RINGKASAN KEGIATAN
Semakin banyaknya usaha
kuliner yang menyediakan menu daging bebek menjadikan permintaan daging bebek
meningkat,sehingga jumlah bebek yang harus dibudidayakan untuk diambil
dagingnya menjadi besar.Dalam membudidayakan bebek pedaging para peternak
memerlukan suplay bibit bebek yang banyak dan berkelanjuatan.Akan tetapi dalam
kenyataannya jumlah DOD (day old duck)yang tersedia sangat
terbatas, terutama DOD bebek
peking. Keadaan ini menjadikan hambatan bagi para peternak dalam menjalankan
usahanya. Sejatinya para peternak lebih menyukai membudidayakan bebek peking
karena cepat besar,mudah perawatanya dan harga jualnya lebih tinggi dari bebek
lokal. Namun karena keterbatasan dod bebek peking maka peternak urung
membudidayakannya dan berlalih ke bebek lokal.Para penetaspun jarang yang
menetaskan bebek peking karena sulitnya mencari indukan yang berkualitas dan
kurangnya pengetahuan akan jenis bebek ini. Hal inilah yang mendorong pelaksana
untuk membuat suatu usaha penetasan telur bebek peking agar pelaksana dapat
memenuhi kebutuhan para peternak bebek peking pedaging akan dod yang
berkualitas dan ketersediannya berkesinambungan.
Proses pembibitan akan pelaksana
awali dengan membudidayakan indukan terlebih dahulu,karena untuk mendapatkan
telur tetas yang berkualitas dibutuhkan indukan yang berkualitas pula.bila pelaksana
membeli telur tetas tentunya kualitasnya tidak akan sesuai yang pelaksana
harapkan dan ketersediaan telur tetas di pasaran sangat jarang bila ada
harganya akan mahal.karena alasan tersebuat pelaksana harus bisa menghasilkan
telur tetas sendiri untuk kemudian pelaksana tetaskan. setelah bebek peking
yang pelaksana budidayakan bertelur,tiba saatnya bagi pelaksana untuk
mengumpulkan telur,memilih telur yang fertil dan menetaskannya di mesin
penetas(inkubator). Setelah telur menetas dan DOD sudah kering bulunya,DOD siap
dikirim ke para peternak bebek peking yang membutuhkan.
Usaha penetasan telur bebek
peking merupakan usaha yang sederhana dan dapat dilakukan oleh siapa saja tanpa
memerlukan keahlian khusus yang harus diperoleh di bangku kuliah.Yang
dibutuhkan dalam usaha ini hanyalah ketekunan dan kemampuan untuk memahami
karateristik bebek peking. Bila hal ini sudah dimiliki maka akan sangat mudah
dalam menjalankan usaha ini.Walaupun sederhana usaha ini dapat memberikan
keuntungan yang sangat besar bagi para pelakunya karena besarnya permintaan
akan bibit bebek peking dipasaran untuk dikembangkan menjadi bebek pedaging.Harga
dod yang stabil dan cenderung naik menjadikan penetas dapat mendapat untung
yang berlipat tanpa harus menunggu lama seperti usaha pembesaran bebek
pedaging.Dan bila usaha ini dijalankan secara baik maka akan dapat menjadi
motor penggerak bagi usaha kerakyatan karena dari sinilah dasar utama dalam
bisnis bebek pedaging,bila bibit tersedia maka peternakan akan berjalan dan
suplay daging ke warung makan akan tersedia pula.Jika siklus usaha ini dapat
dijaga maka peningkatan ekonomi masyarakat akan terwujud melalui usaha
peternakan ini.
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Geliat usaha
penetasan telur itik semakin menggairahkan. Kondisi ini berawal dari
menjamurnya usaha kuliner yang menyajikan masakan daging itik sebagai menu
andalannya. Maka, permintaan daging itu semakin meningkat sehingga jumlah itik
yang harus dibudidayakan pun semakin besar pula. Pada tahun 2010 saja,
dibutuhkan sekitar 14.300 ton daging itik. Sedangkan peternak baru mampu
menyediakan 6.400 ton.
