WINBIE GENESIS: MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN winbie genesis

Pages

Sunday, May 17, 2015

MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN



MODEL  PENGAMBILAN   KEPUTUSAN
Keputusan ialah suatu kesimpulan dari suatu proses untuk memilih tindakan yang terbaik dari suatu proses untuk memilih tidakan yang terbaik dari sejumlah alternatif yang ada. Sedangkan pengambilan keputusan adalah proses yang mencakup semua pemikiran dan kegiatan yang diperlukan guna membuktikan dan memperlihatkan pilihan terbaik tersebut. Oleh karena itu, teori keputusan adalah suatu teknik analisis yang berkenaan dengan pengambilan keputusan melalui bermacam-macam model.
Secara khusus pengambilan keputusan  menghendaki sejumlah sasaran dan tujuan, sejumlah alternatif tindakan, risiko atau perolehan dari tiap alternatif yang berlainan dan kriteria pemilihan yang dapat memperhatikan tindakan yang terbaik.
Untuk menentukan kriteria pengambilan keputusan yang terbaik, kita harus mengetahui keadaan di-sekeliling kita. Keadaan/kondisi itu antara lain :
·         Kondisi kepastian (Certainty)

Diketahui persis keadaan apa yg akan terjadi
·         Kondisi ketidakpastian (Uncertainty)
Tidak dapat diketahui sama sekali keadaan apa yang akan terjadi
·         Kondisi berisiko (Risk)
Peluang keadaan yang akan terjadi dapat diketahui









Matriks Pengambilan Keputusan (P.K)




Alt = Alternatif

·         Komponen-komponen Model Keputusan
1.     Keadaan Dasar; Kejadian acak yang mungkin .
2.     Probabilitas; yang berkaitan dengan keadaan dasar.
3.     Keputusan; tindakan yang dilakukan.
4.     Pay off; Keuntungan yang diperoleh dari keputusan tersebut.

Pengambilan Keputusan Dalam Kondisi Kepastian

Bila keadaan/kondisi diketahui secara pasti maka kita hanya tinggal memiliki tindakan/keputusan yang terbaik (Max jika masalah profit dan Min jika masalah cost/loss).Pengambilan keputusan berdasarkan kepastian menghendaki bahwa semua keterangan yang diperlukan mengambil keputusan seluruhnya diketahui secara lengkap. Misalnya manajer harus dapat menyusun semua strategi atau tindakan yang mungkin, harus tahu sepenuhnya tentang keperluan untuk melaksanakan semua tindakan ini dan harus dapat menentukan perolehan untuk setiap tindakan. Dalam hal seperti ini, hanya terdapat satu keadaan.

Sebagai gambaran kita perlihatkan satu tabel yang memuat sejumlah alternatif tindakan pada satu keadaan.

Tabel 1 Perolehan pada Keadaan  q
                 
Tindakan
Keadaan q
a1
p1
a2
p2
a3
p3
:
:
:
:
an
             pn

Di mana aI ( i=1,2,3….aI ) merupakan alternatif tindakan pada keadaan q dan pI berupa perolehan dari tiap tindakan ai pada keadaan q. Dalam kasus ini di mana  tujuan hanya satu misalnya untung atau rugi, tugas kita hanya membandingkan semua tindakan dalam bentuk perolehan dari tiap tindakan, kemudian memilih tidakan terbaik yaitu yang menghasilkan perolehan tertinggi. Tindakan seperti ini disebut sebagai strategi Opsional.


Contoh :
PT Medan melancarkan suatu kampanye melalui surat kabar ibukota untuk mempromosikan suatu produk baru. Jumlah biaya untuk iklan sudah tersedia sebanyak Rp. 50 juta. Ditetapkan 5 buah cara masing-masing dengan biaya (ongkos) yang berbeda-beda. Tujuan utama ialah mengingkatkan penjualan. Tiap cara menghasilkan tingkat penjualan tertentu. Kriteria memilih cara terbaik ialah menghitung perolehan sebagai perbandingan antara tingkat penjualan dengan ongkos promosi yg dikeluarkan.

