MANAJEMEN SUMBERDAYA
MANUSIA ( MSDM)
:
MSDM terdiri dari kata manajemen dan sumberdaya manusia. Manajemen adalah seni mengatur proses pemanfaatan sumberdaya manusia dan
sumber-sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujua tertentu. Sumberdaya tersebut meliputi : men ( manusia), money ( uang), methode
( metode/ cara/ sistem), materials ( bahan), machines ( mesin), dan market ( pasar). Unsur manusia yang merupakan salah satu unsur sumberdaya berkembang menjadi suatu bidang
ilmu manajemen yang disebut MSDM
ynag merupakan terjemahan dari man power manajemen. Manajemen yang mengatur unsur manusia ini ada yang
menyebut manajemen kepegawaian
atau
manajemen
personalia.
MSDM adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan
efisien membantu terwujudnya tujuan
perusahaan, karyawan
dan
masyarakat.
MSDM
sering disamakan dengan
Manajemen Personalia ,
yakni
perencanaan
, pengorganisasian,
pengarahan,
dan pengendalian
dari pengadaan,
pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemberhentian
karyawan,
dengan maksud terwujudnya tujuan
perusahaan, individu, karyawan dan
masyarakat.
Persamaan MSDM dengan manajemen personalia jelas keduanya merupakan ilmu yang mengatur manusia dalam suatu organisasi, agar mendukung
terwujudnya atau tercapainya
tujuan. Perbedaan MSDM dan manajemen personalia: MSDM dikaji secara makro,manajemen
personalia
dikaji
secara mikro. MSDM
menganggap karyawan merupakan
kekayaan
(
asset) utama organisasi
yang harus dipelihara dengan baik,
manajemen personalia menganggap karyawan merupakan faktor produksi yang harus
dimanfaatkan secara
produktif.
MSDM pendekatannya secara
modern , Manajemen
personalia pendekatannya secara klasik.
Fokus kajian MSDM adalah masalah tenaga kerja manusia yang diatur menurut urutan fungsi-fungsinya, agar
efektif dan
efisien dalam
mewujudkan tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Karyawan adalah perencana, pelaku dan selalu berperan aktif
dalam aktivitas
perusahaan/ bisnis.
B. Isi
pembahasan:
Pengelolaan SDM bersifat unik: Manusia merupakan sumber utama dalam menjalankan
organisasi / perusahaan / bisnis, karena fungsi manusia sebagai pelaku, pengelola dan sebagai pelaksana dalam proses produksi dalam bisnis . Kunci dasar dalam
mempertahankan bisnis adalah bagaimana manusia yang ada dalam organisasi memiliki kemampuan bekerja.
SDM memiliki ciri khas yang berbeda dengan sumberdaya yang lain, memiliki sifat unik
yaitu sifat manusia yang berbeda-beda satu dengan yang lain, memiliki pola pikir bukan
benda mati. Kekhusussan inilah yang menyebabkan perlu adanya perhatian yang spesifik terhadap sumberdaya ini. Mengelola manusia tidak semudah mengelola benda mati yang dapat diletakkan
,
diatur
sedemikian rupa
sesuai kehendak
manajer.
Manusia perlu
diperlakukan sebagai manusia seutuhnya dengan berbagai cara
supaya masing-masing
individu tersebut mau dan mampu melaksanakan pekerjaan, aturan dan perintah yang ada
dalam organisasi tanpa
menimbulkan
dampak yang
merugikan perusahaan maupun
individu sebagai karyawan dalam perusahaan.
Orang yang mengatur disebut manajer personalia/ manajer
sumberdaya manusia.
Peranan
MSDM: MSDM mengatur program
kepegawaian
yang menyakut
masalah masalah
sebagai berikut:
1.
Menetapkan jumlah , kualitas dan penempatan tenaga kerja yang efektif sesuai
dengan kebutuhan perusahaan berdasarkan job discription, job specification, job
requirement, dan job evaluation.
2.
Menetapkan penarikan, seleksi,
dan penempatan karyawan berdasarkan asas the right man in the right place
and the right man in the right job bahkan untuk akhir- akhir
ini in the right man in the right
time.
