang   mempunyai   risiko    yang   tinggi   akan menghasilkan tingkat pengembalian yang tinggi pula.
Risiko yang ada pada pasar saham disebut juga dengan risiko sitematis. Risiko pasar tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti inflasi, pajak, dan tingkat suku bunga (Brigham dan Houston, 2004). Menurut Hanafi (2004:231), risiko sistematis adalah risiko yang tidak bisa dihilangkan melalui diversifikasi. Untuk mengukur tingkat  risiko  digunakan  beta  yang  menjelaskan  expected  return  saham  yang


diharapkan. Pengertian beta menurut Jones (2004:178) adalah ukuran volatilitas atau risiko sistematis relatif. Beta merupakan tingkat pengukur yang tepat dari indeks pasar karena risiko suatu sekuritas   yang di diversikasikan dengan baik, tergantung pada kepekaan masing-masing saham terhadap perubahan pasar yaitu beta saham tersebut.
Bagi seorang investor yang konservatif maka faktor risiko akan menjadi hal yang sangat penting. Investor tersebut akan cenderung untuk menghindari atau meminamilisir   tingkat  risiko  yang      ada      sehingga                           faktor     risiko    akan    sangat diperhatikannya dalam hal ini. Bagi investor yang menginginkan return  yang besar maka investor tersebut cenderung untuk berani mengambil risiko yang ada.
Dari dua faktor yang mempengaruhi tingkat return  tersebut, maka bisa ditarik suatu benang merah bahwa return dan risiko yang akan dihadapi oleh investor dapat dilihat dari dua sisi yaitu faktor internal dan eksternal. Untuk memperkirakan tingkat pengembalian dengan melihat dari dalam atau internal perusahaan maka investor bisa menganalisis faktor fundamental perusahaan tersebut yang berasal dari sumber– sumber laporan keuangan yang ada di perusahaan tersebut (Mukherji et al, 1997). Kinerja  perusahaan  akan  bisa  terlihat  dengan  menggunakan  rasiorasio  keuangan yang  ada.  Apabila  setelah  dilakukan  analisis  keuangan  ditemukan  ada  indikator kinerja perusahaan mengalami penurunan, investor bisa memindahkan investasinya pada perusahaan yang memiliki kinerja yang bagus. Untuk menganalisisnya hal ini semua terkandung dalam aspek fundamental perusahaan tersebut.
Sedangkan untuk menganalisis tingkat pengembalian suatu saham dengan melihat risiko yang berasal dari luar atau eskternal perusahaan maka hal yang bisa dilakukan adalah dengan melihat risiko sistematisnya dengan melihat beta perusahaan Beta mempunyai hubungan yang positif terhadap return saham (Fama dan MacBeth,


1973). Risiko sistematis adalah risiko yang tidak bisa dihilangkan oleh perusahaan tersebut atau disebut juga dengan risiko pasar. Risiko ini berkaitan dengan kondisi yang terjadi dipasar secara umum, misalnya perubahan dalam perekonomian secara makro, risiko tingkat bunga, risiko politik, risiko inflasi, risiko nilai tukar dan risiko pasar. Risiko ini mempengaruhi semua perusahaan dan karenanya tidak bisa dihilangkan dengan diversifikasi. Faktor eksternal tidak bisa diubah sendiri oleh perusahaan tersebut karena faktor tersebut sifatnya berasal dari luar sehingga digunakan risiko sistematis untuk mengukur risiko tersebut.
Kedua faktor analisis tersebut dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi para investor dalam menilai posisi perusahaan dimana mereka menanamkan modalnya. Investor dapat memprediksikan tentang prospek saham dan risiko yang dimilikinya dan dapat menjual, membeli atau mempertahankan saham yang dimilikinya dengan melihat pada faktor-faktor tersebut.
Untuk pemilihan sampel populasi dalam penelitian ini sendiri dipilih perusahaan  yang termasuk dalam LQ 45. Hal ini dikarenakan LQ 45 terdiri dari emiten-emiten   yang  paling  likuid  sehingga  dianggap  dapat  merepresentasikan populasi dari sampel yang ada. Perusahaan LQ 45 juga merupakan emiten-emiten yang paling aktif diperdagangkan sehingga diharapkan dengan menggunakan sampel dari emiten-emiten tersebut dapat diukur tingkat return saham-saham tersebut karena saham tersebut mempunyai tingkat fluktuasi harga yang tinggi karena aktif diperdagangkan.  Selain  itu      saham-saham  yang  termasuk  dalam  indeks  LQ  45 merupakan saham-saham yang mempunyai kinerja dan prospek yang bagus untuk kedepannya sehingga sangat cocok untuk dianalisis dengan melihat pada aspek fundamentalnya karena pada aspek fundamental menganalisis dengan melihat pada kinerja dan prospek perusahaan ke depan.


0 comments:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com