Oleh sebab
itu, kebutuhan DOD menjadi sangat besar sebagai bibit penggemukan itik. Ini
menjadi peluang bisnis yang sangat prospektif yang bisa mendatangkan banyak
keuntungan. Pasalnya, perputaran modal relatif cepat, hanya butuh waktu 2.5—6
bulan. Siklus produksinya pun tergolong singkat. Hanya dalam kurun waktu satu
bulan, peternak sudah dapat menjual hasilnya (DOD). Berbeda dengan usaha
pemeliharaan itik petelur atau pembesaran itik pedaging yang membutuhkan waktu
sekitar 15 bulan untuk dapat menjual hasilnya.
Keuntungan
yang diperoleh peternak penetas tidak bisa dibilang kecil. Sebagai gambaran,
jika peternak memiliki lima buah mesin tetas berkapasitas 700 butir, berarti
dalam satu bulan peternak dapat menetaskan telur sebanyak 3.500 telur. Dengan
daya tetas sekitar 70% dihasilkan DOD sebanyak 2.450 ekor dengan perbandingan
DOD betina dan DOD jantan Rp 4.000, peternak dapat mengantongi pendapatan
sekitar 12 juta rupiah. Kemudian dikurangi asumsi biaya operasional sekitar 5.5
juta rupiah sehingga diperoleh keuntungan sebesar 3.5 juta rupiah. Tentu
keuntungannya akan lebih besar lagi jika memiliki banyak mesin tetas (Hendro,1989)
Selain itu,
usaha penetasan telur itik bisa dilakukan oleh siapa saja karena relatif mudah.
Prosesnya sangat sederhana, peternak hanya tinggal menyalakan mesin tetas,
memasukkan rak-rak telur, dan mengondisikannya sesuai temperatur yang
dibutuhkan. Pada hari-hari berikutnya, peternak cukup mengontrol keadaan
temperatur di dalam mesin tetas dan membolak-balikkan telur. Pada hari ke-28,
telur pun sudah mulai menetas dan sudah siap dijual ke pasar.
Ada beberapa
jenis itik petelur unggulan yang bisa dipilih oleh peternak untuk mendapatkan
telur berkualitas dengan daya tetas tinggi. Namun, dalam memilih jenis itik ini
tetap harus mempertimbangkan faktor lain, di antaranya faktor geografis dan
daya adaptasi itik. Beberapa daerah di Indonesia memiliki “itik unggulan” yang
memunyai keunggulan masing-masing, di antaranya itik rambon (itik cirebon),
ituk tegal, itik alabio, itik mojosari, dan itik bali dan itik peking.
Diantara itik unggul tersebut bebek peking merupakan
itik unggul yang sangat digemari oleh masyarakat karena dagingnya tebal gurih
dan lembut. Bebek peking adalah bebek pedaging atau potong yang asalnya dari
peking China, bebek ini cocok dibudidayakan di Indonesia. Kelebihan dari bebek
peking ini ada pada harga jual yang tinggi, persaingan usaha juga rendah dan
masa panen dari bebek peking relative lebih cepat dibandingkan dengan bebek
lainnya seperti tiktok, itik dan entok. Kelebihan inilah yeng membuat banyak
peternak saat ini mencari DOD (Day Old Duck) hingga ke berbagai daerah seperti
Jakarta, Bogor, Surabaya dan Malang. Kesulitan dalam mencari DOD peking
inilah,yang dapat diambil sebagai peluang usaha,bila pelaksana dapat memasok
kebutuhan DOD peking tentunya keuntungan besar dapat pelaksana raih karena
harga DOD peking saat ini bekisar Rp12.000 – Rp15.000,dua kali lipat dari harga
DOD bebek biasa. Melihat prospek pasar yang begitu besar inilah pelaksana
bermaksud untuk membuat usaha pembibitan bebek peking, pelaksana yakin usaha
ini dapat menjadi besar dan berkembang sehingga dapat menjadi usaha tetep bagi
pelaksana.