3. Menetapkan
program
kesejahteraan,
pengembangan,
promosi, dan pemberhentian.
4.
Meramalkan penawaran dan permintaan sumberdaya manusia pada masa yang akan datang.
5. Memperkirakan keadaan
perekonomian
pada
umumnya dan
perkembangan
perusahaan pada khususnya.
6.
Memonitor dengan cermat undang-undang perburuhan dan kebijaksanaan
pemberian balas
jasa perusahaan-perusahaan yang sejenis.
7.
Memonitor kemajuan teknik
dan perkembangan serikat buruh.
8. Melaksanakan
pendidikan , latihan, dan penilaian prestasi karyawan.
9. Mengatur mutasi
karyawan baik
vertikal maupun horizontal.
10. Mengatur
pensiun, pemberhetian
dan pesangonnya.
Ruang lingkup
kegiatan
MSDM: Proses
yang dapat
dilakukan
oleh manajer
personalia meliputi:
1.
Merancang
dan mengorganisasikan pekerjaan
serta
menglokasikannya
kepada
karyawan
.
2.
Merencanakan , menarik dan menyeleksi, melatih dan mengembangkan karyawan secara efektif untuk dapat melakukan
pekerjaan yang telah dirancang sebelumnya.
3.
Menciptakan
kondisi
dan
lingkungan kerja
yang
dapat memuaskan
berbagai
kebutuhan karyawan melalui kesemptan pengembangan karir, sistem kompensasi
atau balas jasa yang adil, serta hubungan antara karyawan dan atasan yang serasi melalui organisasi
karyawan yang dibentuk.
4.
Mempertahankan dan menjamin efektivitas dan semangat kerja yang tinggi dalam jangka waktu yang lama.
Proses sederhana di atas dapat dijabarkan dalam bagian-bagian kecil secara spesifik
mengatur hal-hal penting dalam tahap-tahap yang diperlukan . Dalam dunia nyata ,
yang dihadapi oleh manajer personalia tidak sesederhana proses di atas, namun lebih
kompleks tergatung
tantangan yang
dihadapi. Tantangan
tersebut antara
lain
tantangan eksternal seperti : ekonomi, politik, dan peraturan pemerintah , teknologi, dan sosial budaya, serta tantangan organisasional seperti karakter organisasi,
serikat pekerja, perbedaan individu, sistem nilai manajer dan karyawan yang berbeda dan
lain-lain.
Untuk
itu organisasi terutama bagian personalia perlu aktif mengambil langkah- langkah yang dipandang perlu seperti memonitor perubahan lingkungan, mengevaluasi serta melakukan tindakan proaktif dalam mengatasi tantangan melalui
teknik dan pendekatan yang cocok.
Perkembangan MSDM
: Perkembangan MSDM didorong oleh
masalah-masalah ekonomis, politis
dan sosial.
Masalah ekonomis:
1. Semakin terbatasnya faktor-faktor produksi
menuntut agar SDM dapat bekerja
lebih efektif dan efisien.
2. Semakin
disadari bahwa SDM
paling
berperan dalam
mewujudkan tujuan perusahaan, karyawan dan
masyarakat.
3. Karyawan akan meningkatkan moral kerja , kedisiplinan dan prestasi
kerjanya jika kepuasan
diperoleh dari pekerjaannya.
4. Terjadinya
persaingan yang tajam untuk
mendapatkan tenaga kerja yang
berkualitas di antara perusahaan.
5. Para karyawan
semakin menuntut keamanan ekonominya pada masa depan.
Masalah politis:
1. Hak asasi manusia
mendapat perhatian dan
kerja paksa tidak diperkenankan.
2. Organisasi buruh semakin banyak dan
semakin kuat
mengharuskan
perhatian
yang lebih
baik terhadap SDM.
3. Campur tangan pemerintah
dalam mengatur perburuhan semakin
banyak.
4. Adanya persamaan
hak dan keadilan dalam memperoleh kesempatan kerja.