Hasilnya adalah sebagai berikut :

Tindakan
Ongkos (Juta Rp)
Kenaikan Penjualan
(juta Rp)
Perolehan
a1
15,0
18,0
1,20
a2
20,0
30,0
1,50¬Max
a3
25,0
35,0
1,40
a4
30,0
39,0
1,30
a5
40,0
42,0
1,05

Pilihan tindakan yang terbaik jatuh pada a2, karena tindakan ini mengahsilkan perolehan terbesar yaitu 1,50

Pengambilan Keputusan Dalam Kondisi Ketidakpastian

Salah satu teknik yang dipergunakan untuk melakukan analisis teori statistik yang bertitik pusat pada formula yang disebut Hukum Bayes. Formula ini pada awalnya dibuat oleh Reverend Thomas Bayes. Pendekatan Bayes pada hakikatnya adalah pendekatan secara subjektif. Hal ini sangat berbeda dengan pendekatan klasik yang didasarkan pada pendekatan  objektif di mana pendekatan semacam ini dilakukan melalui pengamatan berdasarkan sampel, tes hipotesis, analisis  regresi dll.

Inti dari teori Bayes ialah sutau penelitian yang cermat tentang tindakan apa atau alternatif tindakan apa yang kiranya tersedia. Baru sesudah itu, dilanjutkan dengan memperkirakan risiko yang akan muncul (untung atau rugi) untuk tiap tindakan dari tiap keadaan yang bakal terjadi di masa depan. Persoalan sesungguhnya yang dihadapi ialah mengambil keputusan terbaik dari sejumlah tindakan yang tersedia guna menghasilkan perolehan (resiko) yang optimal, tidak soal keadaan (state of nature) apa pun yang akan terjadi. Keputusan semacam ini disebut keputusan optimal. Tetapi untuk mengambil keputusan optimal diperlukan kriteria.

Ciri umum untuk pengambilan keputusan dalam kondisi ketidakpastian adalah Probabilitas dari terjadinya berbagai tingkatan keadaan tidak diketahui.

Ada empat pendekatan terhadap pengambilan keputusan dalam kondisi ketidakpastian yaitu :

1.     Kriteria Keputusan Laplace
·         Pendekatan ini mengumpamakan bahwa setiap situasi punya peluang yang sama untuk terjadi
·         Cara pengambilan keputusan : Hitung nilai harapan setiap strategi dan pilih strategi dengan nilai Tertinggi : kalau berhubungan dengan masalah profit
Terendah : kalau berhubungan dengan masalah cost

2.     Kriteria Keputusan Wald
·         Ini adalah kriteria yang paling konservatif, karena berpijak pada prinsip melakukan yang terbaik dalam kondisi/situasi terburuk yg mungkin terjadi
·         Tindakan /keputusan terbaik adalah :            Minimax : untuk masalah cost / loss
Maximin : untuk masalah profit / gain
3.     Kriteria Keputusan Hurwicz
·         Kriteria ini punya jangkauan sikap dari yang paling optimis hingga yang paling pesimis
·         Dengan (mengambil a sebagai derajat/indeks optimisme P.K ( 0 £ a £ 1 )  maka kriteria Hurwicz dapat didefinisikan sebagai berikut :
Profit/gain :



Cost/loss :


 



Jika    a = 1 ®Profit/gain= Maximax ;    Cost/loss   = Minimin
Untuk a = 1 ®   Terlalu optimis;              a = 0 ®            Terlalu pesimis
Jika tidak ada “Feeling” yang kuat pada seseorang pengambil keputu-san, maka a = ½ merupakan pilihan yang paling masuk akal (reasonable).

4.     Kriteria Keputusan Savage
Kriteria Savage menetapkan bahwa pengambilan keputusan mungkin mengalami penyesalan .
Setelah keputusan yang ia ambil dan ternyata situasi lain yang terjadi. Ia pasti menyesal mengapa tidak menentukan strategi yang lama.
Untuk itu, Kriteria Savage berusaha untuk meminimumkan penyesalan se-belum memilih suatu strategi tertentu. Untuk itu, perlu ada suatu matriks penyesalan.  

Untuk tabel profit/gain :

·        



Berlaku untuk masing-masing situasi  /kondisi penyesalan =

·          Untuk tabel cost/loss :
·        



Berlaku untuk masing-masing situasi /kondisi penyesalan =
Langkah selanjutnya adalah menggunakan Minimax (baik untuk profit/cost).

