METODE HARGA POKOK
PESANAN
A. TUJUAN
Setelah melakukan kegiatan
praktikum Metode harga pokok pesanan
yang diproses hanya di satu departemen, maka
di
harapkan
mahasiswa dapat
mengetahui dan memahami
penentuan kos produk
berdasar pesanan yang diproses
melalui satu departemen..
B. TEORI
Perusahaan yang produksinya berdasar
pesanan, memproses produknya sesuai dengan spesifikasi
pemesan dan proses produksinya
terputus-putus untuk memenuhi pesanan.
Pengerjaan produk berdasarkan pesanan bisa
melalui satu departemen dan bisa melalui
beberapa departemen.
Rekening kontrol yang digunakan untuk menampung
biaya produksi adalah
- rekening Barang dalam proses (BDP),
- Biaya Overhead Pabrik (BOP) sesungguhnya,
- BOP dibebankan.
Rekening kontrol untuk menampung non produksi adalah
- biaya administrasi dan umum
- biaya pemasaran.
Rincian biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi
pesanan tertentu digunakan kartu harga pokok yang berfungsi sebagai
rekening pembantu rekening Barang
dalam proses (BDP) yang
terdapat di buku besar.
Prosedur akuntansi
biaya metode harga pokok pesanan dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Prosedur akuntansi biaya
bahan dan supplies
2. Prosedur akuntansi biaya
tenaga kerja
3. Prosedur akuntansi biaya
overhead pabrik
4. Prosedur produk selesai
dan produk dalam proses akhir
5. Prosedur
penjualan dan penyerahan produk ke pemesan
Pencatatan Akuntansi dengan metode
Harga Pokok Pesanan
1. Pemakaian Bahan Baku
Jurnal untuk mencatat pemakaian bahan baku sebagai berikut
Barang dalam proses
– Biaya Bahan Baku Rp xx
Persediaan Bahan Baku Rp
xx
2. Pemakaian Bahan Penolong
Jurnal untuk mencatat pemakaian bahan penolong sebagai berikut
Biaya Overhead Pabrik sesungguhnya Rp xx
Persediaan bahan penolong Rp xx
3. Mencatat Biaya tenaga
kerja yang terutang oleh Perusahaan
Jurnal untuk mencatat biaya
tenaga kerja yang terutang sebagai berikut
Gaji dan Upah Rp
xx
Utang gaji dan Upah Rp xx
4. Mencatat distribusi Biaya
Tenaga Kerja
Jurnal untuk mencatat
distribusi tenaga kerja sebagai berikut
Barang dalam Proses-
Biaya tenaga kerja langsung Rp xx Biaya Overhead pabrik
Sesungguhnya Rp
xx Biaya Administrasi dan Umum Rp
xx Biaya Pemasaran Rp
xx
Gaji dan Upah Rp
xx
5. Mencatat Pembayaran Gaji dan Upah
Jurnal untuk mencatat
pembayaran gaji dan upah sebagai
berikut
Utang gaji dan Upah Rp xx
Kas Rp
xx
6. Mencatat Pembebanan Biaya Overhead Pabrik
Jurnal untuk mencatat
pembebanan Biaya Overhead pabrik
sebagai berikut
Barang dalam Proses-Biaya
Overhead Pabrik Rp xx
Biaya Overhead Pabrik dibebankan Rp xx
7. Mencatat Biaya Overhead
Pabrik yang sesungguhnya
Jurnal untuk mencatat Biaya Overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi sebagai
berikut
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya
|
Rp xx
|
|
Akumulasi Depresiasi Aktiva Tetap
Biaya di bayar di muka
|
|
Rp xx
Rp xx
|
8. Mencatat penutupan
Biaya overhead pabrik dibebankan ke Biaya overhead pabrik
sesungguhnya.
Jurnal untuk mencatat
penutupan Biaya overhead
pabrik di bebankan
ke Biaya overhead pabrik
sesungguhnya sebagai berikut
Biaya Overhead Pabrik di bebankan Rp xx
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp xx
9. Mencatat Harga Pokok
produk Jadi
Jurnal untuk mencatat Harga
Pokok produk jadi sebagai berikut
Persediaan Produk Jadi Rp xx
Barang dalam proses-Biaya
Bahan Baku Rp
xx Barang dalam proses-Biaya Tenaga
Kerja Langsung Rp
xx Barang dalam Proses-Biaya Overhead
Pabrik Rp
xx
10. Mencatat Harga Pokok produk Dalam Proses
Jurnal untuk mencatat Harga
Pokok produk dalam proses sebagai
berikut
Persediaan Produk dalam Proses Rp
xx
Barang dalam proses-Biaya
Bahan Baku Rp
xx Barang dalam proses-Biaya Tenaga
Kerja Langsung Rp
xx Barang dalam Proses-Biaya Overhead
Pabrik Rp
xx
11. Mencatat Harga Pokok produk yang dijual
Jurnal untuk mencatat Harga
Pokok produk dyang dijual sebagai berikut
Harga Pokok penjualan Rp xx
Persediaan produk jadi Rp xx
C. SOAL-SOAL
Soal 3.1
Perusahaan Kusuma memproduksi barang berdasarkan pesanan. Perusahaan menerapkan
besarnya tariff BOP sebesar Rp 1000 per jam
Transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan Juli 2004 sebagai berikut:
a. Diterima pesanan no. 005 sebanyak
500 unit dengan
harga jual Rp 7.500.000 dan pesanan no. 006
sebanyak 700 unit dengan
harga jual Rp 9.800.000
b.