5. Emansipasi
wanita yang menuntut kesamaan hak dalam memperoleh pekerjaan. Masalah
sosial:
1. Timbulnya pergeseran nilai di dalam masyarakat akibat pendidikan dan kemajuan teknologi.
2. Berkurangnya rasa kebanggaan terhadap hasil pekerjaan, akibat adanya
spesialisasi pekerjaan yang mendetail.
3.
Semakin banyak pekerja wanita yang karena kodratnya perlu mendapat
pengaturan dengan perundang-undangan
.
4.
Kebutuhan manusia yang semakin
beaneka ragam, material dan non material yang
harus dipenuhi oleh perusahaan.
Fungsi
MSDM:
1. Perencanaan.
2. Pengorganisasian.
3. Pengarahan.
4. Pengendalian.
5. Pengadaan.
6. Pengembangan.
7. Kompensasi.
8. Pengitegrasian.
9. Pemeliharaan.
10. Kedisiplinan.
11. Pemberhetian.
Perencanaan
adalah merencanakan tenaga kerja secara efektif dan efisien agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam membantu terwujudnya tujuan, perencanaan dilakukan
dengan
menetapkan
program kepegawaian.
Pengorganisasia adalah
kegiatan untuk mengorganisasi
semua karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang, integrasi, dan
koordinasi dalam bagan organisasi.
Pengarahan adalah kegiatan mengarahkan semua karyawan agar mau bekerja dengan
baik, mau bekerjasama,
pimpinan menugaskan
bawahan agar
semua
tugasnya
dikerjakan dengan
baik .
Pengendalian adalah kegiatan mengendalikan semua karyawan mentaati peraturan-
peraturan
perusahaan dan bekerja sesuai dengan rencana, apabila terjadi kesalahan atau penyimpangan diadakan perbaikan . Pengendalian karyawan meliputi kehadiran,
kedisiplinan,
perilaku, kerjasama,
pelaksanaan pekerjaan dan menjaga situasi lingkungan
pekerjaan.
Pengadaan adalah proses penarikan , seleksi,
penempatan , orientasi dan induksi untuk mendapatkan
karyawan sesuai dengan
kebutuhan perusahaan.
Pengembangan adalah proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis, konseptual dan moral
karyawan melalui pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan
masa kini maupun masa depan.
Kompensasi adalah pemberian balas jasa langsung dan tidak langsung, uang atau
barang kepada
karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada perusahaan.
Prinsip kompensasi adalah adil dan
layak.
Pengitegrasian adalah untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerjasama yang serasi dan saling
menguntungkan. Perusahaan memperoleh laba
, karyawan dapat memenuhi kebutuhan
dari hasil pekerjaannya.
Pemeliharaan
adalah kegiatan untuk
memelihara dan meningkatkan kondisi
fisik,
mental, dan loyalitas karyawan agar mereka tetap mau bekerja baik sesuai dengan
kebutuhan perusahaan.
Kedisiplinan adalah keinginan dan kesadaran untuk mentaati
peraturan-peraturan
perusahaan dan norma-norma. Perusahaan harus mengusahakan tercapainya keinginan tersebut.
Pemberhentian adalah putusnya hubungan kerja seseorang dari perusahaan,
Pemberhentian dapat disebabkan keinginan perusahaan, keinginan karyawan, kontrak
kerja berakhir, pensiun
, dan
sebab sebab
lainnya.
Pengadaan
:
Pegadaan karyawan hendaknya memperhatikan analisis pekerjaan, uraian pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, persyaratan pekerjaan, evaluasi pekerjaan, pengayaan
pekerjaan,
perluasan pekerjaan dan penyederhanaan
pekerjaan.
Analisis pekerjaan adalah menganalisis untuk mendesain pekerjaan apa yang harus dikerjakan, bagaimana mengerjakannya, dan
mengapa pekerjaan itu
harus dilakukan.
Uraian pekerjaan adalah
informasi tertulis yang menguraikan tugas dan tanggung
jawab, kondisi pekerjaan,
hubungan
pekerjaan,
dan aspek-aspek pekerjaan
suatu
jabatan tertentu dalam
organisasi.
