1.
Surat Setoran Pajak (SSP)
Surat Setoran Pajak adalah bukti
pembayaran atau penyetoran pajak yang telah dilakukan dengan menggunakan
formulir atau telah dilakukan dengan cara lain ke kas negara melalui tempat
pembayaran yang ditunjuk menteri keuangan. Jenis SSP menurut fungsi atau sifat
pembayaran adalah:
22
b.
SSP Khusus, terdiri atas 5 (lima)
lembar, digunakan untuk membayar PPh pasal 22 dan PPN-PPn BM yang dilakukan
bendaharawan.
c.
SSP Final, terdiri atas 5 (lima) lembar,
digunakan untuk membayar pajak bersifat final seperti PPh atas pengalihan hak
atas tanah dan bangunan (BPHTB)
Tabel 1: Batas waktu pembayaran
atau penyetoran pajak diatur sebagai berikut:
No.
|
Jenis Pajak
|
Batas Waktu
Pembayaran
|
|||
1
|
PPh Pasal 21,
23 dan 26
|
tanggal 10
bulan berikutnya
|
|||
2
|
PPh 22-Impor
|
Saat
penyelesaiaan dokumen impor
|
|||
3
|
PPh 22 Ditjen
Bea Cukai
|
1 hari setelah
pemungutan pajak dilakukan
|
|||
4
|
PPh
|
22
|
Bendaharawan
|
Pada hari
yang sama dengan
pelaksanaan
|
|
Pemerintah
|
pembayaran
|
||||
5
|
PPh
|
22
|
penyerahan oleh
|
Dilunasi sendiri
oleh WP sebelum
Surat
|
|
pertamina
|
Perintah
Pengeluaran Barang ditebus
|
||||
6
|
PPh
|
22
|
dipungut
|
Badan
|
tanggal 10
bulan berikutnya
|
tertentu
|
|||||
7
|
PPh 25, PPN
dan PPn BM
|
tanggal 15
bulan berikutnya
|
|||
8
|
PPN dan
PPnBM-Impor
|
Dilunasi
sendiri oleh WP bersamaan dengan
|
|||
saat Bea
Masuk, jika dibebaskan atau ditunda
|
|||||
Bea Masuknya, harus
dilunasi saat
|
|||||
penyelesaian dokumen impor
|
|||||
10
|
PPN dan PPnBM-DJBC
|
1 hari setelah
pemungutan pajak dilakukan
|
|||
11
|
PPN
|
dan
|
PPnBM
|
Tanggal 7
bulan berikutnya
|
|
Bendaharawan
|
Dalam Keputusan Menteri Keuangan
nomor 326/KMK/03/2003 tanggal 11 Juli
2003 dinyatakan:
a.
Dalam hal tanggal jatuh tempo pembayaran
atau penyetoran bertepatan dengan hari libur, maka pembayaran atau penyetoran
dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya
b.
Pengertian hari libur adalah hari libur
nasional atau hari cuti bersama yang ditetapkan oleh pemerintah.
23
0 comments:
Post a Comment