Dibeli
bahan baku secara tunai dengan rincian: Bahan baku X Rp 6.000.000
Bahan baku Y Rp
8.000.000
Bahan penolong N Rp
1.500.000
Bahan penolong M Rp
1.000.000
Rp 14.000.000
Rp 2.500.000
+
Jumlah Rp 16.500.000
c. Biaya listrik
dan telepon yang telah dibayar
sebesar Rp 250.000
dengan rincian:
pabrik Rp 125.000, Pemasaran Rp 70.000 dan Administrasi umum Rp 55.000 d. Biaya gaji dan upah yang dibayarkan ke
karyawan sebagai berikut:
- Karyawan pabrik
Langsung : Pesanan jumlah
jam jumlah upah
005 1.200 Rp
1.800.000
006 1.500 Rp 1.875.000
+
2.700 Rp
3.675.000
Tidak langsung Rp 300.000
+ Jumlah tenaga kerja pabrik Rp
3.975.000
- Karyawan pemasaran Rp 250.000
- Karyawan Administrasi Umum Rp 400.000
+
gaji dan upah Rp
4.625.000
Pajak Penghasilan Rp 230.000 -
Gaji bersih dibayarkan Rp
4.395.000
e. Pajak
penghasilan sudah disetorkan ke dinas yang berhak f. Pemakaian bahan baku
dan penolong sebagai berikut:
Pesanan Bahan baku X Bahan baku Y Jumlah
005 Rp
500.000 Rp 1.000.000 Rp
1.500.000
006 Rp 750.000 Rp
1.200.000 Rp 1.950.000
Rp 1.250.000 Rp
2.200.000 Rp 3.450.000
Bahan penolong yang dipakai
- Bahan penolong N Rp 250.000
- bahan penolong M Rp 400.000
g. Pesanan no.005 telah selesai dan telah diserahkan kepelanggan, pelanggan membayar
tunai.
* Buat
jurnal yang diperlukan.
Soal 3.2
CV “Sinar Alam” memproduksi berbagai
macam mebel atas dasar pesanan
konsumen. Pada tgl 31 Desember 2003 di Neraca tercantum persediaan sebagai berikut :
Persediaan Bahan baku dan penolong Rp 17.500.000
Persediaan Barang Dalam Proses Rp
28.500.000
Persediaan Barang Jadi (pesanan S-10) Rp 7.500.000
Persediaan Barang Dalam Proses terdiri dari 2 (dua) pesanan dengan rincian harga pokok
sebagai berikut :
Pesanan
|
Bahan Baku
|
Upah langsung
|
BOP
|
Jumlah
|
---------
|
------------------
|
-------------------
|
-----------------
|
------------------
|
S-15
|
Rp 8.000.000
|
Rp 6.200.000
|
Rp 5.150.000
|
Rp 19.350.000
|
S-20
|
Rp 3.750.000
|
Rp 3.000.000
|
Rp 2.400.000
|
Rp 9.150.000
|
|
------------------
|
------------------
|
-----------------
|
------------------
|
|
Rp 11.750.000
|
Rp 9.200.000
|
Rp 7.550.000
|
Rp 28.500.000
|
|
==========
|
==========
|
==========
|
===========
|
Biaya overhead
pabrik dibebankan kepada
produk atas dasar jam kerja langsung. Biaya overhead dianggarkan atas dasar kapasitas
80.000 jam kerja langsung setahun
sebesar Rp 40.000.000
Pada bulan Januari 2004,
Perusahaan mengerjakan
pesanan S-25 berupa 35 set kursi tamu,
pesana dari Toko Makmur.
Biaya-biaya yang dikeluarkan pada bulan Januari 2004
adalah sebagai beriku:
Pesanan Bahan Baku Upah langsung Jam Kerja langsung
---------- ------------------------ ---------------------------- ----------------------- S-15 Rp
2.500.000 Rp 2.900.000 2.700
S-20 Rp 4.800.000 Rp 4.400.000 5.800
S-25 Rp 8.400.000 Rp 6.300.000 7.900
------------------- ----------------- -------
Rp 15.700.000 Rp13.600.000 16.400
=========== =========== ====
Pada
bulan januari 2004,
bahan baku dan bahan penolong
yang dibeli secara
kredit berjumlah Rp 15.000.000, sedang persediaan bahan baku dan penolong per 31 januari
2004
berjumlah Rp 14.000.000,
Upah
yang
dibayarkan
kepada
karyawan
produksi
berjumlah 13.900.000, Biaya Overhead
pabrik yang terjadi dan dibayar sebagai berikut:
- Biaya Penyusutan Aktiva tetap Rp 1.500.000
- Biaya Reparasi dan Pemeliharaan Rp 500.000
- Biaya Listrik Rp 250.000
-----------------
Jumlah Rp
2.250.000
==========
Pesanan
S-15 dan S-20 telah selesai dikerjakan dan diserahkan ke pemesan dengan harga jual masing-masing untuk
S-15
sebesar
Rp
30.000.000
dan
untuk
S-20
sebesar
Rp
25.000.000. Pada tgl 31 januari 2004 Pesanan S-25 masih dalam proses.
* Buat
Jurnal yang diperlukan untuk bulan Januari 2004
* Hitung
Laba kotor untuk masing masing-masing
pesanan S-15 dan S-20
0 comments:
Post a Comment