Spesifikasi
pekerjaan adalah uraian persyaratan kualitas minimum orang yang bisa diterima agar dapat menjalankan satu jabatan dengan baik dan kompeten. Spesifikasi
memberikan informasi mengenai hal-hal: Tingkat pendidikan pekerja, Jenis kelamin
pekerja, keadaan
fisik
pekerja, pengetahuan
dan
kecakapan pekerja, batas
umur
pekerja, nikah atau belum, minat pekerja, emosi
dan temperamen pekerja, pengalaman
pekerja.
Persyaratan
pekerjaan adalah persyratan-persyaratan
jabatan tentang
keterampilan yang dikehedaki, juga alat-alat yang diperlukan .
Evaluasi pekerjaan adalah penilaian
berat-ringannya pekerjaan,
mudah-sukarnya pekerjaan, besar kecilnya resiko pekerjaan, pemberian nama pekerjaan, pemberian peringkat , harga atau gaji
suatu pekerjaan.
Perluasan dan pengayaan pekerjaan,
perluasan pekejaan adalah memperbanyak tugas
atau pekerjaan kepada seseorang karyawan dalam jabatannya untuk meningkatkan
variasi pekerjaan dan mengurangi pekerjaan yang sifatnya membosankan.Pengayaan
pekerjaan adalah perluasan pekerjaan dan tanggung jawab secara vertikal
yang akan dikerjakan pejabat dalam jabatannya untuk memberikan kepuasan bagi pengembangan pribadimya.
Penyederhanaan pekerjaan
adalah
penggunaan logika
untuk
mencari
penggunaan yang paling ekonomis dari usaha manusia,
materi, mesin-mesin , waktu dan ruangan agar cara-cara yang paling baik
dan
paling mudah dalam
pelaksanaan pekerjaan.
Langkah-langkah pengadaan karyawan: Peramalan kebutuhan tenaga kerja, penarikan,
seleksi,
penempatan , orientasi dan induksi
karyawan.
Peramalan kebutuhan tenagakerja diperlukan agar kebutuhan
tenaga kerja dimasa depan sesuai dengan kebutuhan
dan beban pekerjaan. Peramalan didasarkan faktor internal dan eksternal, misalnya jumlah
produksi,
ramalan usaha, perluasan
perusahaan, perkembangan teknologi, tingkat permintaan dan
penawaran
tenaga
kerja, perencanaan karier pegawai.
Penarikan adalah usaha
mencari
dan memikat para calon
tenaga kerja
agar mau melamar lowongan
kerja yang
ada
pada suatu perusahaan.
Sumber penarikan ada dua yakni sumber internal dan sumber eksternal. Sumber internal karyawan yang akan mengisi lowongan diambil
dari dalam perusahaan ,
sumber eksternal karyawan yang akan mengisi lowongan jabatan diambil dari luar perusahaan antara lain
dari:
1. Kantor penempatan tenaga kerja.
2. Lembaga-lembaga pendidikan.
3. Referensi karyawan
atau rekanan.
4. Serikat-serikat buruh.
5. Pencakokan
dari
perusahaan
lain.
6. Nepotisme
dan leasing.
7. pasar tenaga kerja dengan
memasang iklan pada media massa, dan
lain-lain.
Seleksi
adalah
sauté proses ketika calon
karyawan dibagi
dua
yaitu yang
akan diterima dan yang ditolak.
Dasar
seleksi:
1. Kebijaksanaan perburuhan pemerintah.
2. Spesifikasi
pekerjaan.
3. Ekonomis,
rasional
4. Etika sosial.
Tujuan seleksi
penerimaan karyawan
untuk mendapatkan :
1. Karyawan yang berkualitas
dan potensial.
2. Karyawan yang jujur dan disiplin.
3. Karyawan yang cakap dan penempatannya yang tepat.
4. Karyawan yang terampil dan bersemangat
dalam bekerja.
5. Karyawan yang memenuhi
undang-undang perburuhan.
6. Karyawan yang dapat bekerjasama baik secara vertikal
maupun horizontal.
7. Karyawan yang dinamis dan kreatif.
8. Karyawan yang inovatif dan
penuh tanggungjawab.
9. Karyawan yang loyal
dan
berdedikasi tinggi.
