WINBIE GENESIS: PKM BUDIDAYA ITIK winbie genesis

Pages

Monday, December 22, 2014

PKM BUDIDAYA ITIK



RINGKASAN KEGIATAN
Semakin banyaknya usaha kuliner yang menyediakan menu daging bebek menjadikan permintaan daging bebek meningkat,sehingga jumlah bebek yang harus dibudidayakan untuk diambil dagingnya menjadi besar.Dalam membudidayakan bebek pedaging para peternak memerlukan suplay bibit bebek yang banyak dan berkelanjuatan.Akan tetapi dalam kenyataannya jumlah DOD (day old duck)yang tersedia sangat terbatas, terutama DOD bebek peking. Keadaan ini menjadikan hambatan bagi para peternak dalam menjalankan usahanya. Sejatinya para peternak lebih menyukai membudidayakan bebek peking karena cepat besar,mudah perawatanya dan harga jualnya lebih tinggi dari bebek lokal. Namun karena keterbatasan dod bebek peking maka peternak urung membudidayakannya dan berlalih ke bebek lokal.Para penetaspun jarang yang menetaskan bebek peking karena sulitnya mencari indukan yang berkualitas dan kurangnya pengetahuan akan jenis bebek ini. Hal inilah yang mendorong pelaksana untuk membuat suatu usaha penetasan telur bebek peking agar pelaksana dapat memenuhi kebutuhan para peternak bebek peking pedaging akan dod yang berkualitas dan ketersediannya berkesinambungan.
Proses pembibitan akan pelaksana awali dengan membudidayakan indukan terlebih dahulu,karena untuk mendapatkan telur tetas yang berkualitas dibutuhkan indukan yang berkualitas pula.bila pelaksana membeli telur tetas tentunya kualitasnya tidak akan sesuai yang pelaksana harapkan dan ketersediaan telur tetas di pasaran sangat jarang bila ada harganya akan mahal.karena alasan tersebuat pelaksana harus bisa menghasilkan telur tetas sendiri untuk kemudian pelaksana tetaskan. setelah bebek peking yang pelaksana budidayakan bertelur,tiba saatnya bagi pelaksana untuk mengumpulkan telur,memilih telur yang fertil dan menetaskannya di mesin penetas(inkubator). Setelah telur menetas dan DOD sudah kering bulunya,DOD siap dikirim ke para peternak bebek peking yang membutuhkan.
Usaha penetasan telur bebek peking merupakan usaha yang sederhana dan dapat dilakukan oleh siapa saja tanpa memerlukan keahlian khusus yang harus diperoleh di bangku kuliah.Yang dibutuhkan dalam usaha ini hanyalah ketekunan dan kemampuan untuk memahami karateristik bebek peking. Bila hal ini sudah dimiliki maka akan sangat mudah dalam menjalankan usaha ini.Walaupun sederhana usaha ini dapat memberikan keuntungan yang sangat besar bagi para pelakunya karena besarnya permintaan akan bibit bebek peking dipasaran untuk dikembangkan menjadi bebek pedaging.Harga dod yang stabil dan cenderung naik menjadikan penetas dapat mendapat untung yang berlipat tanpa harus menunggu lama seperti usaha pembesaran bebek pedaging.Dan bila usaha ini dijalankan secara baik maka akan dapat menjadi motor penggerak bagi usaha kerakyatan karena dari sinilah dasar utama dalam bisnis bebek pedaging,bila bibit tersedia maka peternakan akan berjalan dan suplay daging ke warung makan akan tersedia pula.Jika siklus usaha ini dapat dijaga maka peningkatan ekonomi masyarakat akan terwujud melalui usaha peternakan ini.















BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Geliat usaha penetasan telur itik semakin menggairahkan. Kondisi ini berawal dari menjamurnya usaha kuliner yang menyajikan masakan daging itik sebagai menu andalannya. Maka, permintaan daging itu semakin meningkat sehingga jumlah itik yang harus dibudidayakan pun semakin besar pula. Pada tahun 2010 saja, dibutuhkan sekitar 14.300 ton daging itik. Sedangkan peternak baru mampu menyediakan 6.400 ton.
Oleh sebab itu, kebutuhan DOD menjadi sangat besar sebagai bibit penggemukan itik. Ini menjadi peluang bisnis yang sangat prospektif yang bisa mendatangkan banyak keuntungan. Pasalnya, perputaran modal relatif cepat, hanya butuh waktu 2.5—6 bulan. Siklus produksinya pun tergolong singkat. Hanya dalam kurun waktu satu bulan, peternak sudah dapat menjual hasilnya (DOD). Berbeda dengan usaha pemeliharaan itik petelur atau pembesaran itik pedaging yang membutuhkan waktu sekitar 15 bulan untuk dapat menjual hasilnya. 
Keuntungan yang diperoleh peternak penetas tidak bisa dibilang kecil. Sebagai gambaran, jika peternak memiliki lima buah mesin tetas berkapasitas 700 butir, berarti dalam satu bulan peternak dapat menetaskan telur sebanyak 3.500 telur. Dengan daya tetas sekitar 70% dihasilkan DOD sebanyak 2.450 ekor dengan perbandingan DOD betina dan DOD jantan Rp 4.000, peternak dapat mengantongi pendapatan sekitar 12 juta rupiah. Kemudian dikurangi asumsi biaya operasional sekitar 5.5 juta rupiah sehingga diperoleh keuntungan sebesar 3.5 juta rupiah. Tentu keuntungannya akan lebih besar lagi jika memiliki banyak mesin tetas (Hendro,1989)
Selain itu, usaha penetasan telur itik bisa dilakukan oleh siapa saja karena relatif mudah. Prosesnya sangat sederhana, peternak hanya tinggal menyalakan mesin tetas, memasukkan rak-rak telur, dan mengondisikannya sesuai temperatur yang dibutuhkan. Pada hari-hari berikutnya, peternak cukup mengontrol keadaan temperatur di dalam mesin tetas dan membolak-balikkan telur. Pada hari ke-28, telur pun sudah mulai menetas dan sudah siap dijual ke pasar.
Ada beberapa jenis itik petelur unggulan yang bisa dipilih oleh peternak untuk mendapatkan telur berkualitas dengan daya tetas tinggi. Namun, dalam memilih jenis itik ini tetap harus mempertimbangkan faktor lain, di antaranya faktor geografis dan daya adaptasi itik. Beberapa daerah di Indonesia memiliki “itik unggulan” yang memunyai keunggulan masing-masing, di antaranya itik rambon (itik cirebon), ituk tegal, itik alabio, itik mojosari, dan itik bali dan itik peking.
Diantara  itik unggul tersebut bebek peking merupakan itik unggul yang sangat digemari oleh masyarakat karena dagingnya tebal gurih dan lembut. Bebek peking adalah bebek pedaging atau potong yang asalnya dari peking China, bebek ini cocok dibudidayakan di Indonesia. Kelebihan dari bebek peking ini ada pada harga jual yang tinggi, persaingan usaha juga rendah dan masa panen dari bebek peking relative lebih cepat dibandingkan dengan bebek lainnya seperti tiktok, itik dan entok. Kelebihan inilah yeng membuat banyak peternak saat ini mencari DOD (Day Old Duck) hingga ke berbagai daerah seperti Jakarta, Bogor, Surabaya dan Malang. Kesulitan dalam mencari DOD peking inilah,yang dapat diambil sebagai peluang usaha,bila pelaksana dapat memasok kebutuhan DOD peking tentunya keuntungan besar dapat pelaksana raih karena harga DOD peking saat ini bekisar Rp12.000 – Rp15.000,dua kali lipat dari harga DOD bebek biasa. Melihat prospek pasar yang begitu besar inilah pelaksana bermaksud untuk membuat usaha pembibitan bebek peking, pelaksana yakin usaha ini dapat menjadi besar dan berkembang sehingga dapat menjadi usaha tetep bagi pelaksana.