Pengambilan Keputusan Dalam Kondisi Berisiko

Untuk mengambil keputusan dalam kondisi berisiko, dilakukan beberapa langkah seperti berikut.
·         Hitung nilai harapan masing-masing alternatif
·         Pilih yang max, jika berhubungan dengan profit
·         Pilih yang min, jika berhubungan dengan cost

Nilai Informasi Dalam Pengambilan Keputusan
Didalam pengambilan keputusan peran nilai informasi menjadi penting, karena dengan nilai informasi yang lebih akurat maka dapat dibuat suatu keputusan yang lebih baik/tepat. Oleh karena itu nilai informasi diharapkan sempurna.

Nilai informasi sempurna adalah selisih nilai harapan tanpa informasi  dengan informasi dalam pengambilan keputusan (P.K).
Sedangkan Cara mencari nilai informasi sempurna dapat dilakukan sebagai berikut:

Ø  Untuk setiap situasi, pilih nilai untuk alternatif terbaik
Ø  Hitung NPS dari hasil diatas
Ø  Nilai informasi sempurna = NPS – NP (tanpa informasi)

·         Aplikasi konsep ini :Jangan membayar informasi lebih tinggi dari nilai tambah yang didapat dalam Pengambilan Keputusan (PK).


POHON  KEPUTUSAN (Decision Tree)

Sebelumnya telah dibicarakan konsep-konsep analisis keputusan dengan menggunakan presentasi dalam bentuk tabel-tabel berbagai model keputusan. Meskipun pendekatan tabular sangat berguna untuk berbagai prosedur perhitungan contoh-contoh sederhana di atas, cara ini menjadi tidak praktis bila suatu proses keputusan melibatkan serangkaian keputusan dan berkaitan dengan berbagai kedaan dasar. Untuk keputusan-keputusan yang berurutan, pohon keputusan meruapakan suatu peralatan pembuatan model secara konseptual dan skematik yang ampuh.

Suatu pohon keputusan adalah representasi skematik suatu masalah keputusan. Disebut pohon keputusan karena bila digambarkan mirip sebuah pohon dengan cabang-cabang dan ranting-rantingnya. Untuk penggambaran sebuah pohon diagram diperlukan beberapa simbol-simbol  al:

·         Simbol-simbol yang digunakan :


 
Simpul Alternatif



 
Simpul Keputusan

Busur Situasi/Cabang




Contoh (Satu tahap):



Pohon keputusan dapat digunakan untuk menganalisis masalah P.K yang lebih kompleks

Model Keputusan Pesimistis
Pada pemodelan ini, pengambil keputusan merasa pesimis terhadap state of nature, oleh sebab itu harus dihindarkan kehilangan profit yang mungkin sangat besar.
Langkah-langkah yang di sarankan :

Langkah 1 :
Untuk tiap alternatif, tentukan nilai terendah (lowest valued) outcome dan catat pada list
Langkah 2 :
Dari list outcome, pilih nilai maksimum. Suatu alternatif yang sesuai dengan outcome maksimum ini adalah sebagai strategi yang akan digunakan.

Model Keputusan Optimistis
Pada pemodelan ini, pengambilan keputusan telah mengetahui dengan baik semua keadaan. Prosedur (langkah-langkah) pada model ini sama seperti pada model pesimistis, hanya langkah 1, perlu direvisi:
Langkah 1:
Untuk tiap alternatif, tentukan nilai tertinggi dari outcome dan catat pada list.
Langkah 2 :
Dari list outcome, pilih nilai maksimum. Suatu alternatif yang sesuai dengan outcome maksimum ini adalah sebagai strategi yang akan digunakan.
Kelebihan Pohon Keputusan :
·       Terstruktur secara sekuensial
·       Menganalisis semua kemungkinan
·       Mudah dikomunikasikan
·       Dapat dilakukan analisis sensitifitas

Contoh :

Sebuah Toserba harus memutuskan apakah menyediakan stok beras dalam jumlah banyak, sedang atau sedikit untuk keperluan bulan mendatang. Data tahun lalu memperlihatkan, bahwa kebutuhan akan beras menunjukkan distribusi normal dengan varian 10 serta kebutuhan rata-rata 5, 10, dan 15 ton tergantung pada keadaan. Peluang keadaan q dapat diperkirakan sebagai berikut :