10. Mengurangi
tingkat
absensi dan turn over karyawan.
Unsur-unsur yang diseleksi meliputi antara lain;
1. Surat
lamaran bermeterai atau
tidak.
2. Ijazah sekolah dan
daftar nilanya.
3. Surat
keterangan pekerjaan
dan pengalaman.
4. Referensi atau
rekomendasi dari
pihak yang dapat dipercaya.
5. Wawancara langsung dengan pelamar
bersangkutan.
6. penampilan dan
keadaan fisik ( cantik atau gantengnya )
pelamar.
7. keturunan
dari pelamar bersangkutan.
8. tulisan pelamar.
Unsur-unsur tersebut sering disebut tidak ilimiah, misal tulisan baik tampang cakap,
bicara lancar belum tentu terampil dan bersemangat kerja. Karena itu ada yang lebih ilmiah
misalnya:
Seleksi dilaksanakan dengan metode kerja
yang jelas dan sistematis, berorientasi
kepada prestasi kerja, berorientasi kepada kebutuhan riil karyawan, berdasar analisis
pekerjaan
dan berpedoman
kepada undang-undang perburuhan.
Kualifikasi seleksi
meliputi: Umur,
keahlian, kesehatan
fisik,
pendidikan, jenis kelamin, tampang, bakat, temperamen, karakter dan kepribadian, pengalaman kerja,
kerjasama, kejujuran.kedisiplinan, inisiatif dan
kreativitas.
Langkah-langkah seleksi:
1. Seleksi
surat-surat lamaran.
2. pengisian
blanko lamaran.
3. Pemeriksaan
eferensi.
4. Wawancara pendahuluan.
5. Tes penerimaan.
6. Tes psikhologi.
7. Tes kesehatan.
8. Wawancara akhir atasan langsung.
9. Memutuskan
diterima atau ditolak.
Penempatan
karyawan merupakan
tindak
lanjut
dari seleksi,
yaitu menempatkan
calon karyawan
yang diterima pada jabatan / pekerjaan yang membutuhkannya dan sekaligus mendelgasikan authority kepada orang tersebut.
Orientasi atau perkenalan bagi setiap karyawan baru dilaksanakan untuk menyatakan bahwa mereka betul-betul diterima dengan tangan terbuka menjadi karyawan yang
akan
bekerjasama dengan karyawan lain pada perusahaan.
Induksi karyawan adalah kegiatan untuk
mengubah perilaku
karyawan baru supaya menyesuaikan
diri dengan tata tertib
perusahaan.
Pengembangan karyawan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/ jabatan melalui pendidikan
dan latihan.
Tujuan pengembangan :
Meningkatkan
produktivitas, meningkatkan efisiensi,
mengurangi kerusakan, mengurangi kecelakaan, meningkatkan pelayanan, meningkatkan moral
dsan
semangat,
memberi kesempatan
meningkatkan karier, meningkatkan kemampuan konseptual, tekchnical skill, human skill, manajerial skill,
meningkatkan kemampuan memimpin, meningkatkan
penerimaan balas jasa( gaji, upah
insentif,bonus), memuaskan
konsumen.
Penilaian prestasi karyawan adalah kegiatan manager untuk mengevaluasi perilaku
karyawan
dan prestasi
kerja karyawan untuk menetapkan kebijaksanaan SDM
selanjutnya.
Yang dinilai kesetiaan, prestasi kerja, kedisiplinan,kejujuran, kreativitas, kerjasama, kepemimpinan, kepribadian,
prakarsa, loyalitas, kecakapan
, tanggungjawab,
pekerjaan
saat sekarang, potensi
kerja yang
akan
datang,
sifat dan hasil kerjanya. Syarat-syarat penilai: Jujur, adil, obyektif, memiliki pengetahuan unsur –unsur yang
dinilai, mengetahui uraian pekerjaan secara jelas, memiliki kewenangan, memiliki
keimanan.
Kompensasi
adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau
tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan
kepada perusahaan.
Kompensasi
dibedakan menjadi dua yaitu kompensasi
langsung berupa gaji, upah, dan
upah insentif. Kompensasi
tidak langsung berupa kesejahteraan
karyawan..
