WINBIE GENESIS: STUDI KELAYAKAN BISNIS TOKO SEMBAKO winbie genesis

Pages

Sunday, May 17, 2015

STUDI KELAYAKAN BISNIS TOKO SEMBAKO



I. PENDAHULUAN
Sebagai pemuda mandiri, setelah lulus Sekolah Menengah Umum, Wira tidak malu masih tergantung pada orang tua dan orang lain. Dia memutuskan untuk menunda pendidikan yang lebih tinggi dan menjadi seorang pengusaha. Keinginan dia didasari pada pendapatnya bahwa uang dan modal bukanlah merupakan kunci sukses utama seseorang, melainkan kreativitas, keuletan, dan kemampuan menangkap peluang usaha.

Wira mulai mempersiapkan diri dengan membaca buku, majalah, dan artikel yang menyangkut dunia usaha. Temyata dia memperoleh pelajaran baru bahwa semangat dan keyakinannya saja tidak menjamin keberhasilan seseorang. Sukses dan keberhasilan di dunia usaha selalu didahului oleh perencanaan dan perhitungan yang matang. Wawasan dia bertambah bahwa perencanaan dan perhitungan diperlukan karena tidak semua peluang usaha akan memberikan keuntungan, dan disadari pula bahwa keuntungan akan selalu dibatasi oleh faktor produksi (uang, bahan baku, mesin dan peralatan, keterampilan dan kemampuan untuk mengelola ) dan kondisi pasar di lingkungan masyarakat.
Berdasarkan apa yang telah dibacanya, Wira mulai memilih beberapa altematif usaha yang diperkirakan mampu memberikan keuntungan yang optimal dengan melakukan perencanaan dan perhitungan terlebih dahulu terhadap faktor produksi yang dikuasainya serta kondisi pasar dengan matang.
Proses perencanaan dan perhitungan yang dilakukan Wira terhadap faktor-faktor yang akan membatasi perolehan keuntungan, perkiraan laba rugi usaha dan perkiraan arus kas beserta analisanya secara tertulis disebut sebagai menghitung kelayakan usaha. Selanjutnya data yang diperoleh, proses perencanaan usaha dan perhitungan yang dilakukan dan disusun menurut aturan tertentu disebut sebagai kegiatan menyusun kelayakan usaha.
Secara umum laporan kelayakan usaha harus memuat hal-hal sebagai berikut:
A. Latar Belakang
B. Gambaran Umum
C. Prospek Pemasaran
D. Aspek Teknis
E. Manajemen Operasional
F. Manfaat Ekonomis dan Prospek Finansial
G. Kesimpulan


II. KAJIAN YANG DIPERLUKAN


Kelayakan usaha dibuat sebagai alat untuk memutuskan apakah suatu rencana dan investasi usaha dapat dilanjutkan atau harus dihentikan. Selain untuk pihak yang akan melakukan kegiatan usaha, kelayakan usaha ini digunakan oleh pihak penyandang dana atau Bank untuk menilai apakah usaha yang akan didirikan layak untuk dibiayai atau tidak. Kelayakan yang baik memerlukan beberapa kajian tentang aspek usaha seperti aspek pemasaran, aspek teknis, aspek keuangan, dan lain-lain.

A.     Aspek Pasar

Pada dasarnya setiap usaha adalah menjual jasa dan atau barang yang dihasilkan untuk digunakan atau dibeli oleh masyarakat (pasar) tergantung dari kebutuhan masyarakat dan persediaan barang yang dibutuhkan. Sebelum menentukan usaha apa yang akan dilaksanakan, perlu diidentifikasi terlebih dahulu apa kebutuhan masyarakat yang harus kita penuhi.

1. Produk
Untuk mengidentifikasi kebutuhan masyarakat, Wira merencanakan akan melakukan pengamatan terhadap perumahan disekitar tempat tinggalnya. Dimulai dengan kompleks perumahan sederhana (tempat  tinggalnya), setiap hari Wira mencatat apa yang dilihat dan dijumpainya. Disamping perumahan sederhana, juga dilakukan pengamatan ke lingkungan perumahan semi real estate dan real estate yang ada di sekitar radius 10 KM dari tempat tinggalnya. Data yang berhasil dikumpulkan oleh Wira adalah sebagai berikut:




Tabel 1


Perumahan sederhana
Semi Real Estate
Real Estate
Jumlah Rumah
900
600
400
Jumlah Kepala keluarga
851
530
386
KK Tanpa anak
20
6

KK dengan anak sekolah
812
515
263
Suami istri kerja
629
492
300
Sambungan telepon
600
524
386
Waktu pulang kerja



16.00 – 18.00
394
90
23
18.00 – 20.00
311
326
168
20.00 -
146
114
195
Jumlah kendaraan roda 4
126
500
386
Jumlah kndaraan roda 2
304
97
21
Perkiraan pendapatan
2.000.000
5.000.000
10.000.000
Jumlah toko



Barang kebutuhan pokok
8
1
-
Barang elektronik
1
-
-
Bahan bangunan
5
-
-
Kue dan roti
2
1
-
Bengkel dan cuci mobil
-
-
-
Bengkel sepeda motor
1
-
-

Dari basil pengamatannya, Wira sudah mendapat bayangan tentang kemungkinan bidang usaha atau peluang usaha yang tersedia di lingkungan tempat tinggalnya, antara lain: Bengkel dan Cuci Mobil, Toko Onderdil, Agen LPG, Bengkel Las, Suplier Kebutuhan pokok, Toko Eceran, Warung Sayur, dan sebagainya.
Setelah mempelajari semua peluang usaha yang ada, Wira merasa bahwa yang sesuai dengan potensi dan kemampuannya saat ini adalah usaha dibidang kebutuhan pokok.

2.  Permintaan dan Penawaran
Tanpa adanya permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa yang dihasilkan, maka usaha yang dijalankan tidak mempunyai nilai atau manfaat ekonomis.
Wira menyadari bahwa kegiatan usaha selalu didasari oleh adanya kebutuhan akan barang dan jasa dari pasar. Oleh karena itu, dari data yang dikumpulkan, Wira melakukan perhitungan-perhitungan untuk mengetahui berapa besar kebutuhan pokok sehari-hari yang diperlukan  oleh penghuni perumahan di sekitar tempat tinggalnya. 













































0 comments:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com