WINBIE GENESIS: PENGERTIAN INVESTASI winbie genesis

Pages

Friday, May 22, 2015

PENGERTIAN INVESTASI



Definisi Investasi
        Pengertian investasi menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam PSAK : adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (accreation of wealth) melalui distribusi hasil investasi (seperti: bunga, royalti, deviden dan uang sewa), untuk apresiasi nilai investasi atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan.
        Pengertian investasi menurut James C Van Horn (1981) :Yaitu kegiatan yang dilangsungkan dengan memanfaatkan kas pada masa sekarang ini, dengan tujuan untuk menghasilkan barang di masa yang akan datang.

            Pengertian investasi menurut Henry Simamora (2000:438) : Investasi adalah suatu aktiva yang digunakan oleh perusahaan untuk pertumbuhan kekayaannya melalui distribusi hasil investasi (seperti pedapatan bunga, royalty, deviden, pendapatan sewa 


dan lain – lain), untuk apresiasi nilai investasi, atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi, seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan dagang.
        Pengertian investasi menurut Fitz Gerald (1978): Yaitu aktivitas yang berkaitan dengan usaha penarikan sumber-sumber yang dipakai untuk mengadakan modal barang pada saat sekarang ini. Barang modal tersebut akan menghasilkan aliran produk baru di masa yang akan datang. Fitz Gerald juga mengungkapkan bahwa investasi yaitu aktivitas yang berkaitan dengan usaha penarikan sumber-sumber untuk dipakai mengadakan barang. Dari modal tersebut akan dihasilkan aliran produk baru di masa yang akan datang.

        Sementara itu Dj. A Simarmata dalam bukunya mendeefinisikan investasi yang lebih luas yang di kaitkan dengan perkeembangan pasar modal sekarang yakni : Investasi adalah setiap kegiatan yang hendak menanamkan uang dengan aman.

        Dari berbagai pendapat tentang definisi mengenai investasi, penulis berpendapat terdapat satu kesamaan arti yaitu investasi merupakan suatu pengeluaran sejumlah dana dari investor atau pengusaha guna membiayai kegiatan produksi untuk mendapatkan profit di masa yang akan datang. 

Jenis-jenis Investasi

        Secara umum terdapat dua jenis investasi, yaitu :
1.  Investasi yang terdorong (induced Invesment), yakni investasi yang idak diadakan akibat adanya penambahan perminntaan, pertambahan permintaan yang di akibatkan pertambahan pendapatan. Jelasnya apabila pendapatan bertambah, maka tambahan permintaan akan di gunakan untuk konsumsi, sedang pertambahan konsumsi pada dasarnya adalah tambahan permintaan. Sudah pasti apabila ada tambahan permintaan, maka akan mendorong berdirinya pabrik baru atau memperluas pabrik lama untuk dapat memenuhi tambahan permintaan tersebut. 

 
Investasi otonom (OutonomouInvesment), yaitu investasi yang di laksanakan atau diadakan secara bebas, artinya investasi yang di adakan bukan karena pertambahan permintaan efektif, tetapi justru untuk menciptakan atau menaikkan permintaan efektif. Besarnya investasi otonom tidak tergantung kepada besar kecilnya pendapatan nasional atau daerah. Investasi otonom berarti pembentukan modal yang tidak di pengaruhi oleh pendapatan naasional. Dengan kata lain, tinggi rendahnya pendapatan nasional tidak menentukan jumlah investasi yang di lakukan oleh perusahaan-perusahaan.



2.3   Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Investasi
        Investasi yang ditanam di suatu negara atau daerah, di tentukan oleh beberapa faktor, yaitu :
1. Tingkat keutungan yang diramalkan
2. Tingkat Bunga
3. Ramalan mengenai ekonomi di maasa depan
4. Kemajuan teknologi
5. Tingkat pendapatan nassional dan perubahannya
6. Keuntungan yang di peroleh
7. Situasi politik
8. Pengeluaran yang di lakukan pemerintah.
9. Kemudahan yang di berikan oleh pemerintah setempat.