1.2 Perumusan Masalah
a. Kebutuhan bibit bebek peking
semakin besar seiring semakin banyaknya bebek yang dipotong untuk dikonsumsi
b. Bibit bebek peking yang tersedia
di pasaran terbatas karena masih sedikit penetas yang menetaskan telur bebek
peking
1.3 Tujuan
a. Menyediakan bibit peking
berkualitas dan berkesinambungan bagi peternak bebek pedaging
b. Mengembangkan usaha pembibitan
bebek peking yang dapat menjadi pekerjaan pelaksana setelah pelaksana lulus
kuliah
c. Menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar tempat usaha
pelaksana
1.4 Luaran
Yang Diharapkan
Produk dan artikel ilmiah
1.5 Kegunaan
a. Sebagai bekal ketrampilan
berwirausaha bagi pelaksana sehingga setelah lulus kuliah, pelaksana dapat
mendirikan usaha sendiri dan menciptakan lapangan pekerjaan
b.Membantu Penyediaan bibit bebek
peking yang berkualitas dan berkesinambungan bagi para peternak bebek pedaging
c. Menjadi inspirasi bagi masyarakat
sekitar tempat usaha pelaksana untuk mendirikan usaha yang sama.
BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
Usaha penetasan telur bebek peking ini akan pelaksana dirikan di dusun
gareh desa ngabenrejo kec/kab.Gobogan. pelaksana memilih lokasi ini karena
daerah ini memiliki potensi pertanian yang sangat bagus dan dikenal sebagai
penghasil jagung. Limbah pertanian yang berupa dedak dapat dengan mudah didapat
didaerah ini,dengan ketersedian dedak dan jagung tentunya semakin mendukung
usaha peternakan pelaksana karena pakan selalu tersedia dan didapat dengan
harga murah. Harga dedak di daerah ini sekitar Rp.2000 / kg jauh lebih murah
dibanding daerah lain yang harganya Rp.3000/kg, sedangkan jagung pipil didaerah
ini dijual Rp.4200 sedangkan didaerah lain Rp.5000/kg. Selisih harga pakan yang
sangat besar dibandingkan daerah lain menjadikan usaha ini sangat cocok
dikembangkan didaerah ngabenrejo.
Keadaan
daerah sekitar juga sangat mendukung karena pemukiman masih jarang dan
memungkinkan didirikan peternakan dan masyarakat tidak akan terganggu dengan
adanya peternakan.Sehingga usaha peternaakan bebek ini sangat bagus untuk
dikembangkan didaerah ini.
Keadaan pesaing pelaksana rasa belum ada karena masyrakat grobogan belum
mengenal bebek peking meraka hanya mengenal bebek lokal yang berasal dari
tayu,Pati. Pesaing utama pelaksana berasal dari daerah banyumanik semarang
disana terdapat peternakan bebek peking namun masih skala kecil dan produksinya
belum mencukupi untuk kebutuhan pasar.pelaksana rasa persaingan penetasan bebek
peking masih rendah masih jarang yang yang melakukan usaha ini jadi usaha ini
sangat layak untuk dikembangkan.
Usaha penetasan bebek peking sangat menjajikan karena semakin banyak
restoran yang menyajikan menu daging bebek peking. Bebek peking mempunyai rasa
yang gurih,lembut dan dagingnya tebal sehingga masyarakat sangat menyukainya.
Permintaan daging bebek yang besar menjadikan semakin banyak bebek peking yang
harus dipotong akan tetapi peternak yang menyediakan bebek peking belum mampu
memenuhi permintaan tersebut,hal ini akibat susahnya mendapat pasokan DOD bebek
peking.Kelangkaan DOD peking dikarenakan indukan bebek peking masih sulit
didapat,hanya daerah tertentu saja yang memiliki indukan bebek peking seperti
daerah bandung dan mojosari. Hal tersebut yang menjadikan tantangan bagi
pelaksana untuk bisa memanfaatkan potensi tersebut.bila potensi itu dapat
pelaksana ambil maka keuntungan besar dapat pelaksana ambil.
Harga DOD peking di semarang dan sekitarnya saat ini berkisar
Rp.12.000-Rp.15.000 per ekor harga ini dua kali lipat dari harga DOD bebek
lokal yang hanya dijual dengan hargaRp4500-Rp6000. Bila pelaksana dapat
memproduksi 100 DOD tiap 1 minggu maka pelaksana dapat mendapatkan uang sebesar
100 x 12000= Rp.1.200.000 dengan asumsi harga jual Rp 12.000/ekor. Dari
Rp.1.200.000 dikurangi biaya pakan dan oprasional Rp.650.000 maka untung yang
pelaksana dapat sebesar Rp.550.000/minggu x 4 = Rp 2.200.000/bulan. Keuntungan
tersebut dapat berlipat bila harga jual dinaikan dan jumlah produksi ditambah.