              0,2  untuk q1 = 5
P(qj) =   0,5  untuk  q2 =10
              0,3  untuk  q3=15

dengan besarnya perolehan tiap keputusan adalah seperti tabel berikut :

Keadaan
Stok

q1

q2

q3

HH
Banyak = a1
8
12
20
13,6
Sedang = a2
10
14
14
13,2
Sedikit  = a3
12
12
12
12,0
P( qj )
0,2
0,5
0,3


maka tentukan keputusan terbaik dari kasus di atas dengan menggunakan diagram keputusan ?

Karena Max {13,6 ; 13,2; 12,0} = 13,6  maka keputusan berdasarkan kriteria Bayes tanpa data pilihan jatuh pada stok a1, karena keputusan ini menghasilkan harga harapan (HH) maksimum tidak soal keadaan apa pun yang bakal terjadi.

Tetapi kalau keputusan di atas masih belum meyakinkan dan untuk itu diperlukan keputusan yang baru, maka informasi tambahan perlu dicari. Informasi ini perlu untuk menentukan peluang keadaan yang lebih meyakinkan. Jika X menyatakan jumlah kebutuhan pada bulan mendatang dan adalah fungsi dari  qj dan karena distribusi X adalah fungsi normal, maka :


di mana : qj = 5, 10, 15 dan varian = 10,

Berdasarkan hukum Bayes dan setelah dilakukan perhitungan dengan hukum tersebut, kita dapat memperoleh keputusan baru sesudah adanya tambahan informasi X=10, sehingga keputusan jatuh pada a2, yaitu menyediakan stok beras dalam jumlah sedang saja, seperti tabel berikut:


Keadaan
Stok

q1

q2

q3

HH
Banyak = a1
8
12
20
12,716
Sedang = a2
10
14
14
13,644
Sedikit  = a3
12
12
12
12,000
P( qj )
0,089
0,777
0,134






Pengambilan Keputusan Dengan Data Utama

Apabila suatu keputusan harus diulang beberapa kali pada kondisi yang sama dan dengan hasil-hasil yang telah ada dapat digunakan untuk keputusan berikutnya, ini disebut pengambilan keputusan dengan menggunakan data utama.

Ada dua metoda untuk menganalisis data yang telah ada untuk digunakan pada pengambilan keputusan:
1.             Metoda Classic
2.             Analisis Bayes


Pohon keputusan untuk problema dengan menggunakan data utama

Penggambaran pohon keputusan untuk problema ini, sama seperti pada penggambaran pohon keputusan tanpa menggunakan data utama. hanya pada tiap cabang keputusan di beri nilai probabiliti hasil perhitungan :

Analisis Bayes


Untuk menggunakan analisis Bayes, maka gambarkan matriks keputusan, lalu dengan menggunakan matriks keputusan hitung

Keterangan:
Oij : alternatif ke I yang digunakan, jika ke j state of nature terjadi
Pj                  :    probabiliti bahwa ke j state of nature yang terjadi

·         Diskusi suatu kasus P.K



Contoh :
Seorang pedagang diharapkan pada masalah Berapa banyak stock/persediaan yang perlu dilakukan untuk memenuhi demand/permintaan masa datang. Harga jual $ 10 dan harga pembelian $ 8. Keadaan di luar kontrol adalah demand yang bisa mengambil salah satu : yaitu 25 unit atau 26 unit atai 28 unit ?

Jawab
Keuntungan bersyarat bila tindakan persediann 27 unit ?

Permintaan
Harga Jual
Pendapatan
Pengeluaran
(27 x $ 8)
Keuntungan
Bersyarat)
25
10
250
216
34
26
10
260
216
44
27
10
270
216
54
28
10
270
216
54

Alternatif tindakan persediaan adalah :

                                    Persediaan
Keadaan
25
26
27
28
25 unit
50
42
34
26
26 unit
50
52
44
36
27 unit
50
52
54
46
28 unit
50
52
54
56

Decision under certainty, keputusan dengan q (demand) diketahui secara pasti, maka pilih aktivitas yang hasil profit Maksimum. Mis demand = 25 à “persediaan = 25”

0 comments:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com