1.2  Perumusan Masalah
a. Kebutuhan bibit bebek peking semakin besar seiring semakin banyaknya bebek yang dipotong untuk dikonsumsi
b. Bibit bebek peking yang tersedia di pasaran terbatas karena masih sedikit penetas yang menetaskan telur bebek peking

1.3 Tujuan
a. Menyediakan bibit peking berkualitas dan berkesinambungan bagi peternak bebek      pedaging
b. Mengembangkan usaha pembibitan bebek peking yang dapat menjadi pekerjaan pelaksana setelah pelaksana lulus kuliah
c. Menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar tempat usaha pelaksana

1.4 Luaran Yang Diharapkan
Produk dan artikel ilmiah

1.5 Kegunaan
a. Sebagai bekal ketrampilan berwirausaha bagi pelaksana sehingga setelah lulus kuliah, pelaksana dapat mendirikan usaha sendiri dan menciptakan lapangan pekerjaan
b.Membantu Penyediaan bibit bebek peking yang berkualitas dan berkesinambungan bagi para peternak bebek pedaging
c. Menjadi inspirasi bagi masyarakat sekitar tempat usaha pelaksana untuk mendirikan usaha yang sama.


























BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

Usaha penetasan telur bebek peking ini akan pelaksana dirikan di dusun gareh desa ngabenrejo kec/kab.Gobogan. pelaksana memilih lokasi ini karena daerah ini memiliki potensi pertanian yang sangat bagus dan dikenal sebagai penghasil jagung. Limbah pertanian yang berupa dedak dapat dengan mudah didapat didaerah ini,dengan ketersedian dedak dan jagung tentunya semakin mendukung usaha peternakan pelaksana karena pakan selalu tersedia dan didapat dengan harga murah. Harga dedak di daerah ini sekitar Rp.2000 / kg jauh lebih murah dibanding daerah lain yang harganya Rp.3000/kg, sedangkan jagung pipil didaerah ini dijual Rp.4200 sedangkan didaerah lain Rp.5000/kg. Selisih harga pakan yang sangat besar dibandingkan daerah lain menjadikan usaha ini sangat cocok dikembangkan didaerah ngabenrejo.
            Keadaan daerah sekitar juga sangat mendukung karena pemukiman masih jarang dan memungkinkan didirikan peternakan dan masyarakat tidak akan terganggu dengan adanya peternakan.Sehingga usaha peternaakan bebek ini sangat bagus untuk dikembangkan didaerah ini.
Keadaan pesaing pelaksana rasa belum ada karena masyrakat grobogan belum mengenal bebek peking meraka hanya mengenal bebek lokal yang berasal dari tayu,Pati. Pesaing utama pelaksana berasal dari daerah banyumanik semarang disana terdapat peternakan bebek peking namun masih skala kecil dan produksinya belum mencukupi untuk kebutuhan pasar.pelaksana rasa persaingan penetasan bebek peking masih rendah masih jarang yang yang melakukan usaha ini jadi usaha ini sangat layak untuk dikembangkan.
Usaha penetasan bebek peking sangat menjajikan karena semakin banyak restoran yang menyajikan menu daging bebek peking. Bebek peking mempunyai rasa yang gurih,lembut dan dagingnya tebal sehingga masyarakat sangat menyukainya. Permintaan daging bebek yang besar menjadikan semakin banyak bebek peking yang harus dipotong akan tetapi peternak yang menyediakan bebek peking belum mampu memenuhi permintaan tersebut,hal ini akibat susahnya mendapat pasokan DOD bebek peking.Kelangkaan DOD peking dikarenakan indukan bebek peking masih sulit didapat,hanya daerah tertentu saja yang memiliki indukan bebek peking seperti daerah bandung dan mojosari. Hal tersebut yang menjadikan tantangan bagi pelaksana untuk bisa memanfaatkan potensi tersebut.bila potensi itu dapat pelaksana ambil maka keuntungan besar dapat pelaksana ambil.
Harga DOD peking di semarang dan sekitarnya saat ini berkisar Rp.12.000-Rp.15.000 per ekor harga ini dua kali lipat dari harga DOD bebek lokal yang hanya dijual dengan hargaRp4500-Rp6000. Bila pelaksana dapat memproduksi 100 DOD tiap 1 minggu maka pelaksana dapat mendapatkan uang sebesar 100 x 12000= Rp.1.200.000 dengan asumsi harga jual Rp 12.000/ekor. Dari Rp.1.200.000 dikurangi biaya pakan dan oprasional Rp.650.000 maka untung yang pelaksana dapat sebesar Rp.550.000/minggu x 4 = Rp 2.200.000/bulan. Keuntungan tersebut dapat berlipat bila harga jual dinaikan dan jumlah produksi ditambah. Melihat petensi keuntungan ynag sangat besar tentunya usaha ini sangat layak untuk dikembangkan  bukan hanya sebagai usaha sampingan tetapi bisa sebagai usaha primer sebagai tumpuan hidup.


