Gaji adalah balas jasa yang dibayar secara prriodik kepada karyawan tetap serta
mempunyai jaminan
yang pasti. Upah adalah balas jasa yang dibayarkan kepada pekerja harian dengan berpedoman atas perjanjian yang disepakati pembayarannya.
Upah insentif adalah tambahan balas jasa yang diberikan kepada karyawan tertentu
yang prestasinya diatas
prestasi standar.
Upah insentif ini merupakan alat
yang dipergunakan
pendukung prinsip adil
dalam pemberian
kompensasi. Benefit
dan service adalah kompensasi tambahan yang
diberikan berdasarkan
kebijaksanaan perusahaan terhadap semua karyawan
dalam
usaha untuk meningkatkan
kesejahteraan mereka, misalnya tunjangan
hari raya,
uang pensiun,
pakaian
dinas,
kafetaria, mushola, olahraga, darmawisata.
Faktor
–faktor yang mempengaruhi
besarnya kompensasi:
1. Penawaran
dan permintaan tenagakerja.
2. Kemampuan
dan kesediaan perusahaan.
3. Serikat buruh/ organisasi
karyawan.
4. Produktivitas karyawan.
5. Pemerintah dengan undang-undang dan kepres.
6. Biaya hidup.
7. posisi
jabatan karyawan.
8. Pendidikan
dan pengalaman karyawan.
9. Kondisi
perekonomian
nasional.
10. Jenis dan sifat pekerjaan.
Pemeliharaan adalah
usaha mempertahankan atau meningkatkan
kondisi fisik, mental, sikap karyawan agar tetap loyal dan bekerja produktif untuk menunjang tercapainya
tujuan perusahaan.
Tujuan pemeliharaan
:
1.Untuk meningkatkan produktivitas
kerja karyawan.
2. Meningkatakan
disiplin dan menurunkan absensi karyawan.
3. Meningkatkan loyalitas
dan menurunkan turn over
karyawan.
4. Meningkatkan ketenangan , rasa aman, dan
kesehatan
karyawan.
5. Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan
keluarganya.
6. Memperbaiki kondisi fisik, mental,
dan sikap karyawan.
7. Mengurangi konflik serta menciptakan
suasana yang harmonis.
Metode-metode pemeliharaan:
1. Komunikasi
2. Insentif.
3. kesejahteraan karyawan.
4. Kesehatan dan keselamatan kerja
5. hubungan
industrial.
Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati peraturan perusahaan
dan norma -norma yang berlaku.
Indikator kedisiplinan; tujuan jelas,kemampuan memadai, teladan kepemimpinan, balas jasa
yang layak, keadilan, adanya pengawasan melekat, sanksi hukuman , ketegasan , hubungan kemanusiaan.
Pembehentian adalah pemutusan hubungan kerja seseorang karyawan dengan organisasi perusahaan.
Dengan
pemberhentian berarti berakhirnya keterikatan kerja karyawan
terhadap perusahaan.
Alasan-alasan
pemberhetian;
1. Undang-undang.
2. Keinginan
perusahaan.
3. keinganan
karyawan.
4. Pensiun
5. kontrak kerja berakhir.
6. kesehatan karyawan.
7. Meninggal dunia.
8. Peusahaan
dilikuidasi.
Keinginan
perusahaan memberhentikan karyawan disebabkan
hal-hal sebagai
berikut:
1. Karyawan tidak mampu
menyeelesaikan
pekerjaannya.
2. Perilaku dan
disiplinnya kurang baik.
3. Melanggar
peraturanperaturan
dan tatatertib perusahaan.
4. Tidak dapat bekerjasama dan terjadi
konflik dengan
karyawan lain.
5. Melakukan
tindakan amoral
dalam perusahaan.
Pemberhentian
karyawan ini merupakan fungsi yang terakhir dari
MSDM.
C. Kesimpulannya bahwa mengelola SDM adalah masalah yang unik, komplek dan
memerlukan kahlian tersendiri dengan memperhatikan harkat dan martabat karyawan demi tercapainya tujuan perusahaan
0 comments:
Post a Comment