BAB I
PENDAHULUAN
Upaya
membangun keefektifan pemimpin terletak semata pada pembekalan dimensi
keterampilan teknis dan keterampilan konseptual. Adapun keterampilan personal
menjadi terpinggirkan. Padahal sejatinya efektifitas kegiatan manajerial dan
pengaruhnya pada kinerja organisasi, sangat bergantung pada kepekaan pimpinan
untuk menggunakan keterampilan personalnya. Keterampilan personal tersebut
meliputi kemampuan untuk memahami perilaku individu dan perilaku kelompok dalam
kontribusinya membentuk dinamika organisasi, kemampuan melakukan modifikasi
perilaku, kemampuan memahami dan memberi motivasi, kemampuan memahami proses
persepsi dan pembentukan komunikasi yang efektif, kemampuan memahami relasi
antar konsep kepemimpinan-kekuasaan-politik dalam organisasi, kemampuan
memahami genealogi konflik dan negosiasinya, serta kemampuan mengkonstruksikan
budaya organisasi yang ideal.
Upaya
membangun keterampilan personal tersebut selaras dengan perkembagan kekinian
rumpun kajian Organizational Studies (Teori Organisasi, Perilaku Organisasi,
Manajemen SDM, dan Kepemimpinan), yang menemukan kontekstualisasinya dalam
semangat pendekatan human relations. Organisasi birokrasi publik pun idealnya
tidak terlepas dari arah perkembangan ini. Dalam hal ini, paradigma organisasi
birokratik-weberian yang berkarakter (terlalu) impersonal dan dingin,
mendapatkan tantangan serius dari paradigma post-birokrasi yang lebih humanis
Kreativitas
penting bagi pengambil keputusan, hal ini memungkinkan pengambil keputusan
untuk lebih sepenuhnya menghargai dan memahami masalah, termasuk melihat
masalah-masalah yang tidak dapat dilihat orang lain, namum kenyataannya banyak
pemimpin dalam pengambilan keputusan tidak memperhatikan perilaku pemimpin yang
sebaiknya.
Makalah ini
penulis angkat dengan judul “Pengambilan Keputusan dalam Perilaku Organisasi
0 comments:
Post a Comment