Melihat petensi keuntungan ynag sangat besar tentunya usaha ini sangat layak
untuk dikembangkan bukan hanya sebagai
usaha sampingan tetapi bisa sebagai usaha primer sebagai tumpuan hidup.
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
Untuk memulai usaha penetasan terlebih dahulu pelaksana membuat kandang
untuk indukan bebek peking yang akan menghasilkan telur tetas. Kandang
pelaksana buat dengan sistem rent,semi intensif dengan masih ada tempat bebek
untuk berlarian bebas.kandang pelaksana buat dari bambu,selain harganya murah
bambu mudah didapatkan didaerah pelaksana sehinggaa dapat menghemat ongkos
produksi. Sebagai tahap awal pelaksana akan memelihara idukan peking sebanyak
50 ekor betina dan 5 ekor jantan. Calon indukan pelaksana bisa pelaksana dapat
dari peternak bebek peking di daerah pudak payung ,banyumanik, semarang. Harga
calon indukan saat ini sekitar 50rb usia 4 bulan. bebek peking mulai bertelur
sekitar umur 6 bulan,jadi pelaksana harus memelihara terebih dahulu selama 2
bulan sebelum akhirnya dapat bertelur. Selama 2 bulan otomatis diperlukan pakan
dan belum didapat pemasukan sehingga menambah ongkos produksi,tetapi pelaksana
sudah memperkirakan sebelumnya,jadi bisa dihitung besaran biayanya.
Dengan populasi sebesar 50 ekor betina,pelaksana berharap tiap hari dapat
memanen 40 telur tiap hari dengan jumlah telur yang fertil sekitar 30 butir.
Telur pelaksana kumpulkan terlebih dahulu setelah berjumlah 100 buah telur
fertil, pelaksana akan tetaskan di mesin penetas sementara telur yang tidak
fertil akan pelaksana jual perbutir seharga Rp1.200. jadi semua telur dapat
dimanfaatkan untuk dijual dan bisa dijadikan tambahan pemasukan
Telur akan menetas setelah 28-30 hari,dari 100 telur yang ditetaskan akan
menetas sekitar 75 ekor. DOD(day old duck) yang baru menetas dapat langsung
dijual atau dipelihara terlebih dahulu untuk mendapat harga yang lebih
tinggi,untuk itu pelaksana harus pandai-pandai melihat peluang pasar yang ada.
bila pelaksana memiliki 6 mesin tetas, kapasitas tiap mesin 100 butir.
Pelaksana dapat melakukan panen DOD tiap 5 hari sekali. Masa tetas telur
sekitar 30 hari pelaksana bagi jadi 6 periode,tiap periode 5 hari. Selama 5
hari telur yang dihasilkan sebanyak 200 butir pelaksana tetaskan 100 butir telur
fertil dan sisanya pelaksana jual sebagai pengganti biaya pakan. Jadi tiap 5
hari pelaksana dapat panen DOD dan panen telur.
Pengiriman DOD akan pelaksana antar kepada para peternak yang
mebutuhkan,bisa juga menggunakan jasa ekspedisi dengan terlebih dahulu
melakukan kesepakatan harga atau pembeli
dapat langsung datang ke tempat pelaksana .DOD akan pelaksana taruh dalam
kardus khusus dan siap untuk diantar ketempat tujuan.
Untuk mengatasi penyakit yang timbul,pencegahan akan pelaksana lakukan
dengan pembersihan kandang tiap hari,vaksinasi dan kontrol kualitas pakan.
Untuk pengobatan bebek yang sakit pelaksana akan menyediakan obat -obatan
seperti teramyzin,sulfamidin, antisnot dll.bila semua dijalankan dengan baik
tentunya akan menghasilakan keuntungan yang besar dan usaha ini sangat mungkin
untuk berkembang jadi lebih besar karena jumlah peternak yang membutuhkan DOD
peking terus bertambah.
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
4.2 Rencana Kegiatan
DAFTAR
PUSTAKA
Hendro, Sunarjono.1989.Kiat Sukses Beternak Itik.Jakarta:Balai
Penyuluhan Peternakan
0 comments:
Post a Comment