1.  Ramalan mengenai keuntungan keuntungan masa depan akan memberikan gambaran kepada pengusaha mengenai jenis-jenis usaha yang prospektif dan dapat dilaksakan di masa depan, dan besarnya investasi yang harus dilakukan untuk memenuhi tambahan barang-barang modal yang di perlukan. 


2.  Tingkat bunga menentukan jenis-jenis investasi yang akan memberikan keuntungan kepada para pengusaha, dan para investor hanya akan menanamkan modalnya apabila tingkat pengembalian modal dari modal yang di tanam, berupa persentase keuntungan netto (belum dikurangi dengan tingkat bunga yang di bayar), modal yang di peroleh lebih besar dari tingkat bunga. Seorang investor mempunyai dua pilihan di dalam menggunakan modal yang di milikinya yaitu : pertama, dengan meminjamkan atau membungakan uang tersebut (deposito) ; kedua, dengan menggunakannya untuk investasi. Dalam hal dimana pendapatan yang diperoleh adalah lebih dari tingkat bunga, maka pilihan terbaik adalah mendepositkan uang tersebut, dan akan menggunakannya untuk investasi apabila tingkat keuntungan yang di peroleh adalah lebih besar dari tingkat bunga yang akan dibayar.
3.  Ramalan mengenai keadaan dimasa depan
     Dengan adanya ramalan tentang kondisi masa depan akan dapat menentukan tingkat investasi yang akan tercipta dalam prekonomian. Apabila ramalan di masa depan adalah baik maka investasi akan naik. Sebaliknya, apabila ramalan kondisi ekonomi di masa akan datang adalah buruk, maka tinngkat investasi akan rendah.
4.  Kemajuan teknologi.
     Dengan adanya temuan-temuan teknologi (inovasi), maka akan semakin banyak kegiatan pembaharuan yang akan di lakukan oleh pengusaha, sehingga makin tinggi tingkat investasi yang dicapai.
5.  Tingkat pendapatan nasional dan perubahannya.
     Dengan bertambahya pendapatan nasional maka tingkat pendapatan Masyarakat akan meningkat, daya beli masyarakat juga meningkat, total aggregat demand yang pada akhirnya akan mendorongtumbuhnya investasi lain (Induced Invesment).
6.  Keuntungan yang diperoleh perusahaa
     Semakin besar keuntungan yang diperoleh perusahaan, maka akan mendorong para pengusaha untuk menyediakan sebahagian keuntunngan yang diperoleh untuk investasi-investasi baru 


7.  Situasi Politik.
     Kestabilan politik suatu negara akan menjadi pertimbangan tersendiri bagi para investor terutama para investor asing, untuk menanamkan modalnya.
     Mengingat bahwa investasi memerlukan suatu jangka waktu yang relatif lama untuk memperoleh kembali modal yang di tanam dan memperoleh keuntungan. Sehingga stabilitas politik jangka panjang akan di harapkan oleh investor.
8.  Pengeluaran-pengeluaran yang di lakukan pemerintah.
     Pengeluaran-pengeluaran yang di lakukan oleh pemerintah dapat berupa pengeluaran pembangunan dan rutin baik itu dalam penyediaan sarana dan prasarana atau fasilitas publik dalam menunjang kegiatan investasi dan juga prekonomian secara keseluruhan baik itu skala nasional maupun daerah. Sehingga menarik para investor dalam negeri maupun asing untuk berinvestasi di suatu negara ataupun daerah.


9.  Kemudahan-kemudahan yang di berikan pemerintah.
     Tersedianya kemudahan-kemudahan dalam birokrasi, dalam perpajakan (tax holiday), yaitu suatu keringanan di dalam pajak apabila suatu perusahaan mau menanamkan keuntungan yang di perolehnya ke dalam investasi baru, ataupun apabila perusahaan yang bersangkutan mau dan bersedia menanamkan investasinya di suatu daerah dalam kurun waktu tertentu sehingga mendorong para investor untuk menanamkan modalnya.

0 comments:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com