BAB 3. METODE PELAKSANAAN
Untuk memulai usaha penetasan terlebih dahulu pelaksana membuat kandang untuk indukan bebek peking yang akan menghasilkan telur tetas. Kandang pelaksana buat dengan sistem rent,semi intensif dengan masih ada tempat bebek untuk berlarian bebas.kandang pelaksana buat dari bambu,selain harganya murah bambu mudah didapatkan didaerah pelaksana sehinggaa dapat menghemat ongkos produksi. Sebagai tahap awal pelaksana akan memelihara idukan peking sebanyak 50 ekor betina dan 5 ekor jantan. Calon indukan pelaksana bisa pelaksana dapat dari peternak bebek peking di daerah pudak payung ,banyumanik, semarang. Harga calon indukan saat ini sekitar 50rb usia 4 bulan. bebek peking mulai bertelur sekitar umur 6 bulan,jadi pelaksana harus memelihara terebih dahulu selama 2 bulan sebelum akhirnya dapat bertelur. Selama 2 bulan otomatis diperlukan pakan dan belum didapat pemasukan sehingga menambah ongkos produksi,tetapi pelaksana sudah memperkirakan sebelumnya,jadi bisa dihitung besaran biayanya.
Dengan populasi sebesar 50 ekor betina,pelaksana berharap tiap hari dapat memanen 40 telur tiap hari dengan jumlah telur yang fertil sekitar 30 butir. Telur pelaksana kumpulkan terlebih dahulu setelah berjumlah 100 buah telur fertil, pelaksana akan tetaskan di mesin penetas sementara telur yang tidak fertil akan pelaksana jual perbutir seharga Rp1.200. jadi semua telur dapat dimanfaatkan untuk dijual dan bisa dijadikan tambahan pemasukan
Telur akan menetas setelah 28-30 hari,dari 100 telur yang ditetaskan akan menetas sekitar 75 ekor. DOD(day old duck) yang baru menetas dapat langsung dijual atau dipelihara terlebih dahulu untuk mendapat harga yang lebih tinggi,untuk itu pelaksana harus pandai-pandai melihat peluang pasar yang ada. bila pelaksana memiliki 6 mesin tetas, kapasitas tiap mesin 100 butir. Pelaksana dapat melakukan panen DOD tiap 5 hari sekali. Masa tetas telur sekitar 30 hari pelaksana bagi jadi 6 periode,tiap periode 5 hari. Selama 5 hari telur  yang dihasilkan sebanyak  200 butir pelaksana tetaskan 100 butir telur fertil dan sisanya pelaksana jual sebagai pengganti biaya pakan. Jadi tiap 5 hari pelaksana dapat panen DOD dan panen telur.
Pengiriman DOD akan pelaksana antar kepada para peternak yang mebutuhkan,bisa juga menggunakan jasa ekspedisi dengan terlebih dahulu melakukan kesepakatan harga  atau pembeli dapat langsung datang ke tempat pelaksana .DOD akan pelaksana taruh dalam kardus khusus dan siap untuk diantar ketempat tujuan.
Untuk mengatasi penyakit yang timbul,pencegahan akan pelaksana lakukan dengan pembersihan kandang tiap hari,vaksinasi dan kontrol kualitas pakan. Untuk pengobatan bebek yang sakit pelaksana akan menyediakan obat -obatan seperti teramyzin,sulfamidin, antisnot dll.bila semua dijalankan dengan baik tentunya akan menghasilakan keuntungan yang besar dan usaha ini sangat mungkin untuk berkembang jadi lebih besar karena jumlah peternak yang membutuhkan DOD peking terus bertambah.



















BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya

4.2  Rencana Kegiatan








DAFTAR PUSTAKA
Hendro, Sunarjono.1989.Kiat Sukses Beternak Itik.Jakarta:Balai Penyuluhan Peternakan

